Kontrak Pembangunan Kapal Selam Nuklir AUKUS Class Disepakati dengan BAE Systems
Sesuai kesepakatan yang tertuang dalam pakta pertahanan tiga negara – Australia, Amerika Serikat dan Inggris (AUKUS), maka antara Australia dan Inggris akan merancang dan membangun kapal selam bertenaga nuklir yang benar-benar baru untuk angkatan laut kedua negara, dan kapal selam tersebut diberi label SSN-AUKUS (AUKUS class).
Baca juga: Proyek AUKUS, Inilah Tiga Lokasi Kandidat Bakal Basis Kapal Selam Nuklir Australia
AUKUS class akan dibangun di Inggris dan Australia dengan desain Inggris, tetapi menggunakan teknologi dari ketiga negara pakta AUKUS. Kapal selam AUKUS class secara garis besar dapat mendukung misi AL Australia dalam menjelajah laut lebih jauh dan lebih cepat dari armada kapal selam diesel listrik Collins class yang saat ini digunakan. Meski tak membawa senjata nuklir, tapi dipastikan AUKUS class akan dilengkapi rudal jelajah yang dapat menyerang sasaran di darat dan laut.
Sementara bagi Inggris, AUKUS class nantinya akan menggantikan kapal selam bertenaga nuklir AL Inggris saat ini, Astute class.
Dan terkait dengan proyek AUKUS class, ada kabar terbaru datang dari Inggris. Dilansir dari nwemail.co.uk (8/8/2023), disebut bahwa kontrak untuk pembangunan kapal selam AUKUS class tahap pertama telah disepakati dengan BAE Systems.
Kapal selam AUKUS class akan dibangun di Barrow, Cumbria, Inggris. Dalam hal ini, Australia akan terlibat langsung untuk pengembangan dan rancang bangun jenis kapal selam nuklir generasi terbaru. Rincian kontrak telah dibagikan dalam berita acara Kementerian Pertahanan kepada parlemen Inggris.
Dikatakan: “Tujuan dari Risalah ini adalah untuk memberi tahu Parlemen tentang kewajiban kontinjensi yang dapat dilaporkan yang ingin dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan (MOD) sebagai akibat dari penempatan Kontrak Detailed Design and Long Lead Items dengan BAE Systems untuk AUKUS class yang akan menggantikan Astute class.”
“Negosiasi sedang berlangsung dan kewajiban kontinjensi akan mulai berlaku pada saat penandatanganan kontrak.” Untuk pekerjaan tahap pertama meliputi fabrikasi baja di Barrow. Sebagai bagian dari pakta AUKUS, kapal selam Inggris terutama akan dibangun di Barrow, sementara Australia akan mengembangkan basis industri kapal selamnya selama dekade berikutnya.
Kapal selam Australia akan dibangun di Australia Selatan, dengan beberapa komponen diproduksi di Inggris. BAE Systems akan memainkan peran kunci dalam program tersebut dan memperluas tenaga kerjanya sebanyak 6.000 staf.
Masih terkait pengadaan kapal selam untuk Australia dalam pakta AUKUS, persisnya sebelum kapal selam AUKUS class meluncur, maka Australia membeli tiga kapal selam nuklir Virginia class dari AS pada awal 2030-an – dengan opsi untuk membeli dua unit lagi. (Gilang Perdana)
Ngalor ngidul @tukang ngitung, Suffren Class segala, pake dihitung jadi 3. Ini aja kontrak 2019 batch ke 2 Nagapasa Class masih drama, 2 kasel diesel elektrik aja juga masih drama ga kelar kelar. Ini ojol ojol Suffren Class, terus MH-60 2 Skadron wih ngilmu dimana itu, Dauphin di Puspenerbal aja belum semua dapat ASW suite kok
Jadi ingat film Hunter Killer walau di film, paling tidak vesel bertekanan tinggi dalam air itu juga sangat beresiko bagi kasel itu sendiri, apalagi jika pemburu nya di permukaan speknya juga monster, repot dah. Jadi benar kita wajib punya senjata pemburu kapal selam yg kuat dan mumpuni, tak mudah kasel serang kapal permukaan sebaliknya iika terdeteksi jauh lebih repot lagi jaman sekarang bagi kapal selam
Emangnya beneran gak pernah diajak latihan militer Vostok bareng ya?? Sayang bener,.. padahal Indonesia udah sering ikutan Rimpac sama yg terakhir Talisman Sabre di Aussie. Yah anyway kalo dikasih jual Oscar,Delta atau Typhoon class ambil aja gpp. Masak wilayah lautan seluas 3 juta km² cuman dijaga 4 KS U-209 sama 2 Scorphene? Harusnya 18 unit lah. Atau kalo enggak pake yg nuklir sekalian biar bisa patroli keliling Indonesia gak perlu resuplay lagi.
Sejak kapan kita punya Lord ?
Itu kan cuma beberapa gelintir warga yang jadi Vatnik.
Kalo benar-benar Lord pasti ngajak latihan barengan tiap tahun dalam skala besar. Kan tidak pernah seperti itu.
Justru yang Vatnik anggap sebagai musuh malah setiap tahun ngajak latihan. Latihan super besar lagi. Udah gitu ngasih hibah lagi.
@TN: daripada Indonesia beli KS unyu-unyu kayak Suffren Class kenapa gak beli atau nyewa Delta Class atau Oscar Class aja?? Itung-itung sekalian bantuin Lord kita yg lagi kekurangan US Dollar tunai. Yah syukur-syukur boleh beli Typhoon classnya juga beserta isinya macam Pak Lava dan Buk Lava kan lumayan tuh. Buat nyalain kembang api tahun Baru. Hhhhhhhhhh
mengingat kasus di kasel inggris kok rasa2nya meragukan kalau BAE system yang pegang ini proyek
australia banyak tingkah. dari sejarah suka mengobok2 NKRI sampai sekarang. alasan melawan cina, aust ralia beralasan mau beli kapal selam nuklir.. padahal banyak kapal selam non nuklir banyak jg.. masalah pertahanan jarak jauh kan ada amerika.
Seharusnya kita nggak perlu teriak-teriak protes saat AUKUS terbentuk. Malu-maluin aja bertingkah kayak orang kere yang sirik teriak-teriak saat ada tetangganya yang beli Alphard.
Biar punya kekuatan seimbang mestinya kita beli juga kapal selam bertenaga nuklir seperti Suffren class. Tiga unit aja deh nggak usah banyak-banyak.
Selain itu yang perlu diperbanyak adalah alutsista anti kapal selam seperti helikopter anti-kapal selam. Belinya pun janganlah yang ecek-ecek seperti Panther. Beli itu yang sudah teruji kualitasnya seperti MH60R, langsung beli 2 skuadron sekaligus tapi kalau nggak mampu ya beli satu skuadron dulu nggak apa-apa. Kalo mau Poseidon beli secukupnya 6 atau 7 unit cukup.
@Aa…. artinya mereka akan tembak2 an dari depan dan dari belakang kita, bonyok dong kita nanti.
Posisi Indonesia kedepannya kejepit antara KS Nuklir di LCS KS Nuklir dari China dan di Australia ada KS dari Australia..