Update Drone KamikazeKlik di Atas

Zemledeliye Mine Laying System – Ransus Penyebar Ranjau Andalan Rusia di Perang Ukraina

Selain akibat serangan drone kamikaze, artileri dan senjata anti tank, ancaman besar bagi ranpur (kendaraan tempur) di medan konflik berasal dari ranjau darat yang tersebar di beberapa titik yang tidak diduga. Dan bicara ranjau darat, maka Rusia terbilang sukses menggelar sistem ranjau selama konflik dengan Ukraina.

Baca juga: BAOBAB-K – Sistem Peletakan Ranjau Anti Tank Buatan Polandia, Mampu Ciptakan Ladang Ranjau Sepanjang 1.800 Meter

Untuk menggelar alias menyebarkan ranjau secara cepat dan efektif, adalah tantangan tersendiri bagi pasukan zeni tempur Rusia. Pasalnya, penempatan ranjau jelas diburu waktu guna menjaga kerahasiaan dari lawan. Untuk itu, pasukan tempur Rusia digaris depan telah memanfaatkan Zemledeliye – truck-mounted mine-laying system – sistem peluncur/peletakan ranjau darat berbasis truk.

Dikutip dari situs perusahaan pertahanan Rusia, Rostec – rostec.ru (13/10/2023), disebut bahwa Rostec telah mengirimkan sejumlah kendaraan khusus (ransus) penyebar ranjau terbaru Zemledeliye kepada pasukan Rusia lebih cepat dari jadwal.

“Rostec telah mengirimkan sejumlah Zemledeliye remote minelaying engineering vehicle lebih cepat dari jadwal. Sistem terbaru ini mampu menyebarkan ranjau dalam area seluas beberapa lapangan sepak bola hanya dalam beberapa menit sejak amunisi diprogram. Amunisi tersebut dapat menghancurkan atau menonaktifkan dirinya sendiri di lokasi sasaran,” kata kantor pers Rostec dalam sebuah pernyataan.

Zemledeliye remote minelaying engineering vehicle dapat dengan cepat membuat ladang ranjau terprogram di medan yang sulit diakses. Bahan peledak tersebut dapat meledak atau dinonaktifkan pada waktu yang ditentukan, yang menjamin pembersihan ranjau secara aman dan cepat setelah operasi tempur berakhir.

Rostec menyebut, Zemledeliye mampu meningkatkan kemampuan tempur pasukan guna mencapai tujuan peletakan ranjau sembari mematuhi semua perjanjian internasional mengenai larangan atau pembatasan penggunaan ranjau, jebakan, dan perangkat lainnya.

Zemledeliye memiliki prinsip multiple launch rocket system (MLRS), tetapi menggunakan amunisi dengan mesin propelan padat yang diisi dengan berbagai jenis ranjau untuk menciptakan ladang ranjau.

Dalam proses peletakan ranjau, peta medan digital kendaraan menandai koordinat area yang akan ditanamkan ranjau, yang kemudian dikirimkan ke tingkat komando dan kendali yang lebih tinggi.

Zemledeliye terdiri dari sebuah peluncur, rangkaian amunisi yang terdiri dari 50 amunisi kaliber 122 mm yang diisi dengan ranjau anti-personil atau anti-tank dengan daya ledak tinggi, dan didukung kendaraan pengangkut amunisi dengan derek pemuatan di bagian belakang.

Kedua kendaraan tersebut dipasang pada platform truk Kamaz-6560 8×8 dan dilengkapi dengan kabin pengemudi dengan proteksi lapis baja. Roket-roket penyebar ranjau ditempatkan dalam wadah yang dimuat ke dalam paket khusus, yang masing-masing berisi 25 amunisi.

Setiap kendaraan Zemledeliye membawa dua paket tersebut. Satu unit kendaraan peluncur dilengkapi dengan sistem komunikasi, sistem pengendali tembakan (fire control system), sensor meteorologi dan rangkaian pertahanan yang terdiri dari enam peluncur granat asap, dengan tiga di antaranya di setiap sisi kendaraan.

Kementerian Pertahanan Rusia dan perusahaan pertahanan Splav yang berbasis di Tula menandatangani kontrak untuk pengiriman Zemledeliye remote minelaying engineering vehicle kepada pasukan Rusia pada bulan Desember 2013. Splav adalah perusahaan terbesar di Rusia yang terlibat dalam pengembangan dan produksi berbagai sistem peluncuran roket.

Baca juga: Hadapi Kavaleri dan Infanteri Cina, AS Pasok M139 Volcano Mine Dispenser ke Taiwan

Rusia memperkenalkan Zemledeliye remote minelaying engineering vehicle kepada masyarakat luas pada parade militer di Lapangan Merah Moskow dalam peringatan 75 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman. Kendaraan khusus ini mulai dioperasikan pasukan zeni tempur Rusia pada tahun 2020. (Gilang Perdana)