Bila Indonesia disebut-sebut mengurangi jumlah pesanan helikopter multirole S-70M Black Hawk dari 24 menjadi 22 unit, maka sebaliknya Filipina bakal didapuk sebagai pengguna terbesar S-70i Black Hawk. Setelah menuntaskan akuisisi 16 unit S-70 untuk angkatan udara, Manila telah menorehkan kontrak baru pada tahun 2022, yakni dengan memesan 32 unit (tambahan) S-70 Black Hawk. (more…)
Gesekan antara Manila dan Beijing di Laut Cina Selatan memasuki tensi baru, setelah pada 5 Maret 2024, kapal patroli Penjaga Pantai Cina – China Coast Guard (CCG) mengguyur kapal suplai logistik Filipina Unaizah May 4 (UM4) dengan water cannon. Bukan sekedar semburan biasa, water cannon bertekanan tinggi yang dilepaskan CCG 21555 menyebabkan kerusakan pada anjungan dan cedera pada awak kapal UM4 yang tengah berlayar menuju pos pertahanan marinir Filipina di eks LST (Landing Ship Tank) BRP Sierra Madre. (more…)
Sebagai sekutu klasik Amerika Serikat di Asia Tenggara, Filipina diwartakan menerima (lagi) hibah pesawat angkut berat C-130H Hercules. Dalam sebuah pernyataan hari Senin, juru bicara Philippine Air Force (PAF) Kolonel Ma. Consuelo Castillo mengatakan pesawat tersebut mendarat di Pangkalan Udara Clark, Kota Mabalacat, Pampanga pada 16 Februari 2024. (more…)
Meksi bukan dioperasikan oleh TNI AL, namun mama kapal angkut ini boleh dibilang selalu lekat dengan identitas “Indonesia.” Inilah LCH (Landing Craft Heavy) Balikpapan class yang pernah menjadi arsenal Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy). Diproduksi oleh Galangan Walkers Limited di Maryborough, Queensland, penamaan enam unit LCH Balikpapan class mengambil nama kota perjuangan pasukan Australia di Pulau Kalimantan selama Perang Dunia Kedua. (more…)
Seharusnya paket rudal jelajah anti kapal pesisir Brahmos sudah diterima Filipina pada akhir tahun lalu. Namun, kabarnya pengiriman baterai rudal Brahmos telah mengalami penundaan. Nah, penundaan Brahmos rupanya bukan karena alasan teknis atau kemungkinan disabotase intelijen Cina. Pihak militer Filipina justru menyebut penundaan pengiriman Brahmos diakibatkan adanya musim hujan yang tinggi, kok bisa? (more…)
Mengawali tahun 2024, PT PAL Indonesia bersiap untuk melaksanakan acara peletakan lunas (keel laying) Landing Platform Dock (LPD) pesanan (tambahan) untuk Angkatan Laut Filipina pada 22 Januari 2024. Sebelumnya pada 10 Agustus 2023, PT PAL Indonesia telah melakukan pemotongan baja pertama – first steel cutting untuk kedua unit LPD pesanan Filipina. (more…)
Di tengah ketegangan masalah perbatasan laut dengan Cina, ada kabar bahwa Filpina mendapatkan tambahan hibah drone intai. Bila Angkatan Laut Filipina lebih dulu mendapatkan hibah drone intai ScanEagle dari Amerika Serikat, maka Penjaga Pantai Filipina (Philippine Coast Guard/PCG) mendapat hibah drone intai Trinity F90+ dari Jerman. Setelah pada tahun 2022 menghibahkan dua unit Trinity F90+, kini di awal tahun 2024, Jerman kembali menghibahkan empat unit Trinity F90+ ke PCG. (more…)
Meski baru diserahkan pada tahun 2025 dan 2026, ada titik cerah bagi Angkatan Laut Filipina yang tengah mendapat ‘bully-an’ dari China Coast Guard di wilayah laut yang disengketakan. Setelah pada 28 Desember 2021 diteken kontrak pengadaan dua unit korvet untuk Angkatan Laut Filipina, maka pada 22 November 2023, telah dilangsungkan tahapan untuk pembangunan dua korvet oleh Hyundai Heavy Industries (HHI) di Ulsan, Korea Selatan. (more…)
Selain Malaysia, Filipina adalah negara jiran yang punya helikopter dengan kemampuan serang di lautan menggunakan rudal, dan belum lama ini beredar foto yang memperlihatkan kesiapan AW159 Wildcat Angkatan Laut Filipina dengan sistem rudal Spike buatan Rafael Advanced Defense Systems. Sebagai sistem senjata terpadu, AW159 Wildcat menjadi kesatuan sistem persenjataan pada dua frigat Jose Rizal class – BRP Jose Rizal FF-150 dan BRP Antonio Luna FF-151. (more…)
Berada di ujung konflik dengan Cina, Filipina dengan dukungan Amerika Serikat dan sekutunya pelan tapi pasti terus memodernisasi alutsistanya. Meski jarang terdengar, Kementerian Pertahanan Filipina tidak melupakan pengadaan sistem radar intai untuk pertahanan udara. Namun di luar kelaziman, Filipina tidak mengakuisisi radar intai dari negara-negara ‘klasik’ produsen radar yang selama ini kita kenal, melainkan yang diakusisi adalah radar intai hanud buatan Jepang. (more…)