Diklaim Ungguli Kinerja Mesin Rusia, Jet Tempur Chengdu J-10 Dipasangi Mesin Buatan Dalam Negeri

Bila dahulu Cina begitu bergantung pada pasokan mesin jet tempur dari Rusia, maka berkat reverse engineering yang terbilang progresif, kini Cina bukan saja mampu memproduksi mesin jet dari dalam negeri, lebih dari itu, mesin buatan Rusia yang kini melengkapi sebagian besar armada penempur Negeri Xi Jinping, akan digantikan dengan mesin jet produksi dalam negeri. Yang lebih bombastis, mesin-mesin buatan Rusia akan digantikan jauh sebelum masa opeasionalnya berakhir.

Baca juga: Alami Masalah Serius Pada Mesin, Cina Incar Mesin Sukhoi Su-57 untuk Chengdu J-20

Mengutip dari bulgarianmilitary.com (21/11/2022), Cina disebut membuat kemajuan pesat dalam pembangunan mesin jet nasionalnya. Sebagaina besar penempur bermsin tunggal Chengdu J-10 Vigorous Dragon kini masih menggunakan mesin Saturn AL-31 buatan Rusia. Sumber di wikipedia.org, menyebut yang terpasang di J-10 adalah varian AL-31FN dan AL-31FN series 3, produksi NPC Salyut.

Nah, kabarnya Saturn AL-31 tidak akan lagi memberikan daya pada Chengdu J-10. Alasannya, Cina telah mengembangkan mesin WS-10B produksi Shenyang Liming Aircraft Engine Company. Bahkan sudah ada perintah untuk penggantian mesin Rusia dari J-10. Masih dari sumber yang sama, Cina mengklaim dapat membuktikan bahwa WS-10B lebih unggul dari mesin AL-31 Rusia, terlebih penggantian mesin akan dilakukan sebelum masa pakai AL-31 berakhir.

Bukan itu saja, mesin WS-10B juga akan dipasang pasa mesin untuk jet tempur bermesin ganda Shenyang J-11B. Sumber di Cina mengklaim bahwa pada Januari 2023, instalasi WS-10B pada jet tempur J-11B akan dimulai. Bahkan untuk lebih spesifik, J-11 adalah pesawat tempur pertama yang menerima WS-10B tahun lalu.Dari sudut pandang taktis, pemasangan mesin baru di J-11B penting, karena pesawat tempur ini selama operasi militer kerap tumpang tindih dengan J-10.

Chengdu J-10 dan Shenyang J-11 adalah awal dari era baru dalam pembuatan jet tempur Cina. Keduanya secara berurutan diluncurkan pada tahun 2005 dan 2008 . Dan saat ini, kombinasi J-10 dan J-11 menjadi pilar kekuatan utama armada penempur Angkatan Udara Cina.

WS-10B berperan juga sebagai basis pengembangan mesin WS-10C, yakni mesin menggerakkan pesawat tempur stealth Chengdu J-20, terutama untuk menyediakan kemampuan supercruise. Menariknya, pada tahap awal, J-20 juga ditenagai oleh mesin Rusia AL-31.

Penghapusan secara bertahap mesin Rusia dari jet tempur Chengdu J-10 kemungkinan besar akan mencakup semua pesawat tempur yang operasional. Saat inim Cina telah memproduksi lebih dari 540 unit J-10, dengan 25 di antaranya telah dijual ke Pakistan.

Meskipun sedikit informasi yang keluar dari Cina, beberapa sumber mengatakan bahwa mesin WS-10B baru membutuhkan lebih sedikit perawatan. Mesin buatan Cina juga disebut memberikan kinerja yang sangat baik dan keandalan yang lebih besar daripada mesin buatan Rusia. Dan yang lebih penting, penghapusan AL-31 dari unit J-10 akan membantu menstandarisasi mesin pada armada jet tempur Cina.

Beberapa sumber di Cina mengklaim bahwa armada J-10 akan menjalani modifikasi lain terkait mesin. Rumor mengatakan bahwa pada akhir siklus hidup J-10, di beberapa titik WS-10B akan dihapus dan diganti dengan mesin yang saat ini sedang dikembangkan, WS-15. Mesin ini juga akan menggerakkan pesawat tempur siluman J-20 di masa depan. Mesin ini diklaim sebagai mesin turbofan paling kuat yang pernah dikembangkan oleh Cina.

Baca juga: Cina Berhasil Atasi Masalah Pada Mesin WS-10, Kini Jet Tempur Stealth Chengdu J-20 Siap Diproduksi Massal

Sebagai catatan, Saturn AL-31 merupakan mesin jet turbofan yang dirilis dalam beberapa varian dan telah diproduksi di luar Rusia. Selain NPO Saturn, UMPO dan NPC Salyut, AL-31 juga diproduksi oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL) di India. Varian dari AL-31 juga menjadi dapur pacu bagi jet tempur Sukhoi Su-27, Su-30, Su-35, dan Su-57, serta drone tempur Sukhoi S-70B Okhotnik-B. (Gilang Perdana)