Xian Y-20U – Pesawat Tanker Terbaru dengan Kapasitas Terbesar Andalan AU Cina
|Mimpi ekspansi Cina tentu tak bisa dilepaskan dari dukungan pesawat tanker, maklum dalam operasi yang melibatkan penempur dengan sasaran jarak jauh dari pangkalan, maka keberadaan pesawat tanker menjadi mutlak. Untuk urusan itu, Angkatan Udara Cina sejak lama sudah mempersiapkan armada pesawat tanker. Namun, secara kuantitas jumlah pesawat tanker Cina tidak lagi memadai, plus usianya yang tergolong tua.
Berangkat dari kebangkitan militer Sang Naga, terlebih ada tuntutan show of force menghadapi Taiwan, kampanye militer udara Cina belum lama ini diramaikan dengan foto jet tempur stealth Chengdu J-20 dan Shenyang J-16 yang sedang melakukan air refueling dengan Xian Y-20U. Kedua penempur andalan AU Cina itu nampak ‘disusui’ Y-20U menggunakan metode hose air refueling.
Masalah kurangnya pesawat tanker telah dimitigasi AU Cina, hadirnya Y-20U yang berasal dari platform pesawat angkut berat Xian Y-20 Kunpeng, yang notabene menjanjikan daya tahan (endurance) yang lebih lama daripada pesawat tanker yang digunakan saat ini, ditambah paylod bahan bakar yang dibawa Y-20U bisa lebih besar.
Sebagai informasi, armada pesawat tanker AU Cina saat ini terfokus pada tiga unit Il-78M buatan Rusia dan 24 unit pembom H-6 yang dikonversi menjadi varian tanker (Harbin H-6U), yang menggunakan dua mesin turbojet WP-8 (Mikulin AM-3 Rusia) yang boros bahan bakar.
Xian Y-20U memiliki dua unit drogue pod untuk melakukan pengisian bahan bakar pada dua pesawat secara bersamaan. Pesawat ini ditenagai oleh mesin WS-20, dan memiliki jangkauan jelajah yang signifikan. Varian tanker Xian Y-20 diperkirakan dapat membawa 90 ton bahan bakar. Penggunaan material komposit yang tinggi pada pesawat, dan penggunaan 3D printing untuk mempercepat pengembangan dan mengurangi biaya produksi, telah membedakannya dari desain pesaing yang dikembangkan di luar negeri dalam hal kecanggihannya. Kompetitor terdekat Y-20 adalah Ilyushin Il-76 Rusia dan C-17 Globemaster AS.
Y-20U dengan basis pesawat angkut berat, menjanjikan kapasitas bahan bakar yang jauh lebih besar daripada H-6U. Bila dikerahkan dalam jumlah besar, Y-20U memungkinkan bagi AU Cina untuk mengerahkan penyebaran Chengdu J-20, Shenyang J-16, Sukhoi Su-35, dan pembom strategis H-6N (satu-satunya varian H-6 yang bisa menerima air refueling), ke beragam palagan yang jauh dari pangkalan.
Xian Y-20 genersi pertama ditenagai oleh empat mesin Soloviev D-30KP-2 (buatan Rusia) dengan daya dorong 12-ton. Namun, generasi terbaru Y-20 kini telah mengadopsi mesin Shenyang WS-20 yang punya daya dorong 14 ton. Shenyang WS-20 berasal dari inti Shenyang WS-10A, mesin turbofan buatan Cina untuk pesawat tempur

Salah satu tantangan yang dihadapi dalam produksi Y-20U kemungkinan adalah kapasitas produksi di Xi’an Aircraft Industrial Corporation. Saat ini lebih dari 30 badan pesawat Y-20 telah diproduksi, tampaknya satu jalur produksi menghasilkan varian dasar Y-20 transport dan varian Y-20U tanker.
Xian Y-20 Kunpeng populer disebut sebagai copy-an dari Boeing C-17 Globemaster III. Y-20 Kunpeng dengan kapasitas payload 66 ton, dipercaya akan mengambil peran dalam operasi lintas udara strategis Cina. Dari segi kapasitas payload, Y-20 berada diantara C-17 Globemaster (payload 77,5 ton) dan Ilyushin Il-76MD (payload 48 ton).
Baca juga: Xian Y-20 Kunpeng, ‘Jiplakan’ C-17 Globemaster Bisa Angkut Dua Tank Ringan
Menurut data Janes.com, prototipe varian tanker Y-20 (Y-20U) pertama kali terbang pada tahun 2018. Pada 24 Februari 2020, sebuah siaran CCTV milik negara muncul untuk mengkonfirmasi pengembangan varian tanker ini. Selanjutnya pada bulan November 2022, rekaman di media sosial Cina menunjukkan bahwa varian pengisian bahan bakar udara dari Y-20A telah memasuki layanan di AU Cina. (Gilang Perdana)
btw, protek tanker tni AU belum ada kabar kah ini?
Perlahan namun kosisten, china mulai menutupi kelemahan dan kekurangan militernya dalam mewujudkan postur militer yang mampu dikerahkan ke segala penjuru dunia dalam tempo 24 jam
Lompatan teknologi yg sangat menarik, tapi akankah berfungsi dalam penyerbuan ke Taiwan??