Setelah Pembom Tu-95 Bear, Kini Giliran Pembom Tempur Sukhoi Su-34 Dipasangi Proteksi dari ‘Ban Mobil’
|Setelah penampakan pembom strategis Tu-95 Bear di Pangkalan Udara Engels yang dipasangi ban mobil pada sayapnya, kini beredar postingan di media sosial yang memperlihatkan pembom tempur Sukhoi Su-34 Fullback juga dipasangi proteksi ban mobil pada bagian atas fuselage dan sayapnya. Meluasnya penggunaan ban mobil untuk proteksi dari ancaman serangan drone kamikaze, sontak menuai tanggapan dari netizen, pasalnya strategi ini tak lazim untuk melindungi pesawat.
Angkatan Udara Rusia tampaknya benar-benar percaya bahwa perlindungan ini akan berhasil. Tidak jelas di mana foto Su-34 itu diambil. Namun fakta bahwa ban mobil ditempatkan di sayap dan badan pesawat menunjukkan bahwa foto tersebut diambil di bandara yang terlibat aktif dalam perang di Ukraina.
Ban mobil menutupi seluruh Su-34 ini. Namun, di bagian belakang, tampak satu ban dipasang ke pod jammer – electronic warfare (EW) yang diperca dapat mengurangi tingkat kerusakan bila terjadi serangan drone kamikaze.
Channel Telegram Fighterbomber menyebut bahwa penggunaan ban mobil adalah solusi sementara. Menurut postingan akun ini, pemasangan ban mobil di pesawat telah dimulai di semua bandara yang terhubung dengan kedekatannya dengan perbatasan Ukraina. Disebut pemasangan ban mobil adalah “satu-satunya pilihan” untuk menyelesaikan sesuatu dengan cepat dan tanpa biaya mahal.
Fighterbomber yakin ban mobil akan segera hilang dari badan pesawat. Menurut keterangannya, mulai kemarin, 7 September, Rusia telah menugaskan dan mulai mengerjakan pembuatan dan pemasangan light shelter dan kanopi.
Tidak diketahui apakah, jika ban mobil terbukti efektif dalam melindungi peralatan militer yang mahal dari drone kamikaze, nantinya cara ini akan ditiru oleh Ukraina. Namun, dalam perang, yang penting bukanlah indah atau tidaknya, melainkan tingkat efektifnya.
Sebagai pendekatan inovatif terhadap pertahanan darurat, Rusia telah mengambil keputusan untuk memasang ban mobil pada pembom Tu-95 dan pesawat lainnya. Strategi yang tidak biasa ini dirancang sebagai tindakan antisipasi terhadap meningkatnya serangan drone kamikaze. Alasan yang mendasari keputusan ini adalah keyakinan bahwa ban ini, karena sifat penyerapnya dapat mengurangi dampak tabrakan drone, sehingga mencegah kerusakan besar pada pesawat.
Bahan dasar ban mengandung karet, zat yang sangat elastis. Jika terjadi tabrakan drone dengan ban ini, elastisitas yang melekat pada karet memfasilitasi penyerapan energi tabrakan. Akibatnya, karet mengalami deformasi, sehingga terjadi pengurangan besar pada gaya yang seharusnya ditransfer ke pesawat. Penerapan tindakan ini dapat berfungsi sebagai pencegahan yang signifikan terhadap potensi kerusakan yang ditimbulkan pada sayap, serta bagian integral lainnya dari pesawat.
Namun, ban mobil bukan sebagai perisai yang sempurna terhadap serangan drone. Kemanjuran ban ini bergantung pada berbagai elemen, meliputi dimensi dan kecepatan drone, serta lintasan dan titik tabrakan. Selain itu, masih terdapat potensi bahaya yang dapat menyebabkan ban terbakar atau meledak ketika terjadi benturan, suatu keadaan yang dapat menimbulkan bahaya bagi pesawat dan awaknya.
Baca juga: Lawan Serangan Drone Kamikaze FPV, Rusia Luncurkan “Triton” – Sistem Jammer untuk Main Battle Tank
Dalam skema besar strategi militer dan politik, penggunaan ban mobil pada pesawat pengebom mungkin merupakan manuver pertahanan yang tidak lazim. Namun, pendekatan ini merupakan bukti mendalam atas upaya tiada henti untuk menemukan metode-metode baru dan inovatif yang bertujuan untuk melindungi aset alutsista dari berkembangnya ancaman yang muncul di medan perang. (Gilang Perdana)
Kalo Tu-95 sih mungkin buat nangkis Drone. Lah Su-34 buat apa?? Emangnya gak takut RCSnya jadi tambah gede??? Kalo ntar F-16 datang ke Ukraina, bisa jadi sitting duck beneran tuh. Hhhhhhhhh
Mending Indo dah pesawatnya taro di hanggar.