Terakhir ditandatangani pada tahun 2019, kini Airbus Defence and Space (ADS) telah menandatagani dua kontrak strategis dengan Organisation for Joint Armament Cooperation (OCCAR), sebuah organisasi internasional yang berpusat di Bonn, Jerman, yang mengelola program A400M atas tujuh negara launch customer, yaitu Jerman, Perancis, Inggris, Spanyol, Turki, Belgia dan Luksemburg. (more…)
Tata Advanced Systems Limited (TASL), perusahaan swasta yang dimiliki oleh Tata Group, salah satu konglomerat swasta terbesar di India pada 28 Oktober 2024, meresmikan komplek Lini Perakitan Akhir – Final Assembly Line (FAL) untuk pesawat Airbus C-295 di Vadodara, Gujarat, India. (more…)
Setelah pengiriman unit kelima pada 4 Desember 2023, hari ini, 28 Oktober 2024, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) kembali melakukan pengiriman unit keenam pesawat angkut ringan NC-212i pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI untuk kebutuhan Skadron Udara 4 TNI AU. Secara keseluruhan, PT DI mendapat pesanan 9 (sembilan) unit NC-212i dari Kemhan. (more…)
Dari sekian banyak jenis pesawat yang pernah mengudara dan berpartisipasi dalam berbagai jenis perang atau penyergapan, ternyata ada segelintir armada udara milik United States Air Force (USAF) yang sudah memasuki usia lebih dari setengah abad. Hebatnya lagi, masih ada yang beroperasi hingga saat ini! Apakah para armada ini masih cukup kompatibel untuk menjadi garda terdepan pertahanan sebuah negara? (more…)
Meski didapuk sebagai pesawat angkut strategis dengan payload terbesar di arsenal Angkatan Udara AS, namun Lockheed C-5 Galaxy tak lagi sering beroperasi, untuk mnisi angkut strategis, Angkatan Udara AS (USAF) lebih dominan mengerahkan Boeing C-17 Globemaster III. (more…)
Sepintas, pesawat ini mirip dengan Antonov An-225 Mriya, yang membedakan hanya bagian tails-nya saja. Dari segi fungsi, pesawat ini juga sama-sama didapuk sebagai pesawat kargo udara. Ya, Lockheed C-5 Galaxy merupakan pesawat angkut militer besar bersayap tinggi yang digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) untuk keperluan angkut-angkut kargo strategis. (more…)
Namanya kalah pamor dari Airbus A-400M, apalagi jika dibandingkan Lockheed Martin C-130 Hercules, namun, Antonov An-22 Antei (Antaeus) punya predikat khusus sebagai pesawat angkut bermesin turboprop terbesar di dunia. Sesuai namanya, Antonov sudah barang tentu terkait dengan Ukraina, meski pengguna terbesarnya justru Angkatan Udara Rusia. (more…)
Hari ini 33 tahun lalu, bertepatan dengan 15 September 1991, menjadi momen bersejarah dalam dunia pesawat angkut berat di Amerika Serikat, yakni dengan berlangsungnya penerbangan perdana Boeing C-17 Globemaster III dengan prototipe yang dikenal dengan kode T-1. (more…)
Alih teknologi yang dituangkan pada produksi berbasis lisensi telah menjadi cerita manis kerja sama di antara India dan Rusia. Dari mulai produksi jet tempur, main battle tank (MBT), beragam jenis rudal, infantry fighting vehicle (IFV), senapan serbu sampai pembangunan kapal perang, kesemuanya telah berjalan lancar sampai saat ini. Namun, masih ada yang belum ditawarkan Rusia, yakni produksi secara lokal pesawat angkut strategis bermesin jet. (more…)
Bagi India, mengoperasikan selusin C-130J-30 Super Hercules bukan berarti urusan selesai, Negeri Anak Benua yang berorientasi untuk mendapatkan manfaat dari alih teknologi, punya rencana lain untuk keberlanjutan program Super Hercules di dalam negeri. Setelah pencapaian atas pembangunan final assembly line pesawat angkut sedang Airbus C-295, maka ada kabar bahwa Tata Advanced Systems Limited dan Lockheed Martin akan membuka fasilitas Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) di India. (more…)