Bawa Mesin Bor 19 Ton dan Mendarat di Landasan yang Tak Layak, C-130J Super Hercules India Memukau dalam Operasi Penyelamatan Korban Terowongan Runtuh
|Belum lama ini, pesawat angkut C-130J-30 Super Hercules menuai prestasi yang memukau. Berlokasi di India, dua unit Super Hercules Angkatan Udara India membawa peralatan mesin bor seberat 19 ton untuk misi penyelamatan korban runtuhnya Terowongan Uttarkashi. Bukan itu saja, C-130J-30 Super Hercules harus melakukan pendaratan di landasan udara berkerikil di pegunungan Uttarakhand yang jarak luncurnya sangat terbatas.
Dari laman Simple Flying, pada 14 November 2023, Angkatan Udara India (IAF) mengerahkan dua unit Lockheed Martin C-130J-30 Super Hercules untuk mengangkut “peralatan penting” guna mempercepat operasi penyelamatan bagi 40 pekerja yang terjebak di bawah terowongan yang runtuh selama lebih dari lima hari.
Karena landasan pendaratan lanjutan – advanced landing ground (ALG) Dharasu terbilang pendek, menjadikan misi ini Super Hercules semakin rumit. Para kru C-130J-30 juga dilaporkan menghadapi jarak pandang yang buruk dan terbatasnya ruang untuk menurunkan peralatan penyelamat begitu mereka berada di darat.
Menurut NDTV, operasi tersebut tidak memiliki ruang untuk kesalahan meskipun terdapat tantangan, dalam hal ini termasuk beban pendaratan pada pesawat dari semua peralatan di dalamnya yang harus diturunkan dalam ALG yang pendek.
Sebelum misi penyelamatan disetujui, Angkatan Udara India dilaporkan menerbangkan sebuah C-130J dengan helikopter di atas ALG untuk menilai kondisi landasan pacu dan melihat apakah ada penghalang. Helikopter melakukan beberapa pendekatan untuk memungkinkan kru memutuskan apakah melakukan penerbangan tersebut sesuai untuk operasi kritis.
Sekitar 18 mil (29 km) dari lokasi terowongan yang runtuh, maka ALG Dharasu adalah landasan pendaratan terdekat, dengan spesifikasi panjang landasan masing-masing 1.011 meter dan 914 meter. Selama uji coba sebelumnya untuk kelayakan misi tersebut, para pejabat Angkatan Udara memutuskan bahwa landasan udara tersebut tidak layak untuk didarati C-130J-30 Super Hercules.
Namun, akirnya misi penyelamatan tetap dijalankan, dua unit Super Hercules dilaporkan terbang ke Agra dan Palam untuk memuat peralatan penyelamatan. The Asian melaporkan bahwa mesin bor berat diterbangkan oleh pesawat untuk menggantikan peralatan asli yang gagal berfungsi.

Pengeboran jalan keluar untuk menyelamatkan para pekerja dilaporkan dimulai pada tanggal 14 November dan dihentikan keesokan paginya. Dan pada sore hari tanggal 15 November, Angkatan Udara India berbagi di media sosial bahwa misi tersebut telah selesai, membawa hampir 19 ton peralatan penyelamatan ke ALG Dharasu
Berkurangnya jarak pandang, ditambah dengan bobot pesawat yang berat, menimbulkan tantangan ekstrem saat kru menjalankan misi, namun menurut sumber yang dekat dengan masalah tersebut, misi tersebut selesai hanya dalam beberapa jam.

“Profesionalisme dari awak pesawat IAF yang menerbangkan C-130J terlihat jelas dimana seluruh operasi dilaksanakan dalam waktu kurang dari lima jam,” jelas seorang sumber kepada NDTV.
Tantangan yang lebih besar dihadapi saat berada di darat karena terbatasnya ruang untuk membongkar muatan. Menurut NDTV, tidak ada peralatan khusus untuk membantu mengeluarkan peralatan penyelamat dari pesawat. Akibatnya, jalur lumpur dilaporkan dibuat untuk memungkinkan pembongkaran muatan dan menghindari penundaan dalam operasi penyelamatan selanjutnya. (Bayu Pamungkas)
Hebat ini mah pilot dan crew daratnya, tidak sembrono penuh perhitungan dan skill yg mumpuni.