Mistral 3 dengan Peluncur Simbad-RC, Telah Tiba Rudal Hanud Pertama di Kapal Perang AL Filipina
|Bagi Indonesia, sistem rudal pertahan udara (hanud) di kapal perang permukaan sudah bukan barang asing. Namun lain halnya dengan Filipina, Negeri Pinoy itu baru untuk pertama kalinya mengoperasikan rudal hanud pada kapal perangnya. Persinya pada 8 Oktober lalu telah tiba paket rudal Mistral 3 di Bandara Internasional Subic Bay. Rencananya paket rudal VSHORAD (Very Short Range Air Defence) itu akan dipasang pada frigat BRP Jose Rizal dan BRP Antonio Luna.
Baca juga: Jose Rizal Class – Frigat Multirole Semi Stealth Kebanggaan AL Filipina
Dikutip dari navalpost.com (11/10/2021), disebutkan akuisisi rudal Mistral 3 mencapai nilai 10,69 juta euro dengan perusahaan Perancis, MBDA Missile Systems. Kepala Staf AL Filipina, Laksamana Madya Adeluis Bordado, menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya negara itu memperoleh sistem rudal hanud di kapal perang. Ia menambahkan, “Kedatangan rudal ini secara substansial dapat meningkatkan kemampuan frigat kami dalam kinerja operasi maritim. Saat ini kami mulai berkembang dengan persenjataan yang lebih modern.”
Rudal Mistral 3 nantinya akan ditempatkan dalam peluncur Simbad-RC, satu frigat rencananya akan mengadopsi dua unit peluncur Simbad-RC. Mengenai konfigurasi penempatan ada dua kemungkinan, yaitu di bagian depan (atas anjungan) atau di bagian belakang (di atas hanggar).
Dibandingkan peluncur Simbad yang ada di frigat Van Speijk TNI AL, maka Simbad-RC milik Filipina tampil lebih modern. Berangkat dari kelemahan pada plarform Simbad yang masih manual oleh operator, sejak 2014 MBDA mengembangkan upgrade sistem pelunncur yang disebut sebagai Simbad-RC. MBDA menawarkan Simbad-RC sebagai firing post yang dikendalikan secara remote atau otomatis dari Pusat Informasi Tempur.
Ditambah dengan integrasi ke sistem radar pengintai dan sensor electro optic, maka pola operasional Simbad-RC menjadi mirip dengan platfom Tetral, yakni platform empat peluncur Mistral. Mistral Tetral sendiri sudah menjadi label arsenal hanud di korvet Diponegoro Class.
Simbad-RC berisi dua peluncur rudal Mistral, dan dapat melakukan penembakan secara salvo. Untuk proses reload-pun disebut-sebut sama mudah dan cepatnya dengan Simbad konvensional. Yang pasti, tanpa adanya operator yang standy berdiri di area terbuka, maka sistem hanud ini dapat beroperasi penuh 24 jam terus menerus dan tak bergantung pada kondisi cuaca dan tingkat gelombang, yang sering rawan bagi keberadaan awak di luar kapal.
Dari informasi yang dirilis pihak MBDA, bobot platform Simbad-RC keseluruhan 400 kg. Sementara sudut elevasi peluncur mulai dari -30 sampai 55 derajat.
Sementara untuk rudal Mistral 3, merupakan varian terbaru dari keluarga Mistral. Mistral 3 mampu menguber sasaran hingga jarak tembak efektif 5,3 km dengan sistem pemandu infra red. Mistral meluncur dengan kecepatan Mach 2.6 dan dilengkapi 3 kg hulu ledak high explosive.
Mistral dengan kemampuan fire and forget punya kecepatan luncur 800 meter per detik bisa melahap target berupa rudal anti kapal. Dalam rilis yang dikeluarkan MBDA, success rate Mistral (Tetral) mencapai 93 persen. Untuk menghajar target, rudal ini dilengkapi kendali berupa canard dan sistem sensor pengarah berupa passive IR (infrared) homing. Sensor passive IR akan bekerja 2 detik setelah peluncuran.
Baca juga: Simbad-RC – Kini Operator Mistral Bisa Mengendalikan Rudal Secara Remote
Mistral 3 punya kemampuan dual role capability, dimana rudal Mistral bukan sekedar sebagai senjata hanud (pertahanan udara), melainkan rudal yang masuk kategori VSHORAD (Very Short Range Air Defence) ini juga mampu menggasak sasaran di permukaan, alias bisa dadakan sebagai rudal anti kapal jarak dekat bisa ada situasi darurat. (Gilang Perdana)
Setuju PC40 menggunakan shorad, btw apakabar kapal yang gedean spt Bung Tomo Class apakah sudah ada rudalnya? usianya sudah 18 th loh
Justru kapal2 dari satrol PC40 butuh rudal shorad seperti ini.
CIWS Type 730 dan AK230 pada Parchim serta AK630 dan BOFORS 57 mm KCR sudah bisa menghajar sasaran udara.
Salut buat Filipina, Malahayati Class kita malah tak dilengkapi rudal hanud seperti ini, sebenarnya sangat mampu kita beli utk dipasang di KCR, atau Parchim Class, prajurit laut kita harus tambah banyak jadwal berdoa nya supaya tak ada rudal yang kesasar menarget mereka, dan harus berpuas diri dengan senapan mesin berat manual
Sangat cocok buat kantongnya…
Cocok di pasang di atas brigade kapal KCR 60 M KRI Sampari Class
Crotale ndak ada yg minat kah?
Tetral udh gak dijual lagi ya?
Kalo liat perbekalan senjatanya, sama dng frigate van spijk class punya TNI AL