Foto Satelit: AL Cina Gelar Latihan Pendaratan Amfibi Berskala Besar dengan Kapal Ferry Sipil

(usni.org)

Seolah mempertegas aksi serupa di pertengahan 2021, Armada Laut Cina kembali ‘memperlihatkan’ aksi debarkasi atau pendaratan kendaraan amfibi dari kapal ferry Ro-Ro (roll-on roll-off) milik angkutan sipil. Bedanya, bila aksi di Juli 2021 dilakukan sebatas latihan di wilayah dermaga, maka aksi terbaru dengan kapal ferry sipil dilakukan dalam model latihan pendaratan amfibi berskala besar di pesisir pantai.

Baca juga: Pertama Kali, Kapal Ferry Ro-Ro Sipil Lakukan Embarkasi dan Debarkasi Basah

Mengutip sumber dari news.usni.org (28/9/2022), lewat citra foto satelit dari Maxar Technologies yang diambil pada 31 Agustus 2022, militer Cina diketahui mengadakan latihan besar untuk membuktikan bagaimana Angkatan Laut Cina dapat menggunakan kapal ferry sipil bertonase besar untuk melancarkan invasi amfibi besar-besaran ke Taiwan.

Di lepas pantai, AL Cina mengatur manuver beberapa kapal perang dan kapal ferry berukuran besar. Dalam simulasi, kapal pendarat AL Cina meninggalkan pantai, berenang ke kapal ferry dan memuat kendaraan serbu amfibi (amphibious assault craft) di laut lewat specially constructed ramp. Kapal pendarat kemudian meninggalkan ferry dan kembali ke titik awal mereka di pantai.

Analis pertahanan Tom Shugart, yang memantau latihan militer Cina, telah melacak tujuh unit kapal ferry amfibi untuk misi ganda selama latihan. “Mereka (amphibious assault craft) akhirnya diparkir di lepas pantai di area pelatihan serangan amfibi sebelumnya dengan ferry komersial, ”kata Shugart kepada USNI News. “Jumlahnya lebih besar dari yang pernah kita lihat sebelumnya,” tambahya.

Kapal ferry yang dilibatkan telah diidentifikasi sebagai Bo Hai Heng Tong, sebuah ferry serbaguna berbobot 15.000 ton. Dengan tiga dek parkir, Bo Hai Heng Tong mempunyai panjang parkir kendaraan hingga 2,5 km. Ada lagi kapal ferry Bang Chui Dao, kapal ini dapat menampung 1.200 penumpang dan kapasitas jalur kendaraan 835 meter pada dek utama. Itu menyiratkan kapasitas kargo kendaraan di kapal ferry ini hampir tiga kali lipas dari kapasitas di kapal serbu amfibi, Landing Platform Dock (LPD) San Antonio Class milik AL AS.

Kapal ini tidak unik. Kapal saudaranya, Bo Hai Heng Da, dibangun pada waktu yang sama dengan spesifikasi yang sama. Sesuai dengan namanya, mereka biasanya beroperasi di Laut Bohai. Tetapi untuk latihan, Bo Hai Heng Tong berlayar lebih dari 1.000 mil ke selatan untuk simulasi invasi ke Taiwan.

Walau terbilang berani, aksi yang dilakukan AL Cina di tengah laut dari kapal ferry sangat beresiko, pasalnya pintu rampa bisa saja terputus oleh tekanan dinamis dari gelombang laut. Seperti penggunaan hydraulic systems dan support arms, yang diduga hanya dapat melayani peluncuran ranpur amfibi dalam kondisi laut ringan, kemungkinan maksimum di sea state 3 (ketinggian gelombang 1,25 meter).

Baca juga: Reina Ysabel (A06) – Kapal Ferry Angkut Logistik ‘Raksasa’ milik AL Spanyol 

Kabarnya untuk misi khusus tersebut, bagian pintu rampa di kapal ferry telah dimodifikasi dengan penambahan kemampuan hidrolik berkapasitas besar, setidaknya harus di atas 26 ton. Diperkirakan ada sekitar 63 unt kapal ferry Ro-Ro yang bisa dipersiapkan untuk mendukung mobilisasi militer Cina dalam misi invasi ke Taiwan. (Gilang Perdana)

3 Comments