Nama radar SCANTER 6000 sudah tak asing di Indonesia, sebut saja radar intai dan navigasi produksi Terma dari Denmark ini telah digunakan pada Kapal Patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kemenhub RI, kemudian di arsenal TNI AL, SCANTER 6000 telah dipasang di korvet KRI Malahayati 362 dan dua unit kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) produksi PT PAL Indonesia. (more…)
Terma, perusahaan solusi pertahanan asal Denmark, rupanya terus mendapat kepercayaan dari TNI AL untuk memasok beragam perangkat dan sistem aplikasi untuk dipasangkan pada kapal perang jenis korvet dan kapal cepat rudal (KCR). Seperti kabar terbaru menyebut, bahwa Terma baru saja mendapatkan dua kontrak sekaligus, yaitu untuk modernisasi kemapuan AKS pada korvet Sigma Diponegoro Class dan modernisasi ESM pada enam unit KCR 60M. (more…)
Jagad alutsista nasional kembali mendapat kabar segar, meski belum berupa kontrak efektif, namun Terma dari Denmark kabarnya telah terpilih untuk memasok Combat Management System (CMS) dan paket radar di frigat Iver Huitfeldt Class, yang kelak akan memperkuat Satuan kapal Eskorta TNI AL. Meski terbilang baru sebagai pemasok teknologi dan sistem di lingkungan TNI AL, namun Terma secara perlahan telah memasok radar intai udara/permukaan di korvet Fatahillah Class, Kapal Cepat Rudal Sampari Class (termasuk CMS) dan kapal patroli KPLP Kemenhub RI. (more…)
Setelah menuntaskan proyek mid-life modernization (MLM) dari Indra dan Navantia, yaitu dengan instalasi enam perangkat canggih yang ditanam di korvet KRI Malahayati 362, kini korvet Fatahillah Class buatan Wilton-Fijenoord, Belanda ini telah beroperasi mengawal kedaulatan NKRI. Dan guna menguji kemampuan dari sistem terbaru yang dipasang di korvet tersebut, belum lama ini dilakukan uji fungsi radar di KRI Malahayati 362, yaitu dengan cara mendeteksi obyek sasaran yang terbang di ketinggian rendah. (more…)