Menhan Prabowo: Indonesia Akan Beli Dua Kapal Selam Scorpene Class dengan Teknologi AIP

Upaya yang dirintis Naval Group (d/h DCNS) untuk menawaran kapal selam ke Indonesia sudah dilakukan lumayan lama, terhitung sejak tahun 2015, galangan kapal perang asal Perancis ini telah memulai pendekatan dengan menawarkan desain kapal selam litoral Scorpene Class 1000 ke Indonesia. Berlanjut di tahun berikutnya, Naval Group bersama PT PAL Indonesia melakukan eksplorasi kebutuhan kapal selam untuk TNI AL.

Baca juga: Indonesia dan Perancis Bicarakan Pengadaan Kapal Selam Littoral Scorpene Class 1000

Dan perjuangan Naval Group rupanya tak sia-sia, dikutip dari siaran pers PT PAL yang diterima Indomiliter.com (10/2/2022), PT PAL Indonesia dan Naval Group telah menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) kerja sama strategis pada hari ini Kamis, 10 Februari 2022 di kantor Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, CEO dan jajaran BoD PAL, Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly dan CEO Naval Group Pierre Eric Pommellet.

Sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan armada pertahanan matra laut, PAL dipercaya oleh Kementerian Pertahanan RI untuk melakukan research and development (R&D) dan pembangunan beberapa unit kapal selam Scorpene Class. “Penandatanganan MoU kerja sama bidang research and development tentang kapal selam antara PAL dan Naval Group, akan mengarah pada pembelian dua unit kapal selam Scorpene dengan teknologi AIP, lengkap dengan persenjataannya,” ujar Menhan Prabowo Subianto.

Meski belum diketahui jenis Scorpene Class mana yang akan dibeli Indonesia, pun tidak dijelaskan berapa nilai kontrak pengadaan untuk dua kapal selam, tapi ada satu yang menarik, seperti disebutkan Menhan Prabowo, bahwa Scorpene Class untuk Indonesia akan dilengkapi teknologi AIP (Air Independent Propulsion).

Bila apa yang disebutkan Menhan Prabowo benar adanya, maka ini akan menjadi lompatan jauh bagi Indonesia. Pasalnya Scorpene Class milik Brasil – Scorpene-BR (Riachuelo Class), Scorpene milik India (Kalvari Class) dan Scorpene milik Malaysia tidak dilengkapi AIP.

Meski belum ada sistem AIP yang diterapkan pada Scorpene Class, namun Naval Group telah mengembangkan dukungan AIP dalam rancangan Scorpene Class. Sejak beberapa tahun lalu, Module d’Energie Sous-Marine Autonome (MESMA) buatan Perancis telah ditawarkan ke Naval Group. MESMA pada dasarnya adalah versi modifikasi dari sistem propulsi nuklir dengan panas yang dihasilkan oleh etanol dan oksigen. Pembakaran etanol dan oksigen yang tersimpan, pada tekanan 60 atm (6,1 MPa), menghasilkan uap yang menggerakkan pembangkit listrik turbin konvensional. Penembakan tekanan ini memungkinkan karbon dioksida buangan dikeluarkan ke laut pada kedalaman berapa pun tanpa kompresor buang.

Baca juga: Indonesia Jajaki Akuisisi Kapal Selam Scorpene ala Brasil (Riachuelo Class)

Setiap sistem MESMA menelan biaya sekitar US$50–60 juta. Pada kapal selam Scorpene Class membutuhkan penambahan bagian lambung baru setinggi 8,3 meter (27 kaki) seberat 305 ton, dan memungkinkan kapal selam untuk menyelam dengan endurace 21 hari tanpa harus naik ke permukaan. Selain sistem MESMA, India lewat Defence Research and Development Organisation (DRDO) juga mengembangkan sistem AIP untuk kelak dipasang pada Kalvari Class, yaitu dengan sistem Phosphoric acid fuel cells (PAFC). (Gilang Perdana)

19 Comments