TNI AU Terima C-130H Hercules A-1338, Dulu Sempat Lakukan “Air Dropping” Buldoser Seberat 10 Ton

Foto: PenLanud Abd

Hari Sabtu, 15 Februari 2020, Skadron Udara 32 mendapat perkuatan armada baru, berupa C-130H Hercules dengan nomer registrasi A-1338. Letkol Pnb Suryo Anggoro, selaku Pilot in Command yang merupakan juga Komandan Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh bersama sebelas aircrew berhasil mendaratkan pesawat Hercules A-1338 di Base Ops Lanud Abdulrachman Saleh dengan seremoni berupa water salute untuk menyambut pesawat baru.

Baca juga: Produksi 1978, Skadron Udara 32 Terima Hercules A-1337 dari Australia

Dikutip dari tni-au.mil.id, Marsma TNI Asfan Jauhari Kepala Pusat Alat Peralatan Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kapus Alpalhan Kemhan) dalam amanatnya merasa sangat bersyukur, karena dengan berbagai upaya dari berbagai pihak dengan waktu yang cukup lama, pada akhirnya pesawat C-130 Hercules A-1338 dapat tiba di Indonesia dengan aman. C-130H Hercules A-1338 merupakan pesawat kelima eks Royal Australian Air Force (RAAF) yang didatangkan oleh Kementerian Pertahanan RI sejak akhir 2014 yang kemudian direstorasi agar laik dan aman, hingga pada tahun 2020 ini dapat didatangkan ke Tanah Air.

Letkol Pnb Suryo Anggoro menyampaikan tim aircrew Skadron Udara 32 yang akan mengawaki A-1338 berangkat sejak tanggal 9 Februari 2020 bersama inspektor dan tim dari Indonesian Military Airworthiness Autority Kemhan. Selanjutnya beberapa proses teknis dilaksanakan pada A-1338 seperti ground run, test flight dan lainnya. Setelah semuanya dinyatakan laik, maka pada 14 Februari dilaksanakan ferry flight dengan rute lanud Richmond di New South Wales – Lanud Darwin dan bermalam. Pada tanggal 15 Februari 2020, A-1338 melanjutkan penerbangan dengan rute Lanud Darwin – Lanud El Tari Kupang dan berakhir di Lanud Abdulrachman Saleh.

C-130H Hercules A97-008 RAAF.

Lepas dari kehadiran C-130H Hercules A-1338, mungkin menarik diperhatikan bahwa pesawat turbo propeller produksi Lockheed ini sebelumnya telah dioperasikan AU Australia (RAAF) selama 34 tahun. Dikutip dari laman adf-serials.com.au, disebutkan sebelum menjadi milik TNI AU, pesawat ini menggunakan nomer registrasi A97-008. Pesawat ini resmi diterima RAAF pada September 1978 dan sempat dioperasikan oleh Skadron 36 dan Skadron 37. Saat digunakan RAAF, Hercules A97-008 di cat dengan warna abu-abu yang khas digunakan pada keluarga Hercules seri-J.

C-130 Hercules A97-008 disebut pernah digunakan untuk melakukan air dropping berupa penerjunan John Deere bulldozer yang berbobot 10 ton. Aksi itu dilakukan A97-008 di Londonderry Drop Zone di New South Wales, Australia pada 31 Oktober 2012.

Dalam catatan, Hercules A97-008 pernah ditampilkan dengan nose ar bertuliskan “You Sent Us To Arabia”. Bukan itu saja, pesawat ini sempat menampilkan artwork pada sayap vertikalnya dengan tulisan “Hercules 50 years,” dimana RAAF merayakan 50 tahun pengoperasian C-130 Hercules pada periode 1958 – 2008.

Tampil di RAAF Museum Air Pageant di Victoria pada 28 Februari 2010. (Foto: Phil Vabre)

Seiring berjalannnya waktu dan rencana besar RAAF untuk memodernisasi armada C-130 Hercues, maka pada 30 November 2012, A97-008 resmi dipensiunkan dari kedinasan. Guna mengenang sejarah pesawat ini, A97-008 sempat dipamerkan di RAAF Museum Air Pageant di Victoria pada 28 Februari 2010. Dan sejak dipensiunkan, sampai April 2014, pesawat ini diparkir dengan cat abu-abu di Lanud Richmond di New South Wales, yang jaraknya sekitar 50 km dari pusat kota Sydney.

Baca juga: Mengenang Hercules A-1334, Battle Proven dari Operasi di Irak sampai Afghanistan

Sejak diputuskan dijual ke Indonesia, pesawat ini menjalani perawatan dan perbaikan oleh Airbus pada Juni 2018 yang berlokasi di Douglas Aerospace di Wagga. Dalam fase perawatan dan perbaikan inilah, cat abu-abu khas RAAF telah diubah menjadi cat loreng hijau khas Hercules TNI AU. Pada Juli 2018, pesawat ini diketahui telah terparkir di Lanud Ricmond dengan cat loreng hijau TNI AU. (Haryo Adjie)

6 Comments