Ilmuwan Cina Kembangkan Drone Kamikaze yang Bisa ‘Membelah’ Jadi Enam di Udara
|Apa yang kerap ditampilkan di film sci-fi sepertinya bakal terealisasi dalam dunia nyata, yakni drone yang bisa membelah atau memecah menjadi beberapa drone yang lebih kecil untuk melumpuhkan pertahanan lawan. Persisnya ilmuwan Cina dilaporkan telah mengembangkan drone militer yang mampu dengan cepat terbelah menjadi enam unit terpisah di udara.
Baca juga: Murah Tapi Mematikan, Ukraina Rancang Drone Kamikaze ala “MacGyver”
Drone ini menandai terobosan dalam teknologi pemisahan drone di udara dan dapat mengubah jalannya peperangan di masa depan. Seperti dikutip South China Morning Post, drone baru ini lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan drone multirotor tradisional, dan memiliki kemampuan untuk menjatuhkan lawan dengan ‘berkembang biak’ secara tak terduga menjadi kelompok besar di medan perang, hal ini dituturkan oleh para ilmuwan dari Nanjing University of Aeronautics and Astronautics.
Desain drone yang dapat memecah di udara ini terinspirasi oleh struktur biji maple, bijinya hanya memiliki satu bilah, baik jika digabungkan maupun dibelah. Mereka dapat terbang bebas seperti drone standar dan berkomunikasi untuk menjalankan misi yang kompleks.
Meskipun bentuknya tidak biasa, drone ini memiliki efisiensi penerbangan hampir dua kali lipat dibandingkan drone multirotor berukuran serupa, kata para ilmuwan dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal Acta Aeronautica et Astronautica Sinica bulan lalu.
Jika drone tradisional digabungkan, biasanya kecepatannya akan melambat. Namun bahkan ketika dipisahkan menjadi satu unit, efisiensi penerbangan drone ini tetap 40% lebih tinggi dibandingkan kebanyakan drone berukuran kecil.
Para ilmuwan mengatakan bahwa seorang prajurit yang dilengkapi dengan beberapa drone dapat membongkar drone tersebut untuk menyelesaikan berbagai misi, sehingga memberikan pasukan Cina keunggulan taktis dibandingkan lawan-lawannya.
“Misi utama drone ini adalah kemampuan untuk mengacaukan respons sistem pertahanan udara lawan,” Will Shumate, Asisten Peneliti Kebijakan Tiongkok, teknologi, dan keamanan di RAND. “Ketika drone terdeteksi, sistem pertahanan mengerahkan sejumlah sumber daya yang sebanding dengan ancamannya. Jika ancaman itu tiba-tiba berlipat ganda, hal ini memberikan peluang untuk membebani sumber daya pertahanan udara yang dikerahkan,” kata Shumate.
“Jika drone siap dikerahkan dan konflik terjadi hari ini, hal itu bisa menjadi pengubah permainan taktis,” tambahnya. Namun, Shumate yakin hal itu tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.
“Hal penting yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa Cina memiliki lebih dari 2000 perusahaan yang mengerjakan drone.Cina memiliki kendali atas rantai pasokan drone dan dapat memproduksi barang-barang dengan sangat murah,” kata TP Huang, seorang ilmuwan komputer dan analis Cina.
Ilmuwan Cina Adopsi Teknologi Seluler 6G untuk Mendeteksi Keberadaan Kapal Selam
“Jadi ketika kita berbicara tentang bagaimana [drone terbaru ini] dapat diterapkan dalam peperangan, hal ini dapat membuat kekuatan pertahanan udara mana pun kewalahan hanya dengan jumlah drone yang dapat diproduksi – kualitas yang jauh lebih tinggi daripada apa yang pernah Anda lihat dalam konflik Rusia/Ukraina.”
Drone berukuran kecil dan terjangkau mengubah medan perang modern dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan memaksa militer untuk segera memodernisasi sistem pertahanan mereka. (Bayu Pamungkas)
Nah ini yg bener ide dari film direalisasi sehingga musuh Cina sekarang juga bersiap utk antisipasi jika kejadian spt itu, ini sengaja ditampilkan supaya dagangan senjatanya makin banyak yg beli, karena terprovokasi iklan drone berkembang biak tersebut, walau tak kan ada perang paling tidak utamanya bisnis lancar cuan mengalir deras.