Dari Analisa Foto Satelit, Rusia Diduga Tingkatkan Produksi Jet Tempur Sukhoi Su-35

Fasilitas produksi dan perakitan Sukhoi Su-35 di di Komsomolsk-on-Amur (foto: SpaceKnow)

Memasuki tahun ketiga perang Ukraina, tantangan yang dihadapi Rusia di udara akan semakian berat. Selain menghadapi sistem artileri pertahanan udara (hanud), bakal hadirnya jet tempur F-16 Fighting Falcon yang akan memperkuat Angkatan Udara Ukraina, sedikit banyak bisa merepotkan Rusia di Udara. Guna menandingi F-16, maka superioritas udara harus dikedepankan, yang salah satunya dengan memaksimalkan keunggulan manuver dari jet tempur Sukhoi Su-35.

Baca juga: Hari ini 16 Tahun Lalu, Jet Tempur Sukhoi Su-35 Terbang Perdana

Terkait dengan Sukhoi Su-35 yang telah eksis 16 tahun sejak penerbangan perdananya pada 19 Februari 2008, ada dugaan bahwa produksi Su-35 kini tengah mengalami lonjakan, meski di satu sisi terdapat larangan pasokan perangkat microchip ke Rusia.

Meskipun ada sanksi Barat yang membatasi pasokan mikrochip dan suku cadang semikonduktor, Rusia tampaknya mampu mempertahankan, dan bahkan mungkin meningkatkan, produksi jet tempur Su-35. Bukti mengenai hal ini berasal dari citra pengamatan satelit yang komprehensif dan berkelanjutan terhadap sebuah pabrik di Komsomolsk-on-Amur di Timur Jauh Rusia.

Dikutip Bulgarianmilitary.com, SpaceKnow, perusahaan teknologi asal Ceko, melakukan analisa cermat terhadap foto-foto satelit, yang diambil dari pabrik Sukhoi di Komsomolsk-on-Amur. SpaceKnow memanfaatkan aplikasi IMINT (Introduction to Imagery Intelligence), yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menganalisis kejadian di wilayah luas mana pun di dunia dengan menggunakan data satelit mentah.

Algoritme khusus SpaceKnow, yang secara otomatis mendeteksi dan mengidentifikasi pesawat, digunakan untuk mengamati serangkaian gambar berkualitas tinggi yang disediakan oleh satelit SkySat dari Planet Labs, mulai dari April 2020 hingga Oktober 2023.

Sukhoi Su-35.

Pada tahun 2020, diamati dua pesawat di pabrik Su-35. Kapasitas penyimpanan pesawat meningkat secara signifikan pada tahun 2021, dengan kemampuan menampung 11 hingga 16 pesawat pada waktu tertentu.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, SpaceKnow mendeteksi lonjakan produksi pesawat Su-35. Pada bulan April tahun 2022, jumlah Su-35 meningkat menjadi 19 pesawat. Kemudian pada bulan Oktober 2022, jumlah telah melonjak menjadi 30 pesawat tempur, kesemua pesawat dapat dilihat oleh citra satelit, karena ditempatkan di samping gedung perakitan.

Tren tambahan produksi berlanjut pada tahun 2023, ketika citra satelit mengungkapkan 31 unit Su-35 berada di pabrik pada bulan September 2023. Foto terbaru, diambil pada Oktober 2023, menampilkan 29 unit Su-35, semuanya dalam kondisi siap pakai dan siap terbang.

Penelitian SpaceKnow menunjukkan bahwa menentukan jumlah pasti pesawat baru yang diproduksi tidak sepenuhnya memungkinkan. “Kami membuat perkiraan yang tepat bahwa pesawat-pesawat baru kemungkinan besar disimpan di dekat fasilitas manufaktur,” jelas para peneliti. Dengan menambahkan unsur dugaan, mereka mencatat bahwa terkadang pesawat yang belum selesai dapat terlihat di area ini, dan pesawat yang “menunggu” ini sering kali berpindah-pindah.

Sudut pandang ini selaras dengan studi komprehensif yang dilakukan oleh American Center for European Policy Analysis (CEPA). Studi tersebut menunjukkan bahwa Rusia secara konsisten memproduksi sekitar 30-35 unit Su-35 baru dalam beberapa bulan terakhir. Perhitungan lebih lanjut menyiratkan (dugaan) bahwa Rusia kini memiliki sekitar 114 unit Su-35

Dalam pidatonya baru-baru ini pada tanggal 7 Februari 2024, Presiden Rusia Vladimir Putin dengan tegas menunjukkan modernisasi Angkatan Udara Rusia sebagai tugas berat yang membutuhkan dedikasi penuh dan komitmen terfokus. “Kemampuan untuk memproduksi berbagai pesawat mutakhir adalah sesuatu yang hanya dapat dibanggakan oleh segelintir negara di dunia, dan Rusia sangat berperan dalam lingkaran elit ini,” tegas Putin, seperti dikutip TASS, kantor berita Rusia.

Gunakan Rudal Anti Radiasi Kh-31PM, Sukhoi Su-35 Rusia Hancurkan Stasiun Radar Ukraina

Bahkan ketika sanksi Barat memblokir akses Rusia terhadap mikrochip dan suku cadang semikonduktor, terdapat bukti visual kuat yang menunjukkan bahwa Rusia masih dapat mengimbangi, dan bahkan mungkin meningkatkan produksi pesawat tempur canggih yang saat ini sedang diproduksi dalam skala besar.

Para ahli terkemuka percaya bahwa produksi pesawat tempur canggih seperti Su-35, melibatkan chip dalam jumlah besar. Chip ini sangat penting untuk operasi inti pesawat. Chip mengendalikan segalanya mulai dari radar dan sistem kendali penerbangan hingga komunikasi dan navigasi. Chip juga mengelola pemrosesan gambar, panduan, tautan data, sistem tampilan, dan fungsi kokpit penting lainnya. (Gilang Perdana)

Vladimir Putin ke UEA dan Arab Saudi dengan Ilyushin Il-96, Dikawal Empat Unit Sukhoi Su-35

6 Comments