Setelah Dinanti, Hizbullah Kini Gunakan Rudal Anti Tank “Almas-3” untuk Serang Israel

Selain rudal anti tank Kornet (Dehlavieh), debut rudal anti tank lain yang diharapkan ikut ambil bagian dalam perang di Gaza, Palestina, adalah rudal anti tank Almas (Diamond dalam Bahasa Persia). Seperti halnya Dehlavieh, Almas juga diproduksi oleh Iran, namun lantaran kontrol ketat dari pasukan Israel di perbatasan, maka harapan penggunaan rudal Almas ada di tangan milisi Hizbullah yang berada di Lebanon.

Baca juga: Lockheed Martin AN/TPQ-53 – ‘Tameng’ Singapura dari Ancaman Serangan Artileri

Dan setelah beberapa lama dinanti, akhirnya rudal Almas yang sebelumnya terendus telah berada di tangan Hizbullah, maka dalam video yang beredar, diperlihatkan milisi Hizbullah meluncurkan rudal anti tank Almas-3 ke sebuah sasaran statis milik Israel Gunung Meron, yakni AN/TPQ-37, jenis weapon-locating radar atau radar firefinder yang berperan untuk mengetahui posisi arah posisi penembakan proyektil lawan. Belum diketahui persisi hasil dari serangan tersebut, meski ada analisa yang menyebut bahwa yang disasar adalah target palsu yang telah disiapkan Israel.

Menurut beberapa sumber, sejauh ini, setidaknya tiga varian rudal Almas telah digunakan oleh Hizbullah, seperti belum lama ini, satu peluncuran rudal Almas ditujukan ke lokasi militer Israel di wilayah perbatasan, dan peluncuran lainnya ditujukan ke kendaraan lapis baja Istrael di wilayah utara.

Rudal ini memiliki tiga versi, yakni Almas 1, Almas 2, dan Almas 3. Setiap versi menyajikan peningkatan dalam jangkauan rudal, hulu ledak, kinerja, dan sistem panduan. Versi yang berbeda dilengkapi dengan hulu ledak anti-tank tandem canggih (advanced tandem anti-tank), yang memungkinkan penetrasi lapis baja yang dalam.

Berikut adalah jangkauan rudal yang diketahui:
• Almas 1: Hingga 4 km.
• Almas 2: Hingga 8 km.
• Almas 3: Hingga 16 km.

Di sekitaran tahun 2020-2021, Almas ditampilkan debutnya oleh Pasukan Pengawal Revolusi Iran (IRGC). Selain debutnya sebagai rudal anti tank yang diluncurkan dari permukaan (ground), Almas juga dapat diluncurkan sebagai rudal udara ke permukaan, yakni dengan dipasangkan pada drone tempur (UCAV) Mohajer-6 dan helikopter serang AJ-1J Cobra. Ketika diluncurkan dari udara, Almas dapat menghajar target sejauh 8.000 meter. Sementara dalam versi aslinya (ground launcher), Almas 1 dapat menghancurkan target di jarak 4.000 meter.

Almas punya panjang 1.100 mm dengan diamater 130 mm. Bobot rudalnya adalah 11,5 kg, dan bobot penuh berikut peluncur mencapai 15 kg. Dengan hulu ledak tandem HEAT (High Explosive Anti Tank), Almas dapat menembus lapisan baja dengan ketebalan 600 mm. Amas mengandalkan pemandu Infrared homing – Electro-optical (CCD, imaging infrared (IIR), or dual CCD/IIR), passive CCD atau dual CCD/IIR seeker, sehingga Almas dapat diluncurkan dalam mode ‘fire and forget.’

Banyak analis yang menyebut bahwa Almas diracang dari ‘copy-an’ rudal anti tank buatan Israel, Spike 2, yang terlihat dar kemiripan pada desain rudal dan sistem peluncurnya. (Bayu Pamungkas)

Menanti Aksi ‘Almas’ di Gaza, Rudal Anti Tank Buatan Iran yang Ditakuti Israel