Mistral Tetral: Tercipta ‘Hanya’ untuk Korvet Diponegoro Class
|Sebelum dua frigat – Perusak Kawal Rudal (PKR) RE Martadinata Class tuntas dalam proses dipersenjatai, maka predikat kapal perang dengan kemampuan sensor dan persenjataan tercanggih di Satuan Kapal Eskorta TNI AL masih disandang korvet Diponegoro Class (Sigma 9113) buatan Damen Schelde Naval Shipbuilding, Belanda. Dan diantara persenjataan yang ada di korvet tersebut, keberadaan peluncur rudal Mistral Tetral adalah yang menjadi ciri khas tersendiri.
Baca juga: MBDA Validasi Kemampuan Mistral Sebagai “Rudal Anti Kapal”
Peluncur Tetral dengan empat tabung rudal Mistral layak disebut khas, lantaran peluncur Tetral buatan MBDA, Perancis ini hanya ada di empat unit korvet Diponegoro Class – KRI Diponegoro 365, KRI Hasanuddin 366, KRI Sultan Iskandar Muda 367 dan KRI Frans Kaisiepo 368.
Bukan hanya khas di arsenal TNI AL, peluncur Tetral saat ini memang hanya dioperasikan oleh Indonesia. European Defence Review menyebut AL Maroko sebagai pengguna peluncur Tetral untuk tiga unit frigat Sigma (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) yang juga buatan Damen Schelde.
Namun, saat ini ketiga frigat AL Maroko tak lagi mengandalkan Mistral Tetral, sebagai senjata hanud ketiga kapal perang Maroko tersebut – RMNS Tarik Ben Ziyad 613, RMNS Sultan Moulay Ismail 614 dan RMNS Allal Ben Abdellah 615 menggunakan rudal hanud jarak sedang Mica VLS.
Dengan tak lagi digunakannya Tetral oleh AL Maroko, maka otomatis Indonesia menjadi satu-satunya pengguna Tetral saat ini. Sebagai platform peluncur rudal Mistal yang dioperasikan di atas kapal perang, Tetral dilengkapi fully automatic gyro stabilised four cell mounting. Peluncur Tetral dilengkapi fitur TV atau infrared kamera, sementara untuk pengendalian rudal dilakukan sepenuhnya lewat remote dari Pusat Informasi Tempur.
Ada dua peluncur Tetral yang disematkan di setiap korvet Diponegero Class. Bobot sitem peluncur dan empat rudal mencapai 600 kg, tiap peluncur punya bearing 310 derajat dan elevasi dari -16 sampai 75 derajat. Dua peluncur yang ada di bagian atas anjungan depan dan belakang, dipercaya dapat memberikan perlidungan kapal perang secara penuh 360 derajat.
Secara teknologi, Tetral sejatinya serupa dengan Sadral, yaitu sisten Mistral dengan enam peluncur yang digunakan di kapal perang AL Perancis saat ini. Saat ini Tetral sudah tak lagi diproduksi oleh MBDA, sebagai gantinya manufaktur pembuat rudal anti kapal Exocet ini menawarkan Simbad-RC, yaitu sistem Mistral otomatis dengan dua peluncur.
Sebagai rudal dengan pemandu infra red, tantangan terbesar pengoperasian rudal ini lebih kepada cuaca, seperti teriknya panas dapat berpengaruh buruk pada sensor rudal MANPADS (Man Portable Air Defence System) ini. Untuk itu, rudal ‘asli’ hanya dipasang pada dudukan peluncur saat sedang operasi saja.
Mistral dengan kemampuan fire and forget punya kecepatan luncur 800 meter per detik bisa melahap target berupa rudal anti kapal. Dalam rilis yang dikeluarkan MBDA, success rate Mistral (Tetral) mencapai 93 persen. Untuk menghajar target, rudal ini dilengkapi kendali berupa canard dan sistem sensor pengarah berupa passive IR (infra red) homing. Sensor passive IR akan bekerja 2 detik setelah peluncuran. Sampai saat ini 17 ribu Mistral telah diproduksi oleh MBDA.
Baca juga: Pindad Komodo 4×4 Missile Launcher – Lebih Dekat dengan Sang Pembawa Mistral Atlas
Kini Rafael Advanced Defence System dari Israel juga getol memasarkan Typhoon MLS ER yang punya spesifikasi dan karakter mirip Tetral. Typhoon MLS ER sendiri melontarkan rudal Spike ER (Extended Range). Meski ada kemiripan dalam modul dan bobot, tapi perlu dicatat, Mistral Tetral adalah rudal hanud, sementara Spike ER disini berperan sebagai rudal permukaan ke permukaan. (Haryo Adjie)
Mat Rempit : Kalo mau di Upgrade Sigma 9013 Tetral Depan dicopot n biarkan kosong gak bisa dipasang CIWS Struktur Cabin Roomnya gak kuat. N diganti dengan 2×6 Cell Mica VL di depan masih ada Space ruang dibelakang Otmel76 terus untuk pengganti Tetral belakang ganti aj pake RIM-116, gitu aj udh cukup untuk sekedar Defence.
Harus nambah modul untuk dedicated VLS seperti yang dimiliki Maroko. Nantinya bukan lagi Sigma 9113 tapi 9813
Distanata : di belakang Main Gun masih ada Space underdeck yg memang disiapkan untuk pengembangan senjata dan ngapain ganti ke model ke 9813 itu sama saja ganti kapal bukan pengembangan
Yang anda lihat adalah bagian atasnya…………memang ada ruang kosong……
Tapi anda tidak tahu …….. bagian bawahnya ada apa ????
Setahu saya…bagian bawahnya adalah ruang amunisi untuk meriam 76mm…
sudah didisain seperti itu…….
Benar kata @distanata…….tambah VLS akan merubah disain………
Sigma 9113 bisa dipanjangkan jadi Sigma 9813 dengan menambahkan modul baru tanpa harus mengganti kapal, karena Sigma sudah menganut konstruksi modular. Tapi agar bisa menggunakan Mica mau tidak mau main radar Thales MW08 digantikan Thales Smart S
Kayaknya ga harus sepeti itu om 🤷
Korvet sigma didesain modular, menyesuaikan dg kemauan&kemampuan konsumennya….andainya saja dulu TNI AL punya dana yg cukup utk beli mica VL, rasanya space dibelakang otogun cukup kok dimuati VL mica 🕵️
Gambaran kasarnya….damen sigma 73 series (FAC, panjang hull 70an m) juga bisa dimuati vl mica 🤷
Dan sigma maroko, lebih panjang dibandingkan diponegoro class krn dia punya blok tambahan utk mengakomodasi hangar helikopter 🤗
Instalasi Bambu : betul, konsep membangun Modular adalah cara membangun suatu kapal yg dibagi dalam beberapa Segmen/modul yg kemudian disatukan/dirakit dalam 1 bentuk kapal utuh, jadi bukan seperti model main lego bongkar terus pasang tambahan segmen/modul lagi saat ingin memperpanjang body kapal,sejak awal maroko pesennya yg 9813 dan 11513, coba dibaca brosur Sigma 9013 di Web damen disitu digambarkan Denah Dpn Class beserta space2 yg digunakan salah satunya space untuk pengembange senjata
Vl-Mica itu ditaruh….atau ditanam ???…………
kalau ditaruh……seperti rudal Exocet….tidak masalah……….
Tapi kalau ditanam…….harus ada yang mengalah (dipindah)…harus ada yang dikorbankan……..sama seperti rudal Yakhont yang menggunakan hangar……….
@konyol
Coba anda kira-kira sendiri….muat enggak diponegoro class diselipi vl mica dibelakang “otmel 76” 🤷
Kalo FAC “sigma 7310” yg dimensinya lebih kecil dr diponegoro class saja haluannya muat menggotong “otmel 76” dan vl mica 🤗🤗🤗
Canister VL Mica ditanam
@konyol&ramadan
“Sudahlah, tak perlu berdebat soal apakah vl mica nya mau ditanam atau ditaruh didek kapal, toh sama2 belum pernah liat dalaman nya diponegoro class…..inih langsung saya kasih link 👇🏻, anda kepengennya sigma mo dipasang rudal yg model apa 😂😂😂”
http://defense-studies.blogspot.com/2017/08/desain-kapal-cepat-dan-korvet-kecil.html?m=1
@Instalasi Bambu Kelon…yang kamu lihat itu hanya bagian atas doang…..
bagian bawah……..kamu kira tempat itu kosong apa ????
tampat itu jelasnya sudah dipakai……..tidak mungkin dibiarkan kosong….jelas harus di pindah….dul…
Sudah tau maaaaas @konyol…maka itu linknya silahkan dibaca 🤗
Link nya tidak berhubungan dengan bahasan……………hanya list product biasa……….
Dari presentasi sales Damen di Indodefence 2016. Modul yang dedicated VLS dipasang diantara ruang kemudi dan meriam Otmel 76.
https://m.kaskus.co.id/thread/5896985f14088def428b4567/pic-damen-fast-attack-missile-craft/1/?order=asc
Sigma FAC 7513 & 6610 adalah evolusi desain dari generasi Sigma awal. Baru muncul di akhir 2016
Sigma generasi awal seperti 8313, 7613 dan 9113 sejatinya dirancang sebagai OPV yang lebih mengutamakan light weight CIWS seperti Phalanx daripada VLS. Model awal seperti 9113 malah meletakkan Phalanx di buritan kapal. Dengan desain OPV membuat Sigma generasi awal yang muncul pada akhir 1990an tidak didesain menggotong banyak senjata. Solusinya memang menambah modul.
Maroko punya 2 tipe Sigma yaitu 9813 yang tanpa hanggar dan jumlah Exocet 4 buah dan 10513 yang sudah memiliki hanggar
Sekarang byk navy yg pakai modular sistem spt containerised ASM. US juga ada quad pack Mk-41 vls container. Bisa aja modifikasi
Assalamu’alaikum wr. wb.
Itu sudah bagus kalau memang adanya itu, tidak perlu ganti2 lagi, nanti malah nambah beban biaya.
Masalahnya cuma di stok pelurunya.
Cara reload misil nya gimana yah?
Manual om, rata-rata SAM kapal di seluruh dunia harus dimasukkan manual.
kecuali SINGLE ARM seperti Mk-13 Missile Launcher yang memang ada magazine di bawah