Citra satelit North Field di Pulau Tinian dari Planet Labs.
Pangkalan udara (lanud) di Pulau Tinian, yang dulu merupakan salah satu pangkalan udara terbesar dan tersibuk di dunia selama Perang Dunia II, tidak lagi digunakan untuk operasi militer sejak tahun 1947, padahal sejarah lanud ini sangat besar, pasalnya North Field di Tinian digunakan sebagai pangkalan utama bagi pesaawat pembom B-29 Superfortress untuk melakukan pengeboman strategis ke Jepang, termasuk serangan bom atom ke Hiroshima dan Nagasaki. (more…)
Sabotase pada kabel bawah laut tak pelak menjadi momok menakutkan bagi dunia, pasalnya putusnya jaringan kabel serat optik (fiber optic) di dasar laut, langsung berdampak besar pada banyak aspek, seperti pada infrastruktur komunikasi yang berimbas pada ekonomi dan bisnis manca negara. (more…)
Rekaman video di media sosial X meramaikan jagad alutsista global, yang memperlihatkan jet tempur yang spesialis beroperasi dari kapal induk Shenyang J-15 Flying Shark milik Angkatan Laut Cina jatuh pada tanggal 15 Maret 2025, sekitar pukul 1:30 siang waktu setempat. Video amatir secara jelas memperlihatkan detik-detik menghujamnya pesawat yang disertai ledakam dan kepulan asap. (more…)
Mungkin hanya Xi Jinping dan segelintir elit di Beijing yang mengetahui persis kapan Cina benar-benar akan menginvasi Taiwan. Namun, menuju D-day serangkain persiapan dan latihan terus digelar militer Cina, baik lewat udara dan yang melibatkan kapal perang, serta kemampuan serangan dan pendaratan amfibi. Nah, yang disebut terakhir rupanya belum lama menjadi perhatian global. (more…)
Selama ini strategi pengadaan alutsista Australia terkesan ‘panik’ dengan proyeksi bakal berperang dengan Cina. Nah, ketika Task Group 107 Angkatan Laut Cina (PLAN) South Sea Fleet melakukan penembakan peluru tajam di Laut Tasman, perairan di antara Australia dan Selandia Baru. Maka bisa dibayangkan, kehebohan yang terjadi di dalam negeri, apalagi Task Group 107 selanjutnya membuat manuver yang membuat Canberra cenat-cenut, yakni mengelilingi negeri benua tersebut. (more…)
Masih hangat berita tentang aksi Task Group 107 Angkatan Laut Cina (PLAN) South Sea Fleet yang melakukan penembakan peluru tajam di Laut Tasman, perairan di antara Australia dan Selandia Baru. Nah, Gugus Tempur Sang Naga yang terdiri dari dua kapal perang dan satu kapal tanker tersebut, rupanya melintasi perairan Indonesia sebelum menjangkau Australia. (more…)
Task Group 107 Angkatan Laut Cina (PLAN) South Sea Fleet yang terdiri dari tiga kapal perang, terbilang ‘berani’ dalam melakukan pelayaran jarak jauh. Tidak hanya berlayar mendekati pesisir Australia, namun Task Group 107 yang meski berada di perairan internasional, telah melakukan latihan penembakan dengan peluru tajam, yang memicu kecemasan dari Australia dan Selandia Baru. (more…)
Laut Cina Selatan kembali mendidih, kali ini bukan tentang kapal patroli yang saling bersenggolan, melainkan kabar sebuah pesawat patroli Filipina yang dicegat (intercept) oleh helikopter Angkatan Laut Cina. Dengan nekat, awak helikopter Cina terbang dengan jarak hanya 3 meter dari pesawat Filipina, yang disebut dari jenis Cessna 208B Grand Caravan milik Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan Filipina. (more…)
Lantaran masuk kategori alutsista super strategis, maka tahapan konstruksi kapal selam mendapatkan proteksi ekstra. Namun, dimensi kapal selam, khususnya kapal selam bertenaga nuklir yang bongsor, membuatnya rentan pada deteksi citra satelit. Seperti pada sosok kapal selam serang bertenaga nuklir (SSN) terbaru Cina, Type 093B (kode NATO Shang III class) yang menjadi obyek buruan intelijen AS dan Barat. (more…)
Kompetisi dalam teknologi anti submarine warfare antara Cina dan Amerika Serikat jauh dari kata redup. Belum lama ini ada kabar datang dari Northwestern Polytechnical University (NPU). Ilmuwan dari Universitas di kota Xian ini berhasil menemukan solusi untuk mendeteksi keberadaan kapal selam nuklir AS yang paling senyap sekalipun. (more…)