Bell AH-1J Cobra – Bukti ‘Kecintaan’ Iran pada Helikopter Serang AS yang Kenyang Pengalaman Tempur
|Selain jet tempur F-5 E/F Tiger, F-4 Phantom dan F-14A Tomcat, maka helikopter serang AH-1J Cobra juga jadi salah satu alutsista yang didapatkan Iran dari Amerika Serikat sebelum Revolusi Islam pada tahun 1979. Setelah Revolusi, hubungan antara AS dan Iran memburuk, dan Iran kemudian mengembangkan kapabilitas produksi lokal dan pemeliharaan untuk sebagian besar alutsista buatan AS, dalam hal ini termasuk AH-1J, yang jumlahnya saat ini ada sekitar 80 unit yang serviceable di tangan Angkatan Darat Iran.
Baca juga: Berkat Reverse Engineering, Iran Kini Jadi Pengguna Terbesar F-4 Phantom II di Dunia
Dari sejarahnya, pada tahun 1971, Iran membeli 202 unit varian upgrade AH-1J atau dikenal dengan sebutan “AH-1J International” dari Bell Helicopter. Varian ini menampilkan sejumlah upgrade seperti mesin 1x P&WC T400-WV-402 yang ditingkatkan dan drivetrain yang diperkuat. Selain itu, roda gigi peredam mundur dipasang pada menara meriam M197 20 mm, sementara penembak dilengkapi dengan penglihatan yang distabilkan dan tempat duduk yang distabilkan. Dari AH-1J yang dioperasikan oleh Penerbangan Angkatan Darat Iran, 62 unit di antaranya mampu meluncurkan rudal anti tank TOW.
AH-1J Iran punya reputasi tempur yang memukau, salah satunya berpartisipasi dalam Perang Iran-Irak—yang merupakan penggunaan helikopter paling intensif dalam perang konvensional mana pun. AH-1J Iran (khususnya yang berkemampuan TOW) diklaim sangat efektif dalam peperangan anti-lapis baja, sehingga menimbulkan kerugian besar pada formasi ranpur Irak.

Pada Oktober 1980, AH-1J Iran terlibat dalam pertempuran udara-ke-udara dengan helikopter Mil Mi-24 Irak pada beberapa kesempatan terpisah selama Perang Iran-Irak. Hasil dari keterlibatan ini masih diperdebatkan. Salah satu dokumen menyebutkan bahwa AH-1J Iran melawan helikopter Mi-8 dan Mi-24 Irak.
Beberapa literasi melaporkan bahwa pilot AH-1 Iran mencapai rasio pembunuhan 10:1 dibandingkan pilot helikopter Irak selama pertempuran ini (1:5). Selain itu, salah satu sumber menyatakan bahwa sepuluh AH-1J Iran hilang dalam perang, dibandingkan dengan enam Mi-24 Irak yang hilang.
Pertempuran-pertempuran tersebut digambarkan cukup seimbang dalam sumber lain. Mi-24 lebih cepat dan lebih bertenaga, namun AH-1J lebih lincah. Bahkan ada pertempuran antara AH-1J Iran dan pesawat sayap tetap Irak, yang mana AH-1J berhasil menjatuhkan tiga unit jet tempur MiG-21, Su-20, dan MiG-23—semuanya ditembak jatuh menggunakan kanon Vulcan M197 kaliber 20 mm. Vulcan M197 adalah kanon gatling dengan tiga laras putar pada turret M97. Dalam sekali terbang, M197 di AH-1J dapat membawa kapasitas 750 peluru.
Vulcan M197 – Kanon Internal FA-50 Fighting Eagle, Afdol Buat Dogfight dan Close Air Support
Panha 2091 “Toufan” adalah perombakan dan peningkatan helikopter serang Bell AH-1J International (versi ekspor Sea Cobra) Iran yang dibeli sebelum Revolusi Islam 1979. Program perombakan dan peningkatan ini dikenal sebagai proyek nomor 2091 atau Panha.
Oleh Iranian Aircraft Manufacturing Industries (IAMI), Iran dilaporkan melakukan modifikasi dan peningkatan yang dilaporkan meliputi new cockpit armored panels, new Iranian-designed canopy, new avionics, nose-mounted camera dan new cockpit design. Helikopter serang yang ditingkatkan ini memiliki badan pesawat yang lebih sempit untuk fleksibilitas yang lebih besar dan dipersenjatai dengan meriam tipe Gatling tiga laras 20 mm M197 di turret A/A49E.
Kaca antipeluru melindungi kokpit pilot dan weapons officer station, dan avionik internal telah diubah dengan penambahan GPS and receiver di hidung, dan radar peringatan dipasang di bagian belakang, dengan empat antena yang menyediakan jangkauan 360 derajat dan semua sistem elektronik terintegrasi. (Gilang Perdana)
Kowsar: Bukti ‘Kecintaan’ Iran pada Rancang Bangun Northrop F-5
dari 202 unit hingga tinggal menjadi 80 unit itu jumlah yg tetap masih jauh lebih banyak dibanding jumlah seluruh heli serang TNI, dan dengan kemampuan Iran membuat rudal sendiri, ini menjadikan poin tersendiri bagi Iran sebagai negara kuat.