Korps Marinir Berpotensi Gunakan Rudal Starstreak dan Martlet, Ikuti Jejak Arhanud TNI AD?
|Meski belum ada kabar seputar kontrak pengadaan, namun, ada potensi satuan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) Korps Marinir akan diperkuat dengan rudal hanud MANPADS (Man Portable Air Defence System) Starstreak, mengikuti langkah Arhanud TNI AD yang lebih dulu mengadopsi rudal hanud produksi Thales Air Defence itu. Pengadaan rudal hanud untuk Arhanud Korps Marinir menjadi kebutuhan, mengingat jenis rudal hanud yang ada sudah berusia tua (Strela).
Baca juga: Strela – Rudal Pemburu Panas Andalan Korvet Parchim dan Arhanud Korps Marinir
Dikutip dari Dispen Korps Marinir, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi bersama rombongan melaksanakan kunjungan ke fasilitas workshop PT Cipta Teknik Berjaya di Kompleks Pergudangan Taman Tekno Blok Serpong Kota Tangerang. Selasa (23/04/2024).
Kunjungan kerja Dankormar adalah untuk meninjau peralatan dan persenjataan pertahanan yang diintegrasikan PT Cipta Teknik Berjaya dan akan digunakan Prajurit Petarung Korps Marinir. Sebelumnya orang nomor satu di jajaran Korps Marinir tersebut menerima paparan tentang karakteristik senjata yang dilanjutkan Tour Facilty untuk melihat dari dekat produk-produk yang telah dipaparkan.
Disela-sela kunjungannya Dankormar mengatakan bahwa kegiatan kunjungan kerja ini untuk mengenal dan melihat secara langsung apakah peralatan kesenjataan yang ditawarkan kepada Korps Marinir benar-benar nantinya dapat memberikan efek daya guna dan hasil guna dalam melengkapi sistem persenjataan Korps Marinir.
Dari foto-foto yang dipublikasi saat kunjungan Dankormar ke PT Cipta Teknik Berjaya, nampak jelas sistem hanud Starstreak, termasuk rudal yang Starstreak pada platform LML (Lightweight Multiple Launcher) – yakni peluncur manual yang ditopang oleh mono tripod dengan kapasitas tiga tabung peluncur siap tembak. LML dapat digelar statis di ground dan ditempatkan pada kendaraan sejenis Land Rover Defender.
Dalam foto yang dipublikasi juga nampak rudal Starstreak RCWS RAPIDRanger yang dipasang pada kendaraan VAMTAC (Vehículo de Alta Movilidad Táctico) ST5 4×4 produksi URO Vehículos Especiales (UROVESA). Pola RAPIDRanger sedikit banyak mirip dengan rudal MANPADS Mistral yang dipasang dengan RCWS pada rantis Renault Sherpa Light TNI AD. Jumlah rudal yang siap ditembakkan dalam satu kubah serupa, yakni ada empat peluncur. Selain bisa ditembakkan oleh gunner di dalam kabin rantis, sistem RCWS Mistral dan Starstreak RAPIDRanger dapat dikendalikan secara terintegrasi oleh unit command and control.
Secara umum, Sistem rudal SHORAD Starstreak hadir dalam tiga varian platform, yaitu peluncur bahu (shoulder-launched), peluncur ringan yang mampu menembakkan tiga rudal melalui tripod (lightweight multiple launcher), dan sistem self-propelled untuk menembakkan empat rudal (RAPIDRanger) hingga delapan rudal dari kendaraan lapis baja Alvis Stormer.
VAMTAC ST5 4×4 RAPIDRanger: Rantis Pengusung Rudal Starstreak RCWS Arhanud TNI AD
Keunggulan Starstreak bukan hanya terletak pada soal kecepatan yang spektakuler (Mach 4). Starstreak dikemas dalam tabung tersegel yang bebas perawatan sepanjang umur pakainya (maintenance free). Artinya, rudal tidak perlu diinspeksi secara berkala, cukup disimpan sesuai petunjuk pabrikan hingga tanggal kadaluwasa, dalam hal ini masa pakai Starstreak hingga 15 tahun.
Sejatinya tidak dijelaskan secara eksplisit bahwa yang akan diakuisisi Korps Marinir adalah Starstreak, masih dari manufaktur yang sama, juga terdapat rudal yang mirip Starstreak, yakni rudal MANPADS Martlet. Peran Martlet sebagai rudal hanud memang tak populer, lantaran kecepatan lesatnya tak sefantastis rudal MANPADS Starstreak. Kecepatan luncur Martlet ‘hanya’ Mach 1.5. sebagain perbandingan, kecepatan luncur Starstreak mampu melesat hingga Mach 4. Meski ada perbedaan kecepatan luncur, namun Martlet dan Starstreak dibuat oleh manufaktur yang sama, yaitu Thales Air Defence.
Arhanud TNI AD Tampilkan Rudal MANPADS Martlet, Diperkenalkan ke Unit Infanteri Raider
Nama rudal Martlet tak pelak menjadi trending beberapa waktu lalu, terkhusus saat Martlet diketahui digunakan pasukan Ukraina dalam menghancurkan target drone milik Rusia. Bedanya, bila Martlet ditangan pasukan Ukraina dioperasikan secara man portable (dengan dipanggul) oleh seorang prajurit, maka Martlet milik TNI AD diluncurkan menggunakan platform Lightweight Multiple Launcher-Next Generation (LML-NG) dan RAPIDRanger mobile weapon systems.
Tentu tak sulit bagi Korps Marinir untuk mencari tahu tentang performa rudal Starstreak dan Martlet, pasalnya Arhanud TNI AD sudah beberapa kali melakukan uji peluncuran kedua rudal hanud buatan Negeri Britania ini. (Gilang Perdana)
Tak apalah tak harus selalu ideal, penting Marinir juga dibekali ni gaman supaya lengkap persenjataannya supaya mampu bela diri jika diserang wahana terbang mematikan.
Kok nggak ambil Mistral yah? Padahal di lapangan, Marinir beroperasi lebih dekat ke TNI AL yg juga sudah make Mistral di KRI2.
Idealnya ya mas 🙂
alutsista hanud pasti gado2 antar satuan dan kecabangan ga bole sama LoL