F-5N “Aggressor” – Bukti Kecintaan Amerika Serikat pada Keluarga F-5 Tiger
|Selain Brasil, Thailand, Korea Selatan dam Taiwan, Amerika Serikat ternyata masih gigih untuk mempertahankan operasional jet tempur legendaris F-5 Tiger. Tentunya bukan sebagai jet tempur utama, melainkan sampai saat ini keberadaan F-5 masih terus dipertahankan sebagai pesawat latih bagi Angkatan Laut dan Korps Marinir Amerika Serikat. Pesawat produksi Northrop Grumman ini pun mendapat tempat ‘abadi’ sebagai pesawat lawan (aggressor) dalam latihan tempur udara.
Belum lama berselang, Fleet Readiness Center Southeast (FRCS), penyedia layanan pemeliharaan, perbaikan, dan teknis armada udara terbesar di bahwa naungan AL AS, lewat situs navy.mil (19/4/2021) mengumumkan telah menyelesaikan unit perdana dari F-5N yang mendapatkan perbaikan dan pemeliharaan pada Maret 2020 lalu.
Total ada sembilan unit F-5N yang sedang dilakukan perbaikan dan pemeliharaan di Planned Depot Maintenance (PDM). Mengigat usia pesawat yang tak muda lagi, di PDM, F-5N mendapatkan observasi untuk melihat ada atau tidaknya korosi, serta kelelahan logam (metal fatigue), dua momok serius yang kerap melanda pada pesawat berusia tua.
FCRS menyebut, setiap F-5N yang digarap di PDM membutuhkan waktu pengerjaan selama 180 hari, dimana pesawat ini akan menerima strip cat, prime, x-ray, pembongkaran, pemeriksaan, evaluasi, perbaikan, perakitan kembali, cat intake, cat akhir, pemeriksaan darat dan uji terbang.
Sekilas tentang F-5N, merupakan varian F-5 single seat yang dirancang khusus untuk kebutuhan latihan bagi penerbang tempur AS, terutama dalam menghadapi skenario duel udara ke udara. Sebagai pesawat tempur taktis, F-5N mengakomodasi pilot di kokpit bertekanan, berpemanas dan ber-AC serta kursi lontar bertenaga roket.
Meski tak melakoni pertempuran yang sebenarnya, namun, F-5N sudah dilengkapi anti-skid brakes, initial navigation system (INS), ALR-87 Radar Warning Receivers (RWR), AN/APQ-159 radar dan ALE-40 chaff/flare. Dengan statusnya sebagai pesawat agresor, maka AL AS memang tak tanggung-tanggung untuk menyiapkan lawan yang berat untuk latihan tempur udara. Selain F-5N, AL AS juga masih mengoperasikan F-5F yang berkursi ganda.
Baca juga: Gripen Aggressor – Saatnya Gripen Jadi Penantang Dalam Duel Latihan Tempur
F-5N sejatinya bukan pesawat yang benar-benar baru, sebelumnya label F-5N adalah F-5E milik Angkatan Udara Swiss yang kemudian dibeli oleh AS. Kembali digunakan di negara asalnya, lantas F-5 bekas pakai ini tampil dengan tugas baru sebagai “aggressor” aircraft. Setelah dimodifikasi, F-5N terbang perdana pada tahun 2003. AL AS mengoperasikan 30 unit F-5N dan Korps Marinir AS mengoperasikan 11 unit. (Gilang Perdana)
Bismillah bila amerika masih mempergunakan F5N sebagai pesawat latih tempur,kenapa tidak di indonesia juga mempergunakan hal yang sama untuk skadron latih tempur TNI.AU istilahnya partner latih tempur maupun sebagai pesawat patroli.
F-5 Bermesin 2 maka penggantinya juga harus bermesin 2
KF-21 adalah penerus F-5 Tiger 2 di abad 21.
F-5 Tiger II milik TNI AU yg sdh pensiun boleh tuh dijual.ke AS, sebagai imbal dagang pembelian F-15EX.
Kan lumayan tuh sedikit memgurangi pembiayaan…ππ
Ya. Salaamm..π€£π€£π€£
F 5 Tiger kita dah lama pensiun tp Penggantinya blm jelas yg mana sampai skrng..
Yang jelas………….penggantinya belum jelas πππ
Penggantian F 5 jadi tidak jelas Berkat negara tertentu yg mengancam akan memberikan sangsi bagi negara yg beli alutsista dr negara tertentu.π¨π¨π¨
nggak usah diperjelas hal-hal yang tidak jelas