Namanya jelas kondang di jagad senapan serbu, siapa yang tak kenal Heckler & Koch (H&K) G36, senapan dengan desain futuristik yang ikut di endorse Tom Cruise dalam Mission Impossible III. Meski debutnya tak semoncer HK416 dan MP5, senapan serbu asal Jerman yang pernah dianggap bermasalah soal overheat ini pun lumayan banyak digunakan oleh beragam satuan khusus dunia, baik militer maupun kepolisian. Termasuk pasukan elite TNI yang turut menggunakan beberapa varian G36. (more…)
Banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam mengadopsi jenis kapal selam baru. Selain keunggulan sistem senjata, dapur pacu, dan sensor, hal lain yang tak kalah penting adalah keunggulan pada teknologi CMS (Combat Management System). Tak ubahnya seperti Sewaco (Sensor, Weapon and Control System) yang kondang di kapal perang permukaan, pada kapal selam dibutuhkan karakteristik khusus untuk pengendalian jenis senjata dan sensor yang butuh penanganan berbeda. (more…)
Bicara tentang kapal selam tentu tak bisa dilepaskan dari keberadaan periskop. Ya, alat inilah yang digadang bagi para awak kapal untuk bisa melihat kondisi langsung di permukaan saat kapal sedang di bawah permukaan air. Selain fungsinya untuk mengamati kondisi aneka obyek di permukaan, periskop juga dapat difungsikan sebagai perangkat bantu bidik untuk penembakkan torpedo. (more…)
Bila melihat sosok kapal selam, hampir dipastikan bagian yang paling menarik perhatian adalah bentuk menara (conning tower). Alasannya karena menara adalah struktur kapal selam yang muncul paling dominan saat kapal berlayar di permukaan. Selain menyiratkan identitas jenis dan tipe kapal selam, menara kapal selam punya fungsi yang teramat penting. (more…)
Dengan basis rancangan yang kustom, tiga kapal selam Nagapasa class TNI AL punya racikan sistem navigasi, sensor, dan sistem senjata yang digadang bisa memberi keunggulan dalam operasionalnya. Setelah di artikel terdahulu Indomiliter.com mengupas elemen radar intai taktis, CMS (Combat Management System), tipe periskop, dan sistem senjata yang diadopsi Nagapasa class, yang tak boleh dilewatkan adalah mengetahui tentang sistem navigasi Nagapasa class yang mengadopsi produksi buatan Perancis. (more…)
Memang tak segahar pod kanon GPU-5 yang pernah dipasang pada jet tempur F/A-16 Fighting Falcon, namun, TNI AU juga mengenal jenis pod kanon untuk jet tempurnya. Yang dimaksud adalah pod kanon ADEN 30 mm yang disematkan sebagai kanon eksternal pada jet tempur taktis buatan Inggris, Hawk 100/200 (dalam kode yang dibeli Indonesia disebut Hawk 109/209). (more…)
Meski sebatas prototipe, Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut (Dislitbangal) sejak tahun 2009 telah melansir jenis SLMM (Submarine Launched mobile Mine). Resminya pihak Dislitbangal menyebut ranjau ini sebagai “Ranjau Dasar Laut Pengaruh.” (more…)
Nama helikopter AS 550 Fennec bukan sesuatu yang baru di arsenal Puspenerbad TNI AD, maklum helikopter buatan Perancis ini sudah hadir di Indonesia sejak tahun 2014. Namun, nama AS 550 Fennec kembali menjadi sorotan, persisnya setelah AS 550 Fennec menjadi salah satu jenis helikopter yang diserahkan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) ke TNI AD. (more…)
Meski pada akhirnya kandas, rencana pengadaan jet tempur Eurofighter Typhoon untuk memperkuat TNI AU pernah ramai diberitakan, sebut saja niatan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Oktober 2020 untuk memborong jet tempur Typhoon bekas dari Angkatan Udata Austria. Disamping jauh sebelum itu, yakni pada tahun 2015 – 2016, jet tempur ini pernah aktif ditawarkan oleh konsorsium empat negara Eropa yang tergabung dalam Eurofighter GmbH. (more…)
Nurtanio Pringgoadisuryo telah membuktikan bahwa Ia bukan hanya tokoh pendiri industri penerbangan nasional, lebih dari itu Nurtanio yang terakhir menyandang bintang dua di pundaknya adalah seorang futuris sejati. Nurtanio paham bahwa konflik yang dihadapi TNI di masa depan dominan bernuansa domestik. Dan jauh sebelum North American Rockwell memperkenalkan prototipe pesawat anti gerilya legendaris OV-10 Bronco di tahun 1963, Nurtanio justru sudah menerbangkan pesawat counter insurgency (COIN) NU-200 “Sikumbang” pada 1 Agustus 1954. (more…)