Kongsberg Upgrade Kemampuan Sistem Hanud NASAMS, Siap Hadapi Serangan Rudal Balistik
Meski dikenal sebagai sistem pertahanan udara (hanud) yang canggih, namun, NASAMS (National Advanced Surface-to-Air Missile System), tidak dirancang secara khusus untuk mengeliminasi sasaran berupa rudal balistik. Sistem hanud NASAMS sejauh ini dirancang efektif dapat menghadapi sasaran seperti pesawat udara, helikopter dan rudal jelajah. Tetapi melihat kasus yang terjadi dalam perang di Ukraina, dan yang terbaru konflik antara Iran dan Israel, mendorong Kongsberg untuk melakukan modifikasi pada kemampuan NASAMS.
Mengutip dari portal Norwegia, Teknisk Ukeblad, disebut bahwa sistem hanud NASAMS saat ini punya kekurangan kapabilitas dalam menghadapi sasaran seperti rudal balistik yang melesat sampai kecepatan hipersonik. Khususnya ada keterbatasan pada jangkauan rudal dan parameter ketinggian deteksi radar.
Menurut sumber yang sama, Kongsberg kini tengah melakukan upgrade pada rudal AMRAAM-ER, yakni salah satu varian AIM-120C8 dengan peningkatan kecepatan luncur dan jarak jangkau, yang tadinya punya jangkauan tembak 20 km, ditingkatkan menjadi 50 km dalam lingkup ground based systems.
Uji coba AMRAAM-Exended Range (ER) dengan peluncur NASAMS telah ditunttaskan pada Februari 2024. Tambahan kemampuan baru pada AMRAAM-ER mencakup fitur advanced guidance system dengan aktif radar homing. Dengan kecepatan Mach 4, AMRAAM-ER disebut-sebut mampu melesat sejauh 50 kilometer dan dapat terbang sampai ketinggian 25 kilometer
Rudal AMRAAM-ER merupakan konfigurasi pertama yang menggabungkan sistem pemandu dari rudal AIM-120C8. Rudal ini juga dilengkapi motor roket 10 inci yang lebih kuat dari Nammo dan sistem aktuator kontrol 10 inci dari Kongsberg Defense and Aerospace, yang diberi nama Norwegia Propulsion Stack, yang mana Kementerian Pertahanan Norwegia telah menjadi mitra kolaboratifnya.
Untuk radar, yakni GhostEye MR, akan ditingkatkan dengan advanced technology serupa dengan Lower Tier Air and Missile Defense Sensor (LTAMDS). yang digunakan militer AS. Radar ini menggunakan active S-band phased array antenna yang mengadopsi modul gallium nitride transceiver, yang memugkinkan radar dapat mendeteksi sasaran seperti rudal balistik Iskander milik Rusia. LTAMDS, akan berfungsi sebagai radar dalam Army’s future Integrated Air and Missile Defense system.
Lantaran dirancang untuk menghadapi sasaran yang bergerak dengan kecepatan fantastis, maka LTAMDS mengadopsi tiga larik antena – larik utama di depan, dan dua larik sekunder di belakang. Desain radar untuk mendeteksi rudal hipersonik ini tak lagi menggunakan model antena putar (rotating antenna), melainkan menggunakan jenis antena dengan sudut tetap. Ketiga antena larik pada LTAMDS bekerja sama, mendeteksi dan melibatkan banyak ancaman dari segala arah (360 derajat) pada saat yang bersamaan.
Sudah barang tentu Kongseberg tidak bekerja sendiri dalam program upgrade ini, sejak November 2023, Kongsberg juga melbatkan RTX (Raytheon Technology) sebagai perusahaan dari AS yang memproduksi kompomen rudal AIM-120 AMRAAM dan AIM-9X Sidewinder. (Gilang Perdana)
Angkatan Darat AS Gelar “GhostEye” di Guam – Radar Pendeteksi Serangan Rudal Balistik Hipersonik
Indo punya Nasams jg…bisa di upgrade ini buat anti rudal balistik jg buat melindungi ibukota Jakarta