Tsaplya Class – Bisa Bawa Satu MBT Plus Sekompi Pasukan, Inilah Hovercraft Andalan Korea Selatan
|Sampai saat ini belum ada yang dapat menggeser predikat Zubr Class sebagai Landing Craft Air Cushion (LCAC) atau horvercraft terbesar di dunia. Zubr Class memang layak disebut hovercraft terbesar, pasalnya dalam sekali beroperasi bisa membawa sampat tiga unit MBT (Main Battle Tank). Khusus Zubr Class secara khusus telah kami kupas pada artikel terdahulu.
Baca juga: Zubr Class – Inilah Hovercraft Terbesar di Dunia yang Mampu Membawa Tiga Unit MBT
Namun, tahukah Anda, bahwa hovercraft raksasa dengan cita rasa teknologi Uni Soviet bukan Zubr Class saja. Meski bobot dan payload-nya tidak sefantastis Zubr Class, ada yang disebut Tsaplya Class LCAC (Project 12061E Murena-E) sebagai hovercraft medium. Masuk kelas medium, Tsaplya Class masih dapat membawa MBT, meski hanya satu unit. Selain itu, 130 pasukan atau satu kompi infanteri dapat dibawa sekali jalan.
Dari desain, Tsaplya Class mirip dengan Zubr Class, tapi dengan dimensi yang lebih kecil. Kemiripan antar keduanya terlihat dari model dua kubah kanon CIWS pada dek atas, posisi anjungan dan tentunya bilah propeller di bagian buritan.
Dari sejarahnya, hovercraft ini dibangun oleh Almaz, Khabarovsk Shipyard, Amur pada periode 1982 – 1991. Dari 12 unit yang rencananya akan dibuat, hanya 10 yang terealisasi diproduksi, dimana 7 unit sempat dioperasikan AL Rusia dan tiga sisanya dioperasikan oleh AL Korea Selatan. Sebagai catatan, Korea Selatan membeli Tsaplya Class bekas pada tahun 2005.
Pada era Uni Soviet, Tsaplya Class juga difungsikan sebagai kapal patroli, terutama untuk menjaga garis perbatasan di sepanjang Sungai Amur dan Ussuri dengan wilayah Cina. Pasca jatuhnya Soviet, jenis, hovercraft ini mulai ditarik dan tiga unit telah dibongkar, sampai 1995 tidak ada satupun yang terlihat dioperasikan Angkatan Laut Rusia.
Untuk menjalankan peran sebagai wahana patroli, hovercraft ini dilengkapi senjata berupa dua kanon CIWS (Close In Weapon System) AK-630 kaliber 30 mm yang dikendalikan lewat pembidik optik, dua pucuk senapan mesin berat 12,7 mm dan dua peluncur granat otomatis 40 mm. Selain itu, disiapkan delapan peluncur rudal hanud MANPADS Igla. Dikutip dari roe.ru, disebutkan senjata ini dapat digunakan secara efektif pada ketinggian gelombang 1,5 meter dan kecepatan angin 12 meter per detik.
Dengan bobot 151 ton, Tsaplya Class ditenagai 2 × 4,000 hp PR-77 gas turbines, 2 lift fans, 2 propulsion fans dan 2 four-bladed variable-pitch propeller. Kecepatan hovercraft ini maksimum mencapai 50 knots dan punya jangkauan operasi 190 km.
Tsaplya Class diawaki oleh 14 personel, termasuk 4 perwira. Dari dimensi, hovercraft ini punya panjang 31,6 meter dan lebar 14,8 meter. Meksi bukan wahana angkut keluaran baru, namun Rosoboronexport, selaku agen resmi penjualan senjata Rusia, sampai saat ini masih memasarkan Tsaplya Class, seperti yang ditampilkan dalam situs roe.ru.
Baca juga: Kalashnikov Perkenalkan Haska-10, Hovercraft Multiguna untuk Tugas Militer dan Sipil
Di tahun2014, sempat ada kabar bila Korea Selatan berniat membeli lagi tiga unit horvercraft ini dengan kemampuan yang ditingkatkan, persisnya untuk menggantikan tiga unit yang lawas eks Rusia. Di bulan November 2020, AL Rusia diwartakan juga tengah mengorder 8 unit Tsaplya Class. (Bayu Pamungkas)
Kita butuh fast troop transport ship sebagai negara kepulauan
Semoga KARTIKA HOVERCRAFT dikembangkan lebih lanjut. Setidaknya bs angkut TANK HARIMAU.
yg bikin iri malah CIWS nya, Hovercraft aja sampe dua biji. kapal kita masih banyak yg gk pake.
Min menurut akun instagram @defenceview mengatakan kalo hanggar PKR Martadinata Class tidak muat untuk dimasuki helikopter Panther, karna katanya dulu hanggar PKR hanya diujicoba dimasuki oleh helikopter colibri TNI-AL, apakah itu betul min?
dengan bilah baling-baling dilipat, mestinya bisa ya
Sekali lagi admin juga mengakui alutsista Rusia memang terkenal Stroonggg Bingiiittt.
Zubr Class, “Hovercraft ” sampe saat ini blom ada tandingannya.
Masih ada beberapa jenis Hovercraft buatan Rusia yg garang yg dipersenjtai dengan persenjataan rudal jelajah. .😀
Ealah cuma hovercraft aja bangga.
Kapal rapuh takut ama paku gitu lho.
Masa disamakan dng motor butut ente yg takut paku Ntung..!😀
Denger2 paku blandar ja patah kalau kena karet hovercraft.
Wow mungkin TNI al beli buat angakut tank atw ditarug dil LPD kita(kalau muat)
TNI AL jg sdh mengoperasikan 4 unit hovercraft buatan balitbang TNI.. Namanya lumba2, walau ngga bisa buat angkut kendaraan apalagi tank. Tp cocok buat patroli di sungai 2 dan pesisir. TNI AD jg pnya namannya kartika. Bisa mengangkut truk kapasitas 4 ton. Tp msh sebatas prototipe.
Saat ini tidak ada alasan lagi korsel beli hovercraft buatan luar negeri spt buatan amerika atau rusia karena korsel sdh bisa membuat hovercraft buatan dalam negeri.kalau bisa indonesia minta tot hovercraft buatan korsel.