Update Drone KamikazeKlik di Atas

MBDA Tawarkan Varian Terbaru Sistem Hanud Simbad-RC dengan Empat Peluncur Rudal Mistral 3

Ancaman perang asimetris kian dominan, dalam aspek kelautan, sistem pertahanan pada kapal perang permukaan tidak melulu tertuju pada kualitas, namun juga diperhatikan mengenai kuantitas. Menyambung artikel terdahulu tentang “Sea Warden” dari MBDA Missile Systems, salah satu komponen pada sistem hanud modular pada kapal adalah rudal Mistral dengan peluncur Simbad-RC.

Baca juga: Hadapi Serangan Drone Kamikaze, MBDA Perkenalkan “Sea Warden” – Sistem Hanud Modular di Kapal Perang

Meski Simbad-RC masih terbilang baru, namun sesuai dinamika dan tantangann operasional, MBDA Missile Systems dikabarkan akan memperkenalkan varian baru Simbad-RC, yakni satu turret dengan empat peluncur rudal Mistral 3. Berdasarkan keterangan, Simbad-RC dengan empat peluncur Mistral 3 akan diluncurkan perdana pada ajang Euronaval 2024 di Paris, 4-7 November 2024.

MBDA menawarkan Simbad-RC sebagai firing post yang dikendalikan secara  remote atau otomatis dari Pusat Informasi Tempur. Ditambah dengan integrasi ke sistem radar pengintai dan sensor electro optic, maka pola operasional Simbad-RC menjadi mirip dengan platfom Tetral, yakni platform empat peluncur rudal Mistral di korvet Diponegoro class. Meski begitu Tetral berbeda dengan Simbad-RC, lantaran Tetral tidak dilengkapi sensor pada penjejak pada turret-nya.

Simbad-RC dengan peliuncur Mistral.

Simbad-RC yang berisi dua atau empat peluncur rudal Mistral, dan dapat melakukan penembakan secara salvo. Untuk proses reload-pun disebut-sebut sama mudah dan cepatnya dengan Simbad konvensional. Yang pasti, tanpa adanya operator yang standy berdiri di area terbuka, maka sistem hanud ini dapat beroperasi penuh 24 jam terus menerus dan tak bergantung pada kondisi cuaca dan tingkat gelombang, yang sering rawan bagi keberadaan awak di luar kapal.

Regis Calestroupat, Head of Design Mistral MBDA Missile Systems menyebut, proses reload tabung rudal Mistral membutuhkan tidak lebih dari 15 menit untuk empat rudal. Kecepatan reload pada dasarnya juga bergantung pada kemampuan awak pemuat rudal dan tempat (posisi) penyimpanan rudal yang tidak jauh dari turret.

Simbad-RC: Kini Operator Mistral Bisa Mengendalikan Rudal Secara Remote

Bobot sistem Simbad-RC keseluruhan 400 kg, sementara sudut elevasi peluncur mulai dari -30 sampai 55 derajat, dan dirancang mampu beroperasi efekif sampai suhu 55 derajat celcius.

Untuk rudal yang digunakan adalah Mistral 3, merupakan varian terbaru dari keluarga Mistral. Mistral 3 mampu menguber sasaran hingga jarak tembak efektif 8.000 meter dengan sistem pemandu infra red. Mistral meluncur dengan kecepatan Mach 2.6 dan dilengkapi 3 kg hulu ledak high explosive.

Mistral 3 dengan Peluncur Simbad-RC, Telah Tiba Rudal Hanud Pertama di Kapal Perang AL Filipina

Mistral dengan kemampuan fire and forget punya kecepatan luncur 800 meter per detik bisa melahap target berupa rudal anti kapal. Dalam rilis yang dikeluarkan MBDA, success rate Mistral mencapai 93 persen. Untuk menghajar target, rudal ini dilengkapi kendali berupa canard dan sistem sensor pengarah berupa passive IR (infrared) homing. Sensor passive IR akan bekerja 2 detik setelah peluncuran.

Mistral 3 punya kemampuan dual role capability, dimana rudal Mistral bukan sekedar sebagai senjata hanud (pertahanan udara), melainkan rudal yang masuk kategori VSHORAD (Very Short Range Air Defence) ini juga mampu menggasak sasaran di permukaan, alias bisa dadakan sebagai rudal anti kapal jarak dekat bisa ada situasi darurat. (Haryo Adjie – Le Plessis Robinson)

MBDA Validasi Kemampuan Mistral Sebagai “Rudal Anti Kapal”

6 Comments