Update Drone KamikazeKlik di Atas

Korps Marinir AS Adopsi TRV-150C – Drone Kargo Copter ‘Besar’ untuk Dukungan Logistik di Medan Perang

Guna mendukung operasional bantuan tempur (banpur), Korps Marinir Amerika Serikat (USMC) akan mendapat perkuatan dengan kehadiran drone kargo dan logistik berukuran besar yang dapat membawa payload hingga 68 kg dan melaju dengan kecepatan 107 km per jam. Jenis drone kargo ini mengadopis tipe quadcopter, sehingga dapat beroperasi VTOL (Vertical Take-off and Landing).

Baca juga: Malloy T650 – Drone Kargo yang Kini ‘Mematikan’ dengan Mengusung Tiga Rudal Brimstone

Oleh USMC, drone copter kargo ini digolongkan sebagai supersized drones for battlefield resupply. Pada 11 April 2023, Departemen Pertahanan AS mengumumkan bahwa mereka mengalokasikan lebih dari US$8 juta untuk pengadaan 21 drone kargo baru.

Drone kargo yang digunakan USMC secara resmi disebut TRV-150C Tactical Resupply Unmanned Aircraft Systems, dibuat oleh Survice Engineering dengan kemitraan dengan Malloy Aeronautics.

TRV-150C adalah drone berkaki empat yang terlihat seperti quadcopter di atas panggung. Kaki pendaratannya yang tinggi memungkinkannya lepas landas dengan beban hingga 68 kg kargo yang tersampir di bawahnya. Empat anggota badan drone masing-masing memasang dua rotor, menjadikan kendaraan ini lebih seperti octocopter daripada quadcopter.

Serangkaian uji coba atas kemampuan TRV-150C telah dipraktikan dan tidak hanya diteorikan, yakni uji coba penggunaan drone telah berjalan sejak akhir Maret 2023 di Quantico, Virginia.

Tactical Resupply Unmanned Aircraft System (TRUAS), seperti halnya TRV-150C dirancang untuk memberikan distribusi logistisk udara yang cepat dan terjamin, otomatis ke unit kecil yang beroperasi di lingkungan yang diperebutkan; dengan demikian memungkinkan pasokan darurat yang fleksibel dan cepat, distribusi rutin, dan dorongan dan tarikan material yang konstan untuk memastikan kondisi ketersediaan pasokan yang konstan.

Malloy Aeronautics menyebut TRV-150C memiliki jangkauan lebih dari 72 km; dalam uji coba oleh USMC di Quantico, drone berhasil diuji untuk terbang sejauh 15 km untuk misi pasokan dengan membawa payload 68 kg.

TRV-150 memiliki baterai yang dapat dengan mudah ditukar, memungkinkan tempo operasional yang lebih besar karena drone itu sendiri tidak perlu menunggu untuk diisi ulang sebelum dikirim ke misi berikutnya.

Drone pengiriman ini menggunakan “navigasi waypoint untuk perencanaan misi, yang menggunakan koordinat terprogram untuk mengarahkan pola penerbangan pesawat. Kesederhanaan pengoperasian TRV-150 dirancang sedemikian rupa sehingga seorang Marinir yang tidak memiliki pengalaman dengan pengoperasian drone dapat dilatih untuk mengoperasikannya dan melakukan pemeliharaan tingkat lapangan hanya dalam lima hari pelatihan.

Mengurangi kerumitan drone menjadi kargo terbang yang dapat mengirimkan peralatan secara mandiri jika diperlukan sangat besar. Jenis perbekalan yang dibutuhkan dalam pertempuran semuanya mudah dikirimkan, mulai dari amunisi, makanan, stok darah sampai beragam peralatan medis.

Baca juga: Malloy T150 – Drone Kargo yang Dikirim Inggris ke Ukraina, Pasok Kebutuhan Logistik dan Munisi ke Garis Depan

Sebelumnya, pada tahun 2021, pasukan Inggris menggunakan drone TRV dalam latihan, dengan drone tersebut bertugas mengantarkan stok darah ke yang pasukan yang terluka di garis depan. (Gilang Perdana)

One Comment