Radar SCANTER 6000 Dipasang di Korvet Skjold Class, TNI AL dan KPLP Sudah Lebih Dulu Operasikan

Nama radar SCANTER 6000 sudah tak asing di Indonesia, sebut saja radar intai dan navigasi produksi Terma dari Denmark ini telah digunakan pada Kapal Patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kemenhub RI, kemudian di arsenal TNI AL, SCANTER 6000 telah dipasang di korvet KRI Malahayati 362 dan dua unit kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) produksi PT PAL Indonesia.

Baca juga: Terma SCANTER 6000 – Radar Intai dan Navigasi Kapal Patroli KPLP Kemenhub RI

Dan belum lama ini, Terma mengumumkan SCANTER 6000 akan digunakan pada korvet Skjold class milik Angkatan Laut Norwegia. Instalasi SCANTER 6000 adalah bagian dari program modernisasi komprehensif untuk korvet berpeluru kendali Skjold class, yang mana program modernisasi akan dipimpin Umoe dan Kongsberg, sementara Terma akan memasok radar.

Uprade pada korvet Skjold class mencakup pemasangan combat management system (CMS) baru yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan operasional korvet dan memperpanjang umurnya. Terma telah berhasil menyelesaikan tes untuk SCANTER 6000, menunjukkan kinerja yang optimal dalam mendeteksi target kecil dan besar bahkan dalam kondisi cuaca buruk.

Korvet berpeluru kendali Skjold class.

Terma mengungkapkan bahwa radar SCANTER 6000 telah berhasil menyelesaikan Factory Acceptance Test (FAT) radar minggu lalu. Rangkaian pengujian telah memvalidasi lebih lanjut ketahanan dan keandalan radar, memastikan integrasi mulusnya ke dalam korvet yang ditingkatkan.

Sebelumnya, Terma juga telah mendapatkan kontrak untuk memasok radar SCANTER 6000 untuk generasi kapal penyapu ranjau terbaru Belanda-Belgia, atau yang dikenal dengan sebutan City class.

Dari spesifikasi, SCANTER 6000 adalah jenis radar yang difungsikan untuk peran navigasi, intai, dan kendali helikopter. Dalam paket instalasi, SCANTER 6000 akan diintegrasikan dengan sistem display dari Northrop Grumman Sperry Marine Vision Master automatic radar plotting aid (ARPA).

SCANTER 6000 dirancang mampu beroperasi dalam segala kondisi cuaca, dan sanggup mendeteksi dan melacak obyek berukuran kecil dari ujung cakrawala.

SCANTER 6000 berjalan di X band pada rentang frekuensi 9250 – 9500 Mhz dengan kemampuan 2D. Terman merancang radar ini untuk mengisi kesenjangan antara kemampuan navigasi radar maritim dan sistem radar intai di kapal perang yang harganya relatif mahal.

Baca juga: Helikopter AS565 MBe Panther ‘Tantang’ Kemampuan Radar Terma SCANTER di Korvet KRI Malahayati 362

Dari segi kemampuan, SCANTER 6000 untuk monitoring low airscpace dapat mendeteksi keberadaan pesawat jet dan propeller dari jarak 15 nautical mile (sekitar 27,7 km) pada ketinggian maksimum 1.828 meter. (Bayu Pamungkas)