Terma Raih Kontrak Upgrade Sistem Tempur di Korvet Diponegoro Class dan KCR 60M
|Terma, perusahaan solusi pertahanan asal Denmark, rupanya terus mendapat kepercayaan dari TNI AL untuk memasok beragam perangkat dan sistem aplikasi untuk dipasangkan pada kapal perang jenis korvet dan kapal cepat rudal (KCR). Seperti kabar terbaru menyebut, bahwa Terma baru saja mendapatkan dua kontrak sekaligus, yaitu untuk modernisasi kemapuan AKS pada korvet Sigma Diponegoro Class dan modernisasi ESM pada enam unit KCR 60M.
Baca juga:Β Terma SKWS DLT-12T – Perisai Serangan Rudal Anti Kapal di Korvet SIGMA Class TNI AL
Dikutip dari siaran pers Terma, disebutkan sistem dari Terma tidak hanya akan memberikan TNI AL kemampuan untuk merekam, menyusun, dan memanfaatkan data peperangan elektronik di banyak kapal, tetapi juga akan memberikan keuntungan di berbagai bidang lain, karena adanya kesamaan dalam desain dan potensi pengembangan di masa depan.
Dalam progam modernisasi ini, Terma juga akan bekerja sama dengan spesialis manajemen data EW (Electronic Warfare) asal Inggris, yang akan menyediakan shore station untuk pemrosesan, penyimpanan, dan distribusi data ESM (Electronic Support Measures). Melalui perpaduan solusi teknologi di atas, maka TNI AL akan dapat membangun database ESM yang beroperasi penuh untuk armada kapal perang.
Dalam kesempatan yang sama, Terma juga mengumumkan kontrak kedua, yaitu pada peningkatan sistem C-Guard yang saat ini sudah terpasang pada korvet Diponegoro Class dengan adopsi kemampuan Anti Kapal Selam (AKS) – Anti-Submarine Warfare (ASW). Bahkan disebutkan, penyelesaian kontrak ini akan selesai dalam beberapa bulan mendatang. Dalam kontak upgrade ini, Terma juga akan meningkatkan kemampuan anti serangan udara – AAW (Anti-Air Warfare). Khusus untuk program upgrade AKS/ASW untuk C-Guard di Diponegoro Class merupakan kelanjutan dari kontrak upgrade ASW sebelumnya yang diberikan pada tahun 2019 untuk kelas kapal yang sama.
Guna menunjang kelancaran operasional, Terman juga telah mendirikan kantor layanan baru di Surabaya, dimana diharapkan dapat memainkan peran penting dalam pelaksanaan proyek.
Terma sendiri telah hadir sejak tahun 2014 sebagai mitra pemasok perangkat pendukung alutsista pada kapal-kapal kombatan TNI AL. Debutnya dimulai sebagai pemasok radar intai SCANTER 4100 di korvet Fatahillah Class 361, berlanjut ke instalasi radar SCANTER 6000 di armada kapal patroli KPLP Kemenhub RI.
Baca juga:Β Terma Pasok C-Series Combat Suite untuk Empat Unit KCR-60M (Sampari Class)
Terma juga menjadi penyedia solusi anti serangan rudal anti kapal – SKWS DLT-12T di keempat korvet Diponegoro Class. Dan menjadi pemasok untuk C-Series Combat Suite untuk empat unit KCR-60M Sampari Class. Bahkan di tahun 2020, Terma juga dikabarkan terpilih sebagai pemasok C-Flex Combat Management System dan sistem radar Hensoldt di di frigat Iver Huitfeldt Class. Untuk yang terakhir ini belum jelas statusnya, apakah artinya akan ‘dialihkan’ untuk proyek pembangunan dua unit frigat Arrowhead 140 atau tidak. (Gilang Perdana)
@admin
Min setelah membaca ulang dari link berbahasa Inggris kok saya nangkep nya berbeda ya π€
Yang saya pahami, dalam salah satu kontraknya adalah mengupgrade/meningkatkan kemampuan decoy launcher C guard pada sigma class dari yg sebelumnya baru bisa menjalankan fungsi counter AAW…..saat ini ditambahkan kemampuan supaya bisa meluncurkan “torpedo decoy” utk meladeni pertempuran ASW (kalo tak salah pake decoy CANTO)π€·
Jadi kemampuan AAW nya tidak mendapat upgrade
πππDalam kontak upgrade ini, Terma juga akan meningkatkan kemampuan anti serangan udara β AAW (Anti-Air Warfare). Khusus untuk program upgrade AKS/ASW untuk C-Guard di Diponegoro Class merupakan kelanjutan dari kontrak upgrade ASW sebelumnya yang diberikan pada tahun 2019 untuk kelas kapal yang sama.πππ
Upgradei sstim decoy c-guard pada korvet sigma tidak berkaitan dg efektornya (SAM) tapi dengan dg chaff dan/atau pada sistem komputer pengendali nya.
SAM kaitannya dengan CMS
@ Gauren
Upgrade KRI Usman Harun ( KRI bung Tomo class ) tetap dilanjutkan Karena Radar Smart s mk2 yang akan dipasang pada KRI Usman Harun sedang dibuat dibelanda πππ http://defense-studies.blogspot.com/2020/09/belanda-memproses-pesanan-radar-kapal.html?m=1 πππ dan upgrade pada KRI Usman Harun juga meliputi :
πππππ
Dalam kontrak yang ditanda-tangani tanggal 10 Maret 2020 antara Kementerian Pertahanan dengan Thales-Len, lingkup upgrade KRI Usman Harun meliputi :
-penggantian CMS dengan Thales TACTICOS,
-penggantian radar surveillance dengan Thales SMART-S Mk2,
-penggantian radar dan fire control system dengan Thales STIR EO Mk2,
-penggantian radar ESM dengan Thales Vigile Mk2
Dan upgrade juga akan meliputi Persenjataan pada KRI Usman Harun
ππππ
Jane’s juga mengungkapkan bahwa upgrade KRI Usman Harun juga akan dilakukan pada persenjataan kapal ini. Upgrade persenjataan ini akan dilakukan setelah upgrade combat system selesai. Pekerjaan yang akan dilakukan oleh MBDA dan Len ini akan meliputi :
-penggantian SAM dengan MBDA VL MICA,
-penggantian SSM dengan MBDA MM40 Exocet Block III, juga
-perbaikan meriam utama Oto Melara 76mm, dan
-perbaikan dua meriam 30mm MSI DS30M.
Jadi upgrade pada KRI Usman Harun ini Lengkap Radar,CMS,persenjataan dan peralatan elektronik lainnya πππdan akan Rampung pada 2023 dan jika sudah Rampung Giliran KRI bung Tomo dan KRI John lie ππ yang akan diupgrade juga
Ini KRI yg hanudnya mistral bukan,kok upgrade AAW berarti ini mau di pasang mica
Terma juga akan meningkatkan kemampuan anti serangan udara β AAW (Anti-Air Warfare).
———————————————————-
Paling tidak yg ada sekarang kudu diganti RIM-116 RAM ya min. Biar keliatan tambah garang.
Upgrade KRI Usman Harun (Bungtomo class) gimana kabarnya?
Udah berjalan / batal?
kok gak ada kabar kelanjutannya malah sekarang yg mau upgrade Diponegoro class..