Mengenang Hercules A-1334, Battle Proven dari Operasi di Irak sampai Afghanistan
Duka mendalam kembali menyelimuti dunia dirgantara nasional, hari ini Minggu, 18 Desember 2016 telah jatuh (total lost) pesawat angkut berat C-130H Hercules A-1334 di Wamena, Papua. Pesawat turbo propeller produksi Lockheed Martin mengalami musibah sesaat sebelum mendarat di Bandara Wamena. Tercatat 12 awak dan satu penumpang dinyatakan tewas dalam kecelakaan yang terjadi pada pukul 06.00 WIT. Meski belum genap setahun dioperasikan TNI AU, sejatinya pesawat andalan Skadron Udara 32 ini sudah malang melintang dalam operasi internasional, termasuk mendukung operasi militer di Afghanistan.
Baca juga: 56 Tahun Mengabdi, C-130B Hercules A-1303 Siap Mengudara Lagi
Berdasarkan penelusuran di situs adf-serials.com.au, diketahui sebelum dioperasikan oleh TNI AU dengan nomer A-1334, C-130H Hercules dioperasikan oleh AU Australia (RAAF/Royal Australian Air Force) di 37 Squadron, saat dioperasikan AU Australia, pesawat ini bernomer A97-005. Berdasarkan catatan AU Australia, C-130H Hercules A97-005 digunakan pada periode 1978 sampai 2012. Dalam rentang pengabdian 34 tahun, A97-005 telah melaksanakan banyak operasi militer dan non militer.
Baca juga: Gelar Satu Skadron Gripen Ke Pangkalan Aju, TNI AU Hanya Butuh Satu C-130 Hercules
Selain keterlibatan dalam operasi militer di Afghanistan dan Irak, A97-005 diketahui juga berpartsipasi dalam operasi tanggap bencana Tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam pada tahun 2004. Sebelum di masa jejak pendapat di Timor Leste (d/h Timor Leste), pesawat ini ikut andil aktif dalam misi INTERFET (International Force for East Timor).
Baca juga: Simulator FFMS C-130H Hercules Telah Terpasang di Lanud Halim Perdanakusuma
Laman airforce.gov.au menyebutkan, RAAF mempensiunkan 12 pesawat C-130H terakhir mereka sejak bulan November 2012, dengan alasan menghemat anggaran sebesar 250 juta US$ untuk biaya perawatan dan operasional. Mereka menawarkan empat pesawat tersebut untuk dikirim ke TNI AU. Sebagai gantinya, AU Australia kini mengoperasikan C-130J Super Hercules.
Baca juga: KC-130B Hercules – Tingkatkan Endurance Jet Tempur TNI AU
Baca juga: C-130H MP Hercules – Pesawat Intai Maritim TNI AU Dengan Kemampuan Long Endurance
Lima pesawat C-130H bersama dengan simulator dan suku cadang kemudian dijual ke TNI AU lewat tarif potongan harga. Berdasarkan catatan pihak Australia, pada 8 Februari 2016, A97-005 yang telah berubah nomer menjadi A-1334, dan sempat transit di Darwin, Australia menuju Indonesia. Pada 2 Maret 2016 lalu, C-130H Hercules eks RAAF ini resmi masuk ke dalam jajaran kekuatan Skadron Udara 32. Acara tradisi itu ditandai penyiraman air bunga oleh Danlanud Abd Saleh ke moncong pesawat Hercules A-1334, sebagai tanda bahwa pesawat itu resmi memperkuat jajaran Skadon Udara 32 Wing 2 Lanud Abd Saleh.
Baca juga: Skadron Udara 32 Genap Miliki 16 Unit C-130 Hercules
Sebelum musibah yang terjadi hari ini, Skadron Udara 32 telah genap memiliki 16 unit C-130 Hercules dalam berbagai varian. (Haryo Adjie)
Ah Sudahlah, Barang Hibah dan Barang Baru itu pasti ada Plus Minusnya.
Masalahnya ada di dalam tubuh TNI. Para panglima pengambil kebijakan dan keputusan dalam hal maintenance alutsista, patut dipertanyakan integritas dan profesionalisme nya. Bahkan mungkin nasionalisme dan patriotismenya. Bukan tidak mungkin anggaran sudah mencukupi, tapi tidak dipergunakan seharusnya dan semestinya. *opini rakyat biasa.
Bisa jadi juga ,dalam hal ini pengawasan yang lebih penting.
karena anggaran kita terbatas, maka pembelian alutsista baru lebih diutamakan dibanding memperbaiki alutsista yang ada, celakanya mekanik depohar selalu mengatakan alutsista yang dipakai layak terbang, begitu dibawa ke mekanik dan teknisi pabrik pasti dianjurkan untuk mengganti karena kondisi alutsista sudah melewati ambang batas pakai/tidak aman untuk dipakai lagi. tapi jangan mempertanyakan integritas dan profesionalisme mereka saya yakin mereka profesional. yang perlu dilakukan itu melatih semua mekanik dan teknisi depohar serta memberi peralatan depohar agar setara dengan mekanik dan peralatan di pabrikan pesawat.
WELCOME Il-76MD-90A
Lebih baik beli yg Super Herky Baru aja.
di ground semua dulu. pengecekan total
terlalu mahal pilot, teknisi dan awak pesawatnya
turut berduka sedalam-dalamnya.
apakah sama keadaan body pesawat sama motor / mobil second dengan yg baru ??? bisa juga kekuatan daya tarik lekukan body dah berubah / ada keretakan walaupun tingkatnya kecil jadi gk nampak
Mending beli baru istilahnya masih perawan he he he
Bukannya gk terima barang hibah, cuman ngasih opini ja
@cah udik
masalahnx jelas urusan kantong. beli baru jelas mahal bahkan barang ruski yg dulu bisa dibeli murah macam il-76 kini harganx sdh mahal bhkn sdh diatas harga a-400m imbas krisis ukraina & sanksi ekonomi barat
Motor, dari pabrik umurnya telah ditentukan sekitar 3 – 5 tahun
Mobil, dari pabrik umurnya telah ditentukan sekitar 4 – 7 tahun
Kita saja yang MOKONG / NAKAL, dipakai sampai 10 tahun
C-130 dari pabrik Lockheed Martin telah ditentukan sampai 50 tahun
dan bisa diperpanjang lagi melalui treatment / perawatan khusus
JADI JANGAN SAMAKAN UMUR MOTOR / MOBIL DENGAN PESAWAT
HARGA MOTOR Rp. 17 JUTA
HARGA PESAWAT Rp. 200 MILYAR
OPINI YANG NGAWUR DAN MENYESATKAN