Hari ini 28 Tahun Lalu, RAH-66 Comanche Terbang Perdana – Helikopter Serang Berdesain Stealth yang ‘Layu’ Sebelum Bertempur
|Hari ini 28 tahun lalu, bertepatan dengan 4 Januari 1996, menjadi momen bersejarah dalam jagad teknologi helikopter militer, yakni dengan terbang perdana helikopter serang berdesain futuristik yang kental dengan kemampuan stealth, RAH-66 Comanche.
Baca juga: Hari ini 58 Tahun Lalu, AH-1 Cobra Terbang Perdana, “Born to Fight Jawara Perang Vietnam”
Penerbangan perdana RAH-66 Comanche dilakukan di Sikorsky Aircraft Corporation di West Palm Beach, Florida. Setelah penerbangan perdana, program pengujian dan pengembangan dilanjutkan untuk mengevaluasi kinerja helikopter tersebut. Meskipun berhasil melakukan serangkaian uji penerbangan, proyek RAH-66 Comanche sayangnya justru dihentikan pada tahun 2004.
Pernah tampil dalam film “The Hulk” (2003), RAH-66 Comanche sejatinya adalah idaman dan harapan masa depan helikopter serang Angkatan Darat AS (US Army). Desainnya jauh lebih maju ketimbang helikopter serang AH-64 Apache.
Dari sejarahnya, RAH-66 Comanche adalah helikopter serang ringan yang dikembangkan oleh Boeing dan Sikorsky untuk Angkatan Darat AS. Proyek RAH-66 Comanche dimulai pada tahun 1983 ketika Angkatan Darat AS mengeluarkan permintaan proposal untuk mengembangkan helikopter serang baru dengan kemampuan canggih. Boeing dan Sikorsky membentuk konsorsium untuk bersaing dalam tender ini.
Setelah memenangkan kontrak pada tahun 1991, Boeing dan Sikorsky mulai bekerja sama untuk merancang dan mengembangkan helikopter serang ringan yang memiliki kemampuan tinggi dalam hal manuverabilitas, kelenturan, dan teknologi avionik canggih.
RAH-66 Comanche dirancang dengan menggunakan teknologi canggih, termasuk radar yang rendah probabilitas intersepsi (LPI), material komposit, dan fitur pengurangan tanda radar (stealth). Desainnya bertujuan untuk mengurangi deteksi oleh radar musuh dan meningkatkan kemampuan operasional di medan pertempuran.
Comanche dirancang untuk menjadi helikopter yang sangat fleksibel dan mampu beroperasi di berbagai situasi pertempuran. Kemampuan manuverabilitas tinggi menjadi fokus utama untuk memungkinkan helikopter ini melaksanakan misi serangan dan pengintaian dengan efektif.
Selama pengembangan, proyek RAH-66 Comanche mengalami sejumlah perubahan desain dan keterlambatan. Beberapa dari perubahan ini terkait dengan penyesuaian terhadap kebutuhan militer yang berubah dan evaluasi terhadap kinerja helikopter.
Meskipun telah mencapai tahap uji terbang, proyek RAH-66 Comanche mengalami tekanan anggaran dan pertimbangan strategis yang menyebabkan Angkatan Darat AS menghentikan pengembangan helikopter ini pada tahun 2004. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan biaya dan perkembangan teknologi pesawat tak berawak (drone) yang dapat memenuhi beberapa peran yang diinginkan dari RAH-66.
Penghentian RAH-66 Comanche menjadi sebuah keputusan kontroversial dan memunculkan berbagai pandangan. Helikopter ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan operasional yang khusus, dan penghentian proyek ini menyebabkan Angkatan Darat AS bergantung pada platform helikopter serang yang sudah ada dan pengembangan teknologi pesawat tanpa awak.
Terungkap! Inilah Tampilan Helikopter Stealth Black Hawk dalam Operasi Penangkapan Osama bin Laden
Sejarah RAH-66 Comanche mencerminkan dinamika kompleks dalam pengembangan senjata militer, termasuk perubahan kebijakan, tekanan anggaran, dan perkembangan teknologi. Meskipun tidak pernah menjadi operasional, proyek ini memberikan pengalaman dan pembelajaran penting bagi industri pertahanan. (Bayu Pamungkas)
Spesifikasi RAH-66 Comanche
– Panjang: 13,21 meter
– Berat Kosong: 2.646 kg
– Berat Maksimum Lebih Landas: 4.536 kg
– Mesin: 2x turboshaft General Electric T700-GE-701C.
– Kecepatan Maksimum: 324 km/jam
– Jarak Tempuh Maksimum: 1.609 km
– Ketinggian Maksimum: 6.096 meter
– Senjata organik: 1× kanon tiga laras putar XM301 20 mm (kapasitas: 500 peluru)
– Senjata di internal: 6× rudal udara-ke-darat AGM-114 Hellfire, atau 12× rudal udara-ke-udara AIM-92 Stinger, atau roket udara-ke-darat Hydra 70 24× 2,75 in (70 mm)
– Senjata pada stubwing: 8× Hellfire, 16× Stinger, atau 56× roket Hydra 70
RAH 66, AH 56 dan terakhir S 92, konsep rigid main rotor masih menjadi tantangan hingga saat ini. Dari 3 proyek heli yang menggunakan konsep tersebut belum ada yang terealisasi. Penasaran mengapa Kamov gak menggunakan konsep rotor yang sama karena bisa mengurangi visual vertikal heli mereka terutama Ka 52 yang panjang tumpuan rotornya lebih daripada tinggi badan heli.