MBDA Validasi Kemampuan Mistral Sebagai “Rudal Anti Kapal”
|Selain digunakan oleh Arhanud TNI AD, rudal MANPADS (Man Portable Air Defence System) MBDA Mistral juga sudah cukup lama dioperasikan oleh TNI AL, khususnya pada kapal perang jenis korvet dan frigat. Sebagai MANPADS, sudah barang tentu kodrat rudal ini untuk menggasak sasaran di udara. Namun, ada kabar terbaru datang dari Perancis, bahwa pihak MBDA belum lama ini telah memvalidasi kemapuan rudal Mistral dalam dual role capability.
Baca juga: Simbad-RC – Kini Operator Mistral Bisa Mengendalikan Rudal Secara Remote
Yang dimaksud dual role capability adalah kemampuan rudal Mistral bukan sekedar sebagai senjata hanud (pertahanan udara), melainkan rudal yang masuk kategori VSHORAD (Very Short Range Air Defence) ini juga mampu menggasak sasaran di permukaan. Namun perlu dicatat, meski bisa mengemban sebagai rudal untuk sasaran di permukaan, bukan berarti rudal ini efektif untuk menggasak kendaraan lapis baja, atau berperan layaknya rudal anti tank.
Dikutip dari janes.com (14/1/2019), disebutkan pada akhir Desember 2018, pihak MBDA telah melangsungkan serangkaian uji coba penembakan Mistral untuk sasaran di permukaan, persisnya pada sasaran di permukaan laut di kawasan Laut Mediterania.
Dalam uji coba, Mistral dilepaskan dari peluncur Simbad-RC, berupa konsol yang terdiri dari dua peluncur Mistral yang digerakan secara remote. Dalam uji coba penembakan, diwartakan bahwa Mistral yang dilepaskan dari bibir pantai mampu menghantam sasaran berupa kapal cepat (small boat) yang bermanuver lincah pada jarak 3 km. Sebagai rudal MANPADS, Mistral mampu menguber sasaran hingga jarak tembak efektif 5,3 km dengan sistem pemandu infra red. Mistral meluncur dengan kecepatan Mach 2.6 dan dilengkapi 3 kg hulu ledak high explosive.
Menurut pihak MBDA, skenario baru untuk Mistral dikedepankan guna melindungi kapal perang dari ancaman asimetis, seperti serangan teroris yang tidak bisa diduga. Meski belum dinyatakan secara jelas, ada yang menyebut yang digunakan dalam uji coba adalah Mistral Generasi Ketiga. Pihak MBDA sendiri belum secara resmi mengakui keberadaan Mistral 3 ini.
Tentang Simbad-RC, MBDA menawarkan Simbad-RC sebagai firing post yang dikendalikan secara remote atau otomatis dari Pusat Informasi Tempur. Ditambah dengan integrasi ke sistem radar pengintai dan sensor electro optic, maka pola operasional Simbad-RC menjadi mirip dengan platfom Tetral, yakni platform empat peluncur Mistral. Mistral Tetral sendiri sudah menjadi label arsenal hanud di korvet Diponegoro Class.
Baca juga: Duo Rudal Mistral Arhanud TNI AD Sukses Hantam Target Drone
Menggunakan Mistral untuk menghancurkan kapal berukuran kecil mestinya jadi pilihan terakhir bagi pertahanan di kapal perang, pasalnya harga per unit rudal Mistral ditaksir mencapai Rp100 jutaan. (Haryo Adjie)
yg saya minta itu cukup 1 rudal sejenis yg berkemampuan serang ke semua permukaan ( darat, laut & udara ) & obyek bergerak jd nggak terlalu byk jenis rudal
Tau ADAT ga air defence and anti tank itu tank isinya rudal 8 biji kan bs target darat udara
Msh krg lautnya donk.
Kl buat jaga laut bs aja make auto cannon 30mm cm kapal fiber glass si bs d bolongin… selama ini kl rudal anti kapal yg d taro d pantai ya yg ukurannya gede buat hantam kapal2 gede kl kelas boat gt mungkin make javelin jg bs. Javelin jg bs buat heli terbang rendah
Kemahalan kalo japelin, pake rpg aja juga remuk kalo sekelas kapal boat mah, atau pake canon ifv juga tembus…
selama jaraknya sesuai itu juga…
O ya kl rpg apa bs ngunci ky javelin bkn cm lurus aja nembaknya bkn fire and forget… javelin 80.000 usd rpg 500 usd wkwkw jauh bedanya
Kalaupun Mistral dipakai untuk tugas anti-lapis baja, definisinya harus diperjelas: Lapis baja yg mana? Tank berat sekelas M1 Abrams, Leclerc, T-14 Armata atau IFV sekelas M2 Bradley, BMP-3 dsbnya?
Sekelas rantis aja paling ky 2 hummer yg lembek2 kl mbt ada ERA ky T 72 jg g n3mbus apa lg T14.. dia hulu ledak g ky anti tank buat mancing era.. ketebalan bajanya beda tentunya jd kl nembak M2A1 kru bs maen ps d dalem..
Ya jelas la untuk perahu cepat bkn kapal cepat.. kl kapal tu uda gt 500 ke atas dan dia uda ada life boat kl cuma lifecraft katagori boat apa perahu.. tu yg di coba sejenis speed boat kecepatan plg g sampe 50 knot atau 90km perjam lah tu rudal 2.5 mach y enteng aja yg nembak bs ngopi main catur g perlu ngarahin ky rudal TOW dan bahan perahu itu cm besi bkn baja kaya tank atau apc yg bs d lengkapi ERA atau APS. Perahu cepat cm fiber yg kena peluru 5.56mm ata remuk…
Ya Ini kan untuk ancaman asimestris bukan untuk tenggelamin kapal selam musuh
Pertahanan terakhir mending kru kapal dikasih pake RPG aja gausah mistral
Rpg g bs ngunci cm bs lurus an ne perahu cepat g ky tank yg lambat manuver… kl beruntung bs kena memang murah RPG tu kalo leadaan cuaca buruk berkabut tidak memungkinkan make rpg
Mistral VS Rolling Air Frame menang mana coba.
kalau perangnya di tengah samudra, yg penting rudal mistral nya bisa nembak pespur & rudal/missile musuh …
kabar buruk bwt fansboy Timur
https://www.jejaktapak.com/2019/01/16/pembelian-su-35-terkendala-menhan-saya-sudah-salaman-tapi-kan-yang-bayarin-bukan-saya/
Itu siapa @hari setyawan….nyengitin banget komennya😤😤😤
hari setiyawan = hari smilinghari hahaha, Salam Komando bung tn
Itu siapa @hari setyawan☝️….nyengitin banget komennya😤😤😤
mimin jangan terlalu lama buat artikelnya
ntar bisa bosan warjagernya
kalau mau, ya harus mau,satu hari dua atau tiga artikel baru ok
biar yg baca gak bosan tau….
Terima kasih atas masukannya, akan diusahakan lebih baik 🙂
Jangan dong min…kalo dalam sehari terlalu banyak artikel tar mah ga seru diskusinya, jadi terpecah perhatiannya 🤷
Kalo si untung mah biasa berganti-ganti 😂…jadi harap dimaklum
Tunggu bikinan dalam negeri baru bangga
Min, ntah hoaks ntah bener kenapa kita kelihatan ragu dalam negosiasi barter sukhoi-35 🤷
Konon dulu kita minat dg sukhoi-35 karena diiklankan sbg pespur tercanggih yg mampu membuat “keringat dingin” seantero asia tenggara….tapi itukan baru sebatas iklan, sementara nyatanya tanpa banyak gembar-gembor, VA telah terbukti mampu membuat “keringatan” se asia tenggara 🙆🙆🙆
kita tidak ragu dlm bernegoisasi tp pihak rusia yg tidak mau bernegoisasi soal nilai transfer teknologi komponen utama 35% uyk perbaikan & perawatan di indonesia dan jg CATSA tdk berpengaruh dalm pengadaan SU-35
Untuk pengadaan SU 35 masih sesuai jalurnya. Kebetulan tanggal 11-12 Desember 2018 kemarin, sekolah saya mengadakan kunjungan ke Lanud iswahjudi, dan di sana sudah disiapkan baik kru maupun materil untuk SU 35 dan kebetulan sempat ngobrol dengan kru yang dahulu merawat F 5 tiger. Untuk sementara kru yang belajar bahasa rusia baru kembali dari pelatihannya di UI. Selanjutnya akan di kirim ke Rusia.
@jejak sandi
Mungkin anda benar ☝️
Tapi merujuk jawaban bung admin dibawah 👇, hal yg anda sebutkan itu sifatnya antisipatif, manatahu rusia berubah pikiran dan menyetujui syarat yg kita ajukan terkait TOT yg menyertai pembelian su-35🤷
Toh andaipun tidak terwujud, kursus bahasa rusia yg sdh diselenggarakan tidak mubazir, karena bisa dijadikan bekal berwirausaha bagi para pesertanya ketika pensiun nanti, spt membuka les bahasa rusia atau menjadi tour guide by wisatawan asal rusia 🤗