DARPA dan Northrop Grumman Sukses Uji Coba Manta Ray UUV – Drone ‘Ikan Pari Raksasa’ yang Bisa Menyelam di Berbagai Kedalaman
Selain mengumumkan keberhasilan uji coba robot tank listrik RACER (Robotic Autonomy in Complex Environments with Resiliency), DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency), badan penelitian dan pengembangan yang berada di bawah Departemen Pertahanan Amerika Serikat, belum lama ini juga mengumumkan keberhasilan uji coba prototipe Manta Ray, jenis Unmanned Underwater Vehicle (UUV), yang dikembangkan bersama Northrop Grumman.
Pengumuman dari DARPA dan Northrop Grumman mengungkapkan bahwa prototipe Manta Ray telah berhasil menyelesaikan pengujian skala penuh di air. Pencapaian ini menunjukkan bahwa drone bawah air secara efektif menunjukkan kinerja hidrodinamik di laut, menggunakan semua mode operasional – daya apung, baling-baling, dan mekanisme kontrol permukaan.
Setelah pengujuan yang dianggap berhasil ini, Northrop Grumman mengklaim bahwa Manta Ray siap untuk diterapkan di “dunia nyata.” Mereka menekankan kemampuan khas Manta Ray, menyoroti perpaduan unik antara modular transcontinental transport, on-site assembly dansubsequent deployment sebagai yang pertama dalam kategori drone bawah laut berukuran besar.
Dengan tujuan untuk menginovasi kategori baru UUV yang tahan lama, memiliki jangkauan jauh, dan berkemampuan muatan yang dirancang untuk operasi jangka panjang di lingkungan laut yang dinamis, proyek Manta Ray disebut sangat mengesankan. Berkolaborasi dengan Angkatan Laut AS (US Navy) dalam pengujian dan transisi tingkat berikutnya, DARPA kini menantikan prosesnya lebih lanjut. Sementara itu, PacMar Technologies, kontraktor sekunder Manta Ray, telah menjadwalkan pengujian sistem pemanenan energi skala penuh pada tahun 2024.
Manta Ray Unmanned Underwater Vehicle (UUV) adalah jenis drone bawah air otonom yang dikembangkan untuk aplikasi militer dan penelitian. Mantra Ray dirancang untuk beroperasi di berbagai lingkungan laut, dari perairan pantai dangkal hingga laut dalam.
We completed in-water testing of Manta Ray, a new type of uncrewed underwater vehicle. Together with @DARPA we are pioneering UUV technology! #DefiningPossible https://t.co/7Oq0kF24wH
— Northrop Grumman (@northropgrumman) May 1, 2024
UUV ini dilengkapi dengan sensor dan sistem komunikasi canggih, memungkinkannya melakukan berbagai tugas, termasuk pengawasan bawah air, deteksi dan netralisasi ranjau, penelitian oseanografi, dan pemetaan dasar laut. Keistimewaan yang patut diperhatikan dari Manta Ray UUV adalah daya tahannya yang lama. UUV ini dirancang untuk beroperasi dalam jangka waktu lama tanpa perlu sering melakukan perawatan atau mengisi ulang baterai, sehingga ideal untuk misi yang memerlukan penerapan jangka panjang.
Meskipun memiliki kemampuan yang canggih, Manta Ray UUV relatif kompak dan ringan, sehingga menambah kemudahan untuk digunakan dari berbagai platform, seperti kapal permukaan dan kapal selam. Fleksibilitas ini secara signifikan memperluas kemungkinan operasionalnya.
Kinerja hidrodinamik Manta Ray diuji di laut melalui serangkaian eksperimen yang dirancang dan dikendalikan dengan cermat. Pertama, UUV diuji garis lurus (sea through). Pengujian ini dilakukan untuk mengukur koefisien drag dan lift kendaraan, yang merupakan parameter penting dalam menentukan kecepatan dan kemampuan manuver UUV. UUV digerakkan dengan kecepatan berbeda, dan pergerakannya dilacak menggunakan GPS atau sistem sonar.
Kedua, tes putaran balik (turning circle tests). Dalam pengujian tersebut, UUV diperintahkan untuk melakukan serangkaian putaran dengan kecepatan dan jari-jari yang berbeda. Hal ini membantu dalam menentukan performa belokan kendaraan dan kemampuannya mempertahankan jalur yang stabil di hadapan arus.
Ketiga, kemampuan seakeeping UUV diuji. Ini melibatkan pemaparan kendaraan pada kondisi gelombang yang berbeda dan mengamati perilakunya. Kemampuan UUV untuk mempertahankan arah dan kecepatannya di laut yang ganas merupakan aspek penting dari kinerja hidrodinamiknya.
Terakhir, ketahanan dan efisiensi UUV dievaluasi. Hal ini dilakukan dengan menjalankan kendaraan pada kecepatan konstan dalam jangka waktu lama dan mengukur konsumsi dayanya. Hasil pengujian ini memberikan informasi berharga tentang jangkauan operasional UUV dan efisiensi energinya.
Namun, satu sistem penting dari Manta Ray UUV, yang dikembangkan oleh PacMar Technologies, belum diuji. Mekanisme pemanenan energi ini merupakan solusi inovatif yang memungkinkan UUV menghasilkan tenaga sendiri dari lingkungan sekitar. Sistem seperti ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan dan kemampuan operasional UUV, sehingga mengurangi kebutuhan akan pengisian ulang atau penggantian baterai secara berkala.
Perancis Tunjuk Naval Group Kembangkan Desain XLUUV Masa Depan, Saingi XLUUV Baru Cina-Israel
Inti dari sistem pemanenan energi ini adalah mekanisme yang terinspirasi dari bio, yang meniru pergerakan alami makhluk air. Mekanisme ini memungkinkan Manta Ray UUV menangkap energi dari gradien termal laut dan energi kinetik dari aliran air. Energi yang dipanen ini kemudian diubah menjadi tenaga listrik yang menjadi bahan bakar sistem dan sensor UUV.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, Manta Ray UUV adalah drone bawah laut berukuran besar. Dari spesifikasi, Manta Ray UUV punya berat maksimum 30 ton, dengan 10 ton di antaranya adalah kapasitas payload. Dimensi Manta Ray – panjang 18 meter, lebar 6 meter dan tinggi 3 meter. Beragam sensor yang dibawa Manta Ray seperti sonar, camera, radar dan advanced sensors lainnya.
Sebagai sumber tenaga, Manta Ray mengandalkan baterai Lithium-ion, dan drone bawah laut ini dirancang mampu melesat 10 knots dengan jarak jelajah 10.000 nautical mile (sekitar 18.520 km).
Manta Ray UUV mendapatkan namanya dari pari manta, spesies pari besar yang ditemukan di perairan laut tropis, subtropis, dan beriklim sedang. (Gilang Perdana)
AL Australia Pamerkan Speartooth LUUV – Drone Bawah Laut yang Mirip Paus Pembunuh
momok menakutkan buat armada jinping dilautan