Raytheon PhantomStrike – Radar AESA Low Cost Multi Platform, Target Perdana Dipasang di F-5 Tiger

Salah satu tantangan dalam adopsi radar AESA (Active Electronically Scanned Array) adalah masih terbatasnya platform pesawat yang dapat menggunakannya. Lantaran merupakan jenis radar yang relatif baru dan mahal, radar AESA kebanyakan hadir untuk jenis jet tempur keluaran baru. Namun, belum lama ini ada kabar bahwa jet tempur lawas seperti A-4 Skyhawk ternyata dapat pula dipasangi radar AESA.

Baca juga: A-4N “Aggressor” Milik Top Aces Jadi Skyhawk Tercanggih, Dilengkapi Radar AESA dan IRST

Pemasangan radar AESA pada A-4 Skyhawk sempat mengundang pertanyaan, pasalnya nose radome pada jet tempur single engine itu terasa terlalu kecil untuk penampang antena radar AESA. Entah itu terkait atau tidak, ada kabar bahwa Raytheon telah mempromosikan versi low cost dari radar AESA yang dapat digunakan secara luas di berbagai platform, yang artinya tidak sebatas untuk jet tempur saja.

Dikutip dari flightglobal.com (21/7/2022), Raytheon mempromosikan radar AESA berbiaya rendah yang ditujukan untuk berbagai jenis pesawat, dari pesawat tempur lama hingga kendaraan udara tak berawak (UAV) ‘loyal wingman’. Solusi yang ditawarkan Raytheon ini diberi label PhantomStrike, dan dioptimalkan untuk platform yang memiliki keterbatasan ruang, berat, dan daya (power).

“Ada pasar besar di luar sana untuk upgrade, pesawat baru, drone dan helikopter. Jadi kami pikir mari kita ambil beberapa teknologi yang kami miliki yang sedang dikembangkan sekarang atau yang telah kami kembangkan, dan cari tahu bagaimana kami bisa memasukkan radar kecil berperforma tinggi ke dalam [ukuran, berat, dan daya] terbatas,” kata Richard Sandifer, Raytheon Intelligence & Space Executive.

Radar AESA iniu diambil dari proyek Raytheon pada program seperti rudal permukaan-ke-udara Patriot, yang menginformasikan susunan sensor galium nitrida (GaN). Penting untuk radar yang dirancang untuk platform kecil, PhantomStrike mengdopsi pendingin udara untuk memotong berat dan kompleksitas.

Radar AESA Saab yang ditawarkan untuk Tejas.

Sandifer mengatakan bahwa radar AESA low cost ini dapat dipasang pada jet latih Boeing T-7A, FA-50, dan Northrop F-5 E/F Tiger. Mengingat biayanya yang rendah, PhantomStrike juga dapat diterapkan untuk mendukung sensor pada drone.

Pengujian termal dari rangkaian PhantomStrike menunjukkan bahwa kinerja sistem lebih baik daripada yang dimodelkan. Tahun depan, Raytheon merencanakan untuk uji terbang PhantomStrike di atas pesawat testbed Boeing 727-200. PhantomStrike akan hadir dalam dua ukuran array; Raytheon telah melakukan pemeriksaan kecocokan dengan calon pesawat pengguna, dalam hal ini termasuk pada jet tempur legendaris F-5 Tiger.

Baca juga: Selain di F-16 Viper, Northrop Grumman Berencana Pasang Radar AESA AN/APG-83 di C-130 Hercules

PhantomStrike dikembangkan dengan mempertimbangkan pasar internasional, yang berarti dapat diperoleh melalui penjualan komersial langsung, berbeda dengan proses Foreign Military Sales (FMS) yang harus melibatkan pemerintah AS. Guna memperluas potensi bisnis, Raython menyebut bahwa PhantomStrike juga dapat diproduksi di luar AS. “Harga PhantomStrike setengah dari harga radar modern. Jika Anda mencari radar dengan kinerja ini pada [pesawat] yang dapat dikaitkan dengan kualitas canggih, maka PhantomStrike bisa menjadi solusi,” ujar Sandifer dalam promosinya. (Bayu Pamungkas)

12 Comments