For Apache Only! Rudal AGM-114R3 Hellfire Telah Tiba di Indonesia
|
Setelah mulai tiba pada Desember 2017 dan pengiriman terakhir tuntas pada April 2018, maka lengkap sudah paket pesanan delapan unit helikopter serbu AH-64E Apache Guardian untuk Puspenerbad. Dari delapan unit AH-64E Apache Guardian, nantinya hanya empat unit yang dipasangi radar “konde” Radar AN/APG-78. Meski begitu, arsenal persenjataan utama berupa rudal anti tank AGM-114R3 Hellfire bakal siap disematkan di kedelapan Apache. Dan ada kabar bahwa rudal yang didatangkan lewat program FMS (Foreign Military Sales) ini telah tiba di Indonesia.
Dikutip dari akun Instagram @military_buzz, nampak sebuah rudal AGM-114R3 Hellfire tengah dibuka dari kontainer kemasan. Terlihat juga personel Amerika Serikat yang memberikan panduan. Merujuk pada pemberitaan terdahulu, Indonesia Indonesia mempersiapkan logistik amunisi AH-64 Apache, rinciannya berupa 140 unit rudal AGM-114R3 Hellfire dan 32 unit peluncurnya M299A1.
Dalam rentang operasinya yang panjang, Hellfire sudah menelurkan beberapa varian dengan keunggulan dan karakteristik tersendiri. Dan yang paling baru adalah AGM-114R Hellfire II, label R kerap disebut sebagai Hellfire Romeo. Sementara yang di ekspor diberi kode AGM-114R3 Hellfire, selain ada versi R1 dan R2.
Rudal penghantar “api neraka” ini beroperasi dengan pemandu laser semi aktif. Rudal dapat mencari target secara mendiri (autonomous), atau sasaran sudah ditentukan dengan penanda remote laser. Hellfire dilengkapi three–axis inertial measurement unit, memungkinkan rudal menyerang sasaran dari samping dan dari sisi belakang.
Hulu ledaknya dilengkapi dengan mode fragmentasi, yakni akan meledak sesaat sebelum mengenai sasaran. Hulu ledaknya bersifat multi purpose dengan kombinasi kemampuan HEAT, metal augmented charge dan shaped charge, artinya rudal sanggup menghajar sasaran berupa hard, soft, dan enclosed target.
Baca juga: AGM-114R3 Hellfire – Rudal Penghantar “Api Neraka” dari AH-64E Apache Guardian TNI AD
Mengutip sumber dari militaryaerospace.com (18/9/2014), produksi pesanan rudal untuk Indonesia bersamaan dengan order rudal sejenis untuk Irak, Yordania, Qatar dan Arab Saudi. (Gilang Perdana)
WARNING:
“ONLY FOR TRAINING”
Borong lagi heli apache hingga 32 unit plus rudal dan radarnya
Nih Heli sdh battle proven tp kata fansboy rusia gimana 140 rudalnya hbs kalau melanjutin perang lg dg FPDA, gmpang pake aja rudal china sambil RnD tuh rudal
ini apache dan rudalnya kalau buat nembak pendekar malengsia kena saksi as gak ya,serius nanya?
karna ini kan heli serang darat,sedangkan perbatasan darat itu semua negara termasuk sekutu usa.
katanya ya katanya lho ini apache buat bendung cina dinatuna, dalam kontrak begitu katanya.
pertinyiinnyi:
ngapain cina repot2 invasi darat kok pecah perang,tinggal kirim dongfeng beres,kirim bomber beres ya gak…..
jadi ini apache buat apa dibeli? buat nembak teroris opm gak boleh pasti kena ham,nembak pendekar kalau prediksi saya pasti kena saksi,nembak tank timor leste,timor leste gak punya tank,nembak lapis baja papua nugini,papua nugini sekutu australia sudah pasti sekutu usa,dengan brunei kita saudara,nembak tank singa,singa punya lebih banyak,dan negaranya dikelilingi dengan rudal sam dari yg dekat sampai yg jauh,jadi gak mungkin.jadi untuk apa apache ini dibeli ya
kurasa buat nembak koruptor dan provokator dan tukang hoaks dan sekalian nembak pemuja usa keh…keh….keh….
kurasa siruskey tau jawabannya ini heli dibeli buat apa!?
🤔😱🙀🤡🤓😰😭🤧😷🤒🤕
mungkin sirusky lagi nongkrong di X buang hajat…….tapi baiknya wc umum tak perlu berbayar sehinga orang sungkan untuk datang………
” ONLY 8 FOR APACHE”…or will be continue ???…
Bung ini katanya lengkap pake FCR tapi ada yg bilang belom lengkap karena ngambil data dari sipri yabg berarti belom dateng/masih tahap pengajuan kongres
Indonesia Darurat Stok Swasembada Rudal & Stok BBM 50 Th bwt Alutsista & Alpalhankam TNI Utk Persiapan Latihan Tempur & Perang
Solar banyak, sawit ada dimana² kan bisa dijadiin biodiesel, buat yg terbang bisa pake bioavtur.
Sibuk pencintraan sampe lupa udah 6 tahun ga beli apa apa, kalau yang dicancel banyak
Lah bukan nya udah teken kontrak 3 kapal selam lagi, kcr 60 2 biji, ranpur bmp 3 dari rusky? Jgn terlalu benci gitu sama pemerintah bro
Yakan beli alutsistanya yg nyelem, ente mana bisa liat kecuali ente dugong.
Siapa bos @PDR, yg udah menjabat 6 tahun…..ngitung aja masih kedodoran, nekat nyinyir 😏
Liat aja periode kedua ini, yg bakalan dibelanjain….walopun perlambatan ekonomi tetap banyak ngaruhnya 🤷
Kok gw skeptis apache yg kita bkn versi E tpi versi D.. gw ngebandingin apache kita dgn apache E milik india dan hasilnya ada perbedaan di bagian hidung dekat kanopi. Yg india dibagian tsb ada tonjolan hitam seperti sensor, sedangkan yg kita polos.. gw main ke forum luar pun katanya apache indo itu benar yg versi D. Nah ini gmn nih??
Saya juga sempat bandingin, tapi setelah saya liat lagi beberapa foto di akun2 militer jadi ada yang ada juga enggak deh.
Itu sesuai pesanan mas bro………hanya alat-alat tambahan (optional)…sama kasusnya dengan T-50i yang ternyata datang tanpa Radar…hanya dikasih pemberat…oh my god….
“However, as many Western countries are in the process of reducing their defence equipment inventories, Indonesia is now able to buy surplus stock from them, like Apache longbow helicopters from the US. eight AH-64 Apache helicopters cheaply from surplus European stocks”, noh.. Apache Longbow = Apache D
https://rsnafb.wordpress.com/berita/indonesia-defence-assessment/
Lanjutannya..
“In September 2012, the US confirmed the sale of eight Boeing AH-64D Apache Longbow attack helicopters. The potential dealis expected to be worth about USD220 million and proceed through the FMS mechanism. The helicopters are intended to fulfilthe TNI-AD’s requirement to augment existing Mi-35 attack helicopters procured from Russia in 2008.” nah lho
Maaf mas bro…tidak melayani wordpress dan blogspot…maaf tidak akan saya baca…..karena kalau sekedar opini….anak SD bisa…..
yang saya baca adalah yang RESMI…..tempo…kompas….dan sederajat…..karena sudah ada ijin resminya…bisa dipertanggung jawabkan…..
maksud konyol mungkin media komersil…bukan resmi atau engak resmi…kalou resmi ya udah akad nikah dulu lah…..😱🤔😇😆
@Deadalus salah persepsi, AH-64D yang dimaksud di atas adalah Block-III, ditahun 2012 AH-64E bernama seri AH-6D Block-III, kebetulan kontrak TNI awal tahun itu.
Kemudian nama AH-64D Block-III dihapus dan diganti nama seri AH-64E Guardian
sama aja semua apache…yang engak sama itu apache sama nuri…itu beda namanya…😱🤓😜😋😆
Bro, itu wordpress pun bkn wordpress sembarangan.. makannya tengok dulu sebelum bilang “gk terima wordpress”. Gw masih skeptis apache kita bukan yg versi terbaru..
@Cocor bebek disitu disebut “cheap european surplus stocks”, kemungkinan murah krn bukan barang baru alias yg disimpen lama di hangar
Klo itu stock gudang, gak mungkin selama ini datangnya bung. Dari mulai kontrak sampai datang memakan waktu 4 tahun.
Kalo menurut analisa saya itu biasanya terjadi kemungkinan pengurangan jumlah pesanan. Sehingga suku cadang sdh diproduksi hanya menunggu time schedule utk dirakit. Itu yg dimaksud stock. Krn kontrak sdh ditandatangi kemudian suku cadang disiapkan sesuai jumlah unit pesanan. Sekali lg kemungkinannya spt itu.
Daedalus….silahkan kalau anda percaya…..berarti ketahuan siapa anda…..hoax lover…hhhh….
@Daedalus kalau membaca berita itu jangan hanya dibaca saja tapi harus dimengerti apa maksudnya
sudah amat jelas bahwa tni sedang mencari surplus apache AH-64D di eropa, tapi pilihan jatuh ke AS, tapi disitu tidak sama sekali tidak disebutikan surplus atau baru.
tapi disumber yang lain disebutkan heli apache tersebut adalah new dan versi terbaru ketika kontrak ditandatangani
Sanggup ancurin MBT ga tu rudal seperti punya malaysia atau T90.. apa panser apc ifv ..
Hellfire mah semua target bisa lah paduka
Sudah ada bukti d perang hell fire di gunakan untuk serang MBT apa sekelas rantis ??
tdk ada konde atau konde atau offset/T.o.T/MRO apa dikarenakan faktor kekurangan duit atau krn menunggu izin persetujuan kongres ? tp knp malaysie tdk beli apache apa krn nggak ada duit sama sekali padahal dia sekutu barat kyk Turki(Nato) atau krn di anak tirikan FPDA
Radar konde dapat terintegrasi dengan apache lain, misal yang tidak pakai konde dapat melihat apa yang dilihat oleh heli yang pakai konde, jadi lebih irit kalau beli sebagian pakai konde sebagian tidak
Apapun yang terjadi penting TNI AD sudah memiliki ni Apache, tinggal berani gak para engineer dari dalam negeri oprek ni alutsista supaya kita bisa copy paste mungkin bentuk pesawat agak berbeda tetapi design engineeringnya bisa kita pahami untuk dikuasai…kan dah milik kita dan dibayar pakai uang rakyat
Tambah lagi apachenya….8 unit kurang itu