Update Drone KamikazeKlik di Atas

Kalashnikov Perkenalkan Haska-10, Hovercraft Multiguna untuk Tugas Militer dan Sipil

Di luar bisnis utamanya yang memproduksi senjata perorangan, Kalashnikov telah membuat terobosan lain dengan memproduksi motor trail listrik, drone kombatan sampai kapal patroli/serbu cepat. Namun, rupanya di luar itu semua, ada lini lain yang ingin digarap oleh Kalashnikov dan ini sejatinya tidak terbanyangkan sebelumnya, bahwa Kalashnikov ternyata telah merilis rancangan hovercraft yang diberi label Haska-10.

Baca juga: Kartika Hovercraft – Penunjang Operasi Perang dan Non Perang TNI

Dikutip dari rbth.com (9/10/2020), Haska-10 disebut sebagai hovercraft ukuran sedang yang digadang untuk membawa pasukan marinir dan kendaraan lapis baja ringan dari kapal pendarat ke bibir pantai. Pihak Kalashnikov menyebut ide rancangan Haska-10 ditekankan untuk mendukung gelar kekuatan amfibi Rusia dalam berbagai operasi.

Bila diperhatikan sekilas, Haska-10 desainnya justru agak mirip dengan hovercraft Kartika rancangan Dislitbangad TNI AD, dimana model hovercraft tersebut pada dasarnya disasar untuk tugas multiguna, termasuk dalam misi dukungan bagi keperluan sipil. Haska-10 pertama kali diperlihatkan ke publik saat pameran militer Armiya 2020, bulan Agustus lalu di luar Moskow.

Dari spesifikasi, Haska-10 dapat membawa payload sampai 10 ton, komposisi payload yang diandalkan adalah truk KamaZ atau ranpur lapis baja ringan. Haska-10 punya panjang 21 meter, lebar 12,5 meter dan tinggi hampir 7,5 meter. Bobot hovercraft ini adalah 35,7 ton.

Haska-10 ditenagai dua mesin diesel yang mempunya kekuatan 800 hp, menjadikan hovercraft ini dapat melaju di perairan terbuka dengan kecepatan 40 knots (sekitar 70 km per jam jam). Haska-10 diawaki oleh tiga personel, dengan bahan bakar penuh, hovercraft lansiran perusahaan senapan serbu ini dapat menjelajah sampai 750 km.

Menurut analis militer Dmitry Safonov, prospek pasar Haska-10 sangat bergantung pada kebutuhan dari Kementerian Pertahanan Rusia dan Kementerian Situasi Darurat (Emergency Situations), karena di sektor swasta hanya perusahaan minyak dan gas yang mampu membeli hovercraft jenis ini.

Saat ini di Rusia ada sekitar 3.000 hovercraft, sebagian dari armada hovercraf digunakan untuk mengirim barang ke luar negeri, termasuk kawasan Arktik. Haska-10 boleh jadi akan dimasukkan dalam program pengembangan dan pembangunan kapal hingga 2030.

Perbandingan Type 726 (atas) dan LCAC milik AS (bawah)

Menurut Safonov, Haska-10 secara konseptual setara dengan Landing Craft Air Cushion (LCAC) milik AL AS yang diluncurkan dari LPD dan LHD. Namun, AS telah menggunakan LCAC dalam operasi luar negeri sejak pertengahan 1980-an, sementara Haska-10 baru diperkanalkan dalam hitungan minggu. “Jadi, masih terlalu dini untuk membicarakan tentang perbandingan tempur. Adapun kelebihannya, Haska-10 punya kecepatan lebih tinggi, yaitu 40 knots. Namun, LCAC punya kapasitas angkut lebih besar dan terintegrasi dengan baik di kapal induk helikopter, ”jelas Safonov.

Safonov berpendapat, kemampuan dari Haska-10 akan menjadi jelas setelah satu tahun masuk dinas aktif, baik di militer maupun sipil. Menurut sumber terbuka, satu LCAC milik US Nany berharga antara US$26 juta sampai US$41 juta, tergantung pada konfigurasinya.

Baca juga: Lantset Series – Drone Kamikaze dari Kalashnikov dengan Desain Lebih Praktis

Kalashnikov, sementara itu, belum mengungkapkan label harga Haska-10, tetapi mengingat bahwa semua senjata Rusia untuk pasar ekspor dipasarkan sebagai “lebih murah daripada pesaing,” maka dapat diasumsikan bahwa hovercraft baru Rusia akan dijual dengan harga lebih murah. CEO Kalashnikov Dmitry Tarasov mengungkapkan, delegasi dari India, Vietnam, dan Kazakhstan menyatakan tertarik dengan Haska-10. (Gilang Perdana)

6 Comments