Setelah Su-34, Angkatan Udara Rusia Terima Batch Perdana (2 Unit) Sukhoi Su-35S

Setelah belum lama ini mengirimkan bacth (gelombang) perdana pembom tempur Sukhoi Su-34 Fullback di tahun 2024, United Aircraft Corporation (bagian dari Rostec State Corporation) dari manufaktur penerbangan Komsomolsk-on-Amur, dinamai Yuri Gagarin (KnAAZ), kembali mengirimkan hasil produksiannya, yakni batch perdana di tahun 2024 untuk jet tempur Sukhoi Su-35S pesanan Kementerian Pertahanan untuk kebutuhan Angkatan Udara Rusia.

Baca juga: Angkatan Udara Rusia Terima Batch Pertama Pembom Tempur Sukhoi Su-34 yang ‘Disempurnakan’

Meskipun jumlah unit dalam batch pengiriman jet tempur dirahasiakan oleh United Aircraft Corporation (UAC), namun dipastikan bahwa dua pesawat tempur Su-35S telah melakukan perjalanan dari bandara KnAAZ ke pangkalan baru mereka. Pengumuman resmi dari Rostec menyatakan pengiriman dua jet Su-35S ini, menggambarkannya sebagai “platform penghubung ke sistem penerbangan generasi kelima”.

Berdasarkan rencana yang ditetapkan oleh perintah negara, UAC akan memasok jet Su-35 ke Rusia hingga tahun 2028. Meskipun ada potensi perpanjangan, serta kemungkinan peningkatan jumlah pesanan, spekulasi ini masih belum terkonfirmasi. Mengingat konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, yang tampaknya mengurangi kekuatan tempur udara Rusia, kemungkinan penambahan kekuatan tempur di masa depan tidak dapat diabaikan.

Sepanjang tahun 2023, Angkatan Udara Rusia diperkuat secara signifikan dengan kedatangan tiga unit pengiriman Su-35S berturut-turut. Urutan cepat dari gelombang pertama dan kedua sangat menonjol. Menurut catatan publik, total 151 unit Su-35S telah diproduksi oleh UAC hingga saat ini. Dikutip Bulgarianmilitary.com, pada bulan Februari lalu, sebuah laporan lengkap dari Perusahaan teknologi Ceko yang terlibat dalam penelitian citra satelit, mengungkap peningkatan produksi Su-35S, terutama setelah dimulainya “operasi militer khusus” Rusia di Ukraina.

Perusahaan teknologi Ceko yang terlibat dalam penelitian citra satelit, SpaceKnow, menggunakan aplikasi IMINT yang menggunakan kecerdasan buatan untuk analisis menyeluruh. Sebelum konflik di Ukraina, sekitar 11 hingga 16 pesawat tempur Su-35S dapat diamati pada waktu yang berbeda dalam daftar UAC.

Citra satelit dari SpaceKnow

Kemudian sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, terjadi peningkatan signifikan dalam produksi pesawat Su-35. Hebatnya, pada bulan April tahun itu, 19 unit pesawat telah dibangun. Pada bulan Oktober, jumlah ini telah meroket menjadi total 30 pesawat siap tempur, yang secara taktis ditempatkan di dekat pusat perakitan.

Tren peningkatan ini tidak berhenti pada tahun 2023. Bukti dari citra satelit, yang diambil pada bulan September, mengungkapkan adanya 31 unit Su-35 yang ditempatkan di fasilitas manufaktur. Foto terbaru, diambil pada bulan Oktober 2023, memperlihatkan 29 pesawat, semuanya sudah siap dan siap untuk terbang.

Penelitian yang dilakukan SpaceKnow menunjukkan bahwa menentukan jumlah pasti pesawat baru yang diproduksi itu rumit. Seperti yang diklarifikasi oleh para peneliti, “Penilaian kami adalah kesimpulan yang masuk akal bahwa pesawat yang baru diproduksi kemungkinan ditempatkan di dekat fasilitas produksi.” Menambahkan sentuhan intrik, mereka menyebutkan bahwa kadang-kadang, pesawat yang tidak lengkap dapat diamati di bagian ini.

Sebuah studi yang dipimpin oleh American Center for European Policy Analysis (CEPA) memberikan perspektif yang menarik mengenai topik ini. Penelitian mereka menyimpulkan bahwa Rusia secara konsisten merakit sekitar 30-35 pesawat Su-35 baru dalam beberapa bulan terakhir. Dengan menerapkan beberapa aritmatika dasar, menyiratkan bahwa Rusia secara teoritis memiliki sekitar 114 unit Su-35.

Su-35S merupakan peningkatan dari Su-27, produk era Soviet. Jet tempur single seat ini memegang posisi penting di arsenal Angkatan Udara Rusia. Dengan konstruksi kokoh, pesawat ini memiliki panjang 21,9 meter, lebar sayap 15,3 meter, dan tinggi 5,9 meter. Pesawat ini memiliki berat lepas landas maksimum sekitar 34.500 kg, yang mencakup berat pesawat dan muatannya.

Dapur pacu Su-35S berasal dari mesin turbofan kembar Saturn AL-41F1S yang dilengkapi dengan afterburner. Mesin ini memberikan daya dorong gabungan sebesar 172 kN, mendorong pesawat mencapai kecepatan maksimum 2.500 km per jam di ketinggian dan 1.400 km per jam di dekat permukaan laut.

Dari Analisa Foto Satelit, Rusia Diduga Tingkatkan Produksi Jet Tempur Sukhoi Su-35

Su-35S dibekali 12 titik penempatan senjata (hardpoint), pesawat ini mampu menampung semuanya, mulai dari rudal udara-ke-udara, udara-ke-permukaan, hingga rudal anti-kapal. Untuk skenario pertempuran jarak dekat, Su-35 dapat menggunakan kanon GSH-30-1 30 mm yang memuat 150 peluru. Dengan tangki bahan bakar eksternal, Su-35S menawarkan jangkauan yang mengesankan, yakni mencapai jarak 4.500 km, dan memiliki radius tempur 1.600 km. (Bayu Pamungkas)