Bagi India, mengoperasikan selusin C-130J-30 Super Hercules bukan berarti urusan selesai, Negeri Anak Benua yang berorientasi untuk mendapatkan manfaat dari alih teknologi, punya rencana lain untuk keberlanjutan program Super Hercules di dalam negeri. Setelah pencapaian atas pembangunan final assembly line pesawat angkut sedang Airbus C-295, maka ada kabar bahwa Tata Advanced Systems Limited dan Lockheed Martin akan membuka fasilitas Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) di India. (more…)
Ada kabar anyar dari Lockheed Martin, pabrikan dirgantara super kondang dari Amerika Serikat tersebut mengumumkan bahwa Mesir bakal menjadi negara ke-23 yang akan mengoperasikan pesawat angkut C-130J-30 Super Hercules. (more…)
Di banyak negara berkembang, konsep alutsista banyak yang berakhir alias mentok di prototipe, namun lain hal dengan di India. Negeri Anak Benua yang berkonflik dengan Cina dan Pakistan, terbilang serius dalam mewujudkan suatu konsep dalam sistem senjata. Seperti salah satunya dalam mengembangkan kemampuan pesawat angkut C-130J Super Hercules untuk diperankan sebagai “Mini Bomber.” (more…)
23 Agustus 2024 menjadi momen bersejarah bagi eksistensi C-130 Hercules, pesawat angkut turboprop legendaris ini telah mencapai usia pengabdian 70 tahun. Prototipe perdana C-130 Hercules dengan kode YC-130A diterbangkan dari Burbank, California pada 23 Agustus 1954. Dan menjadikan, C-130 Hercules sebagai lini pesawat yang diproduksi terlama dalam sejarah, lantaran jalur produksinya masih berjalan sampai saat ini. (more…)
Angkatan Udara AS (USAF) telah meluncurkan Special Mission Display Processor (SMDP) baru untuk pesawat angkut C-130J Super Hercules di Pangkalan Angkatan Udara Robins, Georgia. Sistem ini dikembangkan untuk memastikan perlindungan pada pesawat, kesadaran situasional, dan jaringan di wilayah udara. (more…)
Meski telah menjual armada pesawat angkut Lockheed Martin C-130J Super Hercules ke Bangladesh, Bahrain dan Angkatan Laut AS, namun sisa unit C-130J milik Angkatan Udara Inggris (Royal Air Force) masih lumayan banyak, dan pada dasarnya secara bertahap akan dilego oleh Kementerian Pertahanan Inggris. (more…)
Pada tahun 2020, Angkatan Udara Bangladesh (BAF) menyedot perhatian dengan kabar diterimanya unit terakhir pesawat angkut C-130J Super Hercules yang dibeli bekas dari Inggris. Berdasarkan perjanjian antara pemerintah Bangladesh dan Inggris pada tahun 2017, disepakati pembelian lima unit C-130J MK5 Super Hercules eks Angkatan Udara Inggris (Royal Air Force), yang mana unit perdana telah diterima Bangladesh pada 25 Agustus 2019. (more…)
Pada tanggal 18 Juni 2024, menjadi momen bersejarah bagi Lockheed Martin, yang mengumumkan pengiriman pesawat angkut berat multirole C-130 Hercules ke-2.700. Unit ke-2.700 yang dikirim adalah varian tanker KC-130J Super Hercules untuk US Marine Corps Aerial Refueler Transport Squadron 252 di Pangkalan Udara Korps Marinir di Cherry Point, Carolina Utara. (more…)
Dari serangkaian keunggulan yang ditawarkan oleh pesawat angkut C-130J Super Hercules adalah jumlah awak yang sedikit. Persisnya, Super Hercules hanya diawaki oleh tiga personel – pilot, kopilot dan loadmaster. Sebagai perbandingan, seri C-130H (analog) masih membutuhkan lima personel – pilot, kopilot, navigator, flight engineer dan loadmaster. Nah, ada kabar terbaru, bahwa jumlah pengawak C-130J nantinya akan lebih sedikit lagi. (more…)
Unit kelima C-130J-30 Super Hercules pesanan Kementerian Pertahanan RI untuk Skadron Udara 31 TNI AU, dijadwalkan akan tiba pada hari Kamis, 16 Mei 2024. Pesawat dengan nomer registrasi A-1342 itu bertolak dari Pangkalan Udara Andersen di Guam, sebelum tiba di Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 13.30 WIB. Unit kelima Super Hercules TNI AU ini dalam penerbangan ke Indonesia diawaki salah satunya oleh Komandan Skadron Udara (Danskadud) 31 Letkol Pnb Alfonsus. (more…)