[Video] Drone Intai Ukraina Bongkar Trik Rusia, Pakai MBT T-72 ‘Tiup’ Sebagai Fake Target Kuras Amunisi

Drone intai Ukraina membongkar trik perang Rusia di medan tempur. Dalam sebuah video yang pertama kali beredar di saluran Telegram, tampak Rusia menempatkan beberapa Main Battle Tank (MBT) T-72 ‘tiup’ untuk dijadikan fake target. Tujuannya, tak lain adalah untuk menghabiskan stok amunisi Ukraina dan menimbulkan kerugian besar, mengingat harga sebuah rudal bisa sampai menyentuh ratusan ribu dolar AS.

Baca juga: Perang Ukraina Pacu Produksi Fake Target, Termasuk HIMARS Palsu

Video tersebut tidak disebutkan dengan jelas kapan dan dimana. Namun, kuat diduga tiga tank ‘tiup’ tiruan T-72 (inflatable MBT T-72) itu berada di garis depan di Zaporizhzhia, yang saat ini mayoritas dikuasai Moskow.

Dari tiga tank ‘tiup’, dua di antaranya disembunyikan di bawah pohon dan semak belukar. Sedangkan satu lainnya di tempatkan di tempat terbuka untuk menarik perhatian. Tetapi, ketiga ditutupi tanaman merambat sebagai kamuflase.

Saluran Telegram yang diidentifikasi sebagai bagian dari Brigade Mekanis ke-116 tersebut mengatakan bahwa Ukraina harus berhati-hati dengan trik Rusia tersebut. Mengingatkan bahwa Kiev untuk tidak buang-buang amunisi karena menyerang fake target sebagai jebakan.

Menariknya, seiring makin panjangnya pertempuran Rusia-Ukraina, saluran tersebut mengklaim jumlah tank ‘tiup’ Rusia semakin banyak dan menjamur di berbagai medan tempur di Ukraina. Hanya saja tak disebutkan dengan jelas berapa populasinya dan dimana saja.

Selain MBT ‘tiup’ T-72, drone intai Ukraina yang dipasok NATO beberapa kali juga menemukan fake target lain milik Rusia berupa jet tempur MiG-31 palsu, sistem rudal S-300, dan lainnya. Tetapi mayoritas dari mereka ditemukan di Zaporizhzhia. Beberapa yang ditemukan bahkan sangat kentara bahwa itu adalah fake target karena agak kempes jadi tidak menyerupai aslinya.

Tak hanya Rusia, Ukraina juga disebut menggunakan trik licik itu. Ada yang berupa sistem artileri M142 High Mobility Artillery Rocket Systems (HIMARS), meriam Howitzer, dan lain sebagainya.

Fake target HIMARS milik Kiev bahkan membuat banyak pihak tertawa lantaran Rusia mengklaim telah melumpuhkan banyak HIMARS, lebih banyak dari jumlah yang dimiliki Ukraina, menandakan trik tersebut berhasil mengecoh Moskow.

Trik menguras amunisi lawan dengan cara menebar fake target sebetulnya adalah trik lama. Hanya saja, seiring waktu, trik tersebut juga mendapat sentuhan teknologi untuk meningkatkan tingkat keberhasilannya.

Baca juga: Kuras Amunisi Lawan, Turki Hadirkan F-16 ‘Tiup’ dengan Pengecoh Sensor Infrared

Sentuhan teknologi yang dimaksud adalah adanya sinyal radar palsu dan pemancar infrared yang juga palsu. Tanpa itu, peluang fake target mengundang serangan lawan sangat kecil, mengingat adanya identifikasi dan verifikasi sasaran oleh pilot jet tempur atau pilot drone tempur menggunakan sensor TV, laser dan inframerah.

Verifikasi dan identifikasi adalah hal mutlak yang wajib dilakukan pilot mengingat mahalnya harga sebuah rudal. Sebut saja varian AGM-65 Maverick yang berpemandu infrared harga per unitnya bisa mencapai US$100.000. Tentu ini tak sebanding dengan harga tank ‘tiup’ atau alutsista ‘tiup’ lainnya yang hanya seharga US$2.000. (Alp)

One Comment