Jet Tempur F-5 Tiger Makin ‘Sakti’, Kini Dipasangi Sensor Built-in IRST
|Mengulas tentang jet tempur F-5E/F Tiger II kadang membuat sedih, pasalnya di Indonesia jet tempur twin engine itu sudah purna tugas sejak April 2016, sementara di banyak negara, F-5 yang usianya lebih tua mampu terus dioperasikan dengan sejumlah upgrade, yang bukan saja upgrade pada sisi avionik, melainkan juga mencakup pada aspek persenjataan.
Setelah sebelumnya ada kabar bahwa Raytheon tengah mengembakan PhantomStrike, yakni radar AESA (Active Electronically Scanned Array) Low Cost Multi Platform, yang akan dipasang pada F-5 Tiger. Kini ada kabar tentang instalasi sensor canggih yang akan memoles kinerja pesawat tempur tua ini menjadi lebih galak.
Dikutip dari Thedrive.com (19/10/2022), disebutkan Tactical Air Support (TacAir) mengatakan telah menyelesaikan pengujian penerbangan awal dari TacIRST yang dirancang oleh Lockheed Martin. TacIRST adalah sebuah sensor pencarian dan pelacakan inframerah yang terintegrasi, atau IRST (infrared search-and-track) yang dipasang built-in pada jet tempur F-5 Advanced Tiger aggressor .
Tactical Air Support adalah kontraktor swasta pendukung pengembangan F-5 Aggressor yang berbasis di Reno, Nevada yang telah bertahun-tahun bekerja untuk lebih mengembangkan turunan F-5E/F yang dijuluki F-5AT (Advanced Tiger).
Armada Tactical Air Suport terdiri dari 21 unit F-5E/F surplus bekas pakai Yordania yang telah banyak dimodifikasi dan diperbaharui oleh Northrop Grumman dan dilengkapi dengan peningkatan yang disesuaikan untuk menciptakan “platform musuh jet tempur generasi ke-4 tapi dengan aspek ekonomi khas jet tempur generasi ke-3”.
Upgrade terbaru pada F-5AT adalah instalasi TacIRST, yang menurut TacAir adalah tambahan kunci untuk sistem replikasi ancaman lanjutan F-5AT yang mendukung kontrak jet tempur agresor untuk Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS.
Secara umum, sistem IRST dimaksudkan untuk mendeteksi dan melacak objek udara melalui emisi inframerah. Perangkat ini merupakan sensor pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan emisi frekuensi radio sehingga target tidak akan mengetahui fakta bahwa mereka telah terdeteksi dan sedang dilacak.
Di AS, terutama di sekolah penerbang tempur Top Gun, Angkatan Laut AS dan US Air Force Weapons School, para penerbang tempur AS dipersiapkan untuk melawan musuh yang terbaik dan paling cakap, sehingga pilot pesawat tempur AS menjadi yang paling siap untuk menang dalam pertempuran.
Baca juga: F-5N “Aggressor” – Bukti Kecintaan Amerika Serikat pada Keluarga F-5 Tiger
Dengan instalasi TacIRST pada F-5 Advanced Tiger aggressor, maka para pilot tempur AS akan semakin mendapat tantangan dalam latihan pertempuran udara. Hal tersebut dapat dipahami, pasalnya IRST sudah jamak hadir pada jet tempur Rusia dan Cina. (Gilang Perdana)
Udah kopong tinggal casing doank.. Sparepart n daleman penting pst udh “raib”
Umur airframe tiger kita sudah habis, soalnya tidak pernah dapat MLU yg menyentuh perpanjangan usia airframe.
kalau di indo ada banyak pertimbangan buat pensiunin pesawat ini, mungkin rencana awal memang ngga ada perlakuan semacam F-16 di f-5 tni au, dan lebih mengutamakan rencana untuk mengganti langsung dengan model pesawat yang lebih canggih dan baru
kalau ongkos upgrade dan perawatan sedikit lebih murah daripada pesawat baru, mending beli baru.
ayo bersih2 pesawat F-5 tiger indonesia lg pensiun.. bisa diupdate lumayan bisa saingin bbrp pswt cina dan australia.. perkuatkan frekuensi patroli..