Update Drone KamikazeKlik di Atas

Malloy T600 Luncurkan Torpedo Ringan Sting Ray, Saatnya Drone Quadcopter Hancurkan Kapal Selam

Apa yang terjadi di perang Ukraina, dan berlanjut dalam konflik antara Hamas vs Israel, telah mendongkrak pamor drone quadcopter, pasalnya drone quadcopter yang berharga hanya ribuan dollar mampu merontokkan Main Battle Tank (MBT) yang harga per unitnya mencapai puluhan jutaan dollar. Hal itu dilakukan berkat pelepasan proyektil atau bahan peledak di bagian paling rentan dari MBT. Nah, rupanya model pelibatan drone quadcopter bersenjata dapat pula digunakan untuk menghancurkan kapal selam yang harganya per unitnya bisa mencapai miliaran dollar. Kok bisa?

Baca juga: Trophy APS Melempem, MBT Merkava MK 4 Israel ‘Rontok’ oleh Serangan RPG-7 dan Drone Hamas

Dalam latihan militer NATO REPMUS 2023 (Robotic Experimentation and Prototyping with Marine Unmanned Systems) di Portugal (11-15 September 2023), Malloy Aeronautics dan BAE System dari Inggris mengerahkan drone quadcopter T-600, yang mana T600 membawa payload berupa torpedo ringan – lightweight torpedo (LWT) Sting Ray Mod 2. Disimulasikan, Malloy T600 di masa depan berpotensi menjadi bagian dari sistem senjata anti kapal selam.

Dari spesifikasi, T600 adalah drone kargo yang dapat membawa payload 200 kg. Drone quadcopter ini punya kecepatan maksimum 140 km per jam dan punya jangkauan 80 km. Dari peforma, T600 jelas berada di bawah jauh kemampuan helikopter Wildcat atau Merlin yang jadi andalan Angkatan Laut Inggris dalam meladeni misi anti kapal selam (AKS).

Dikutip dari navylookout.com, pengerahan drone quadcopter seperti T600 dianggap ideal untuk operasi tempur AKS jarak pendek, terutama sebagai respons terhadap deteksi kapal selam oleh sonar kapal. Malloy T600 memiliki baterai yang dapat dengan cepat diganti dengan baterai baru agar dapat digunakan kembali dengan cepat jika diperlukan.

Sebagai catatan, yang digunakan dalam latihan REPMUS 2023 adalah torpedo inert Sting Ray 2 untuk keperluan latihan. Meski inert, namun torpedo inert punya berat dan dimensi yang sama dengan torpedo asli, sehinga ada kemungkinan Sting Ray Mod 2 punya berat yang lebih ringan dari Sting Ray Mod 1 (berat 267 kg).

Setelah uji coba dengan Malloy T600, ada kemungkinan nantinya akan digunakan drone quadcopter T650 yang punya payload lebih besar (300 kg). Sebelum ini, Malloy Aeronautics dan BAE Systems pada pameran Defence Vehicle Dynamic exhibition, memperlihatkan untuk pertama kalinya drone T650 dengan rudal Brimstone.

Malloy T650 adalah drone copter dengan delapan mesin listrik dan delapan propeller, diperkenalkan sekitar setahun yang lalu. Drone ini memiliki kapasitas muatan yang lumayan besar dan telah menarik minat militer.

Malloy T650 aslinya adalah drone kargo yang dapat mengangkat muatan hingga 300 kg. Sebagai informasi, berat total tiga rudal Brimstone adalah sekitar 150 kg. Dengan tenaga baterai, drone T650 dapat mencapai kecepatan 140 km per jam dan memiliki jangkauan 30 km. Ada kemungkinan bahwa parameter ini dapat diubah untuk modifikasi untuk meluncurkan rudal, dan kedepan melepaskan torpedo.

Baca juga: Malloy T650 – Drone Kargo yang Kini ‘Mematikan’ dengan Mengusung Tiga Rudal Brimstone

Tentang torpedo Sting Ray, adalah torpedo ringan dengan kaliber 324 mm. Torpedo ini punya panjang 2,6 meter dan diameter 330 mm. Mengadopsi sistem pemandu active dan passive sonar, Sting Ray dapat menguber sasaran sejauh 11 km. Ditenagai electrical pump-jet magnesium/silver-chloride batteries, torpedo Sting Ray punya kecepatan 83 km per jam. Torpedo buatan Inggris ini mulai digunakan pertama kali oleh AL Inggris pada tahun 1983. (Gilang Perdana)

3 Comments