Meksi bukan dioperasikan oleh TNI AL, namun mama kapal angkut ini boleh dibilang selalu lekat dengan identitas “Indonesia.” Inilah LCH (Landing Craft Heavy) Balikpapan class yang pernah menjadi arsenal Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy). Diproduksi oleh Galangan Walkers Limited di Maryborough, Queensland, penamaan enam unit LCH Balikpapan class mengambil nama kota perjuangan pasukan Australia di Pulau Kalimantan selama Perang Dunia Kedua. (more…)
Mengawali tahun 2024, PT PAL Indonesia bersiap untuk melaksanakan acara peletakan lunas (keel laying) Landing Platform Dock (LPD) pesanan (tambahan) untuk Angkatan Laut Filipina pada 22 Januari 2024. Sebelumnya pada 10 Agustus 2023, PT PAL Indonesia telah melakukan pemotongan baja pertama – first steel cutting untuk kedua unit LPD pesanan Filipina. (more…)
Meski baru diserahkan pada tahun 2025 dan 2026, ada titik cerah bagi Angkatan Laut Filipina yang tengah mendapat ‘bully-an’ dari China Coast Guard di wilayah laut yang disengketakan. Setelah pada 28 Desember 2021 diteken kontrak pengadaan dua unit korvet untuk Angkatan Laut Filipina, maka pada 22 November 2023, telah dilangsungkan tahapan untuk pembangunan dua korvet oleh Hyundai Heavy Industries (HHI) di Ulsan, Korea Selatan. (more…)
Selain Malaysia, Filipina adalah negara jiran yang punya helikopter dengan kemampuan serang di lautan menggunakan rudal, dan belum lama ini beredar foto yang memperlihatkan kesiapan AW159 Wildcat Angkatan Laut Filipina dengan sistem rudal Spike buatan Rafael Advanced Defense Systems. Sebagai sistem senjata terpadu, AW159 Wildcat menjadi kesatuan sistem persenjataan pada dua frigat Jose Rizal class – BRP Jose Rizal FF-150 dan BRP Antonio Luna FF-151. (more…)
Meski hanya terdiri dari dua unit – BRP Jose Rizal FF-150 dan BRP Antonio Luna FF-151, Filipina punya ambisi besar untuk melengkapi frigat Jose Rizal class dengan sistem persenjataan yang maksimal. Selain rencana pemasangan kanon CIWS (Close In Weapon System) yang kini tengah dipertimbangkan, ada kabar bahwa instalasi Canto anti torpedo system dari Naval Group, telah tuntas dilakukan di Jose Rizal class. (more…)
Pamor Spanyol sebagai negara produsen kapal selam diesel listrik nyaris tak terdengar, kalah gaung dari Jerman, Perancis, Korea Selatan, bahkan oleh Turki sekalipun. Namun, kabar bahwa Spanyol menawarkan paket pengadaan dua kapal selam berikut pembangunan pangkalannya ke Filipina, telah menarik perhatian publik di Asia Tenggara, terlebih pada yang ditawarkan, yakni sosok kapal selam berteknologi air-independent propulsion (AIP) S-80 Plus class (aka – Isaac Peral class). (more…)
Program pengadaan kapal selam untuk Angkatan Laut Filipina semakin diminati oleh para manufaktur. Setelah Perancis dan Korea Selatan yang menawarkan paket akuisis kapal selam diesel listrik untuk Filipina, kini Navantia dari Spanyol masuk sebagai pendatang baru dalam pengajian proposal penawaran kapal selam S-80 Plus class. (more…)
Selain mengejar modernisasi dengan pengadaan alusista baru, Filipina yang berkonflik perbatasan dengan Cina, juga gencar melakukan upgrade pada persenjataan keluaran lawas. Salah satu yang mendapat porsi upgrade lumayan signifikan adalah frigat Del Pilar class (Hamilton Class Cutter). Frigat yang awalnya digunakan Penjaga Pantai AS – US Coast Guard (USCG), jelas punya kemampuan yang terbatas dalam pertahanan udara dan anti kapal selam. (more…)
Menghadapi lawan yang sama di Laut Cina Selatan, hubungan antara Washington dan Manila kian erat dalam beberapa tahun belakangan. Seperti kabar paling anyar adalah pemberian (hibah) dari Angkatan Laut AS (US Navy) kepada Angkatan Laut Filipina, berupa dua unit kapal patroli Cyclone class. (more…)
Jose Rizal Class, frigat multirole semi stealth kebanggaan Angkatan Laut Filipina, dikabarkan bakal dilengkapi dengan sistem proteksi anti serangan torpedo. Dalam hal ini, Naval Group dari Perancis mendapatkan kontrak untuk memasok Canto/Contralto countermeasures pada dua frigat, masing-masing BRP Jose Rizal FF-150 dan BRP Antonio Luna FF-151. (more…)