Periode 2024, Angkatan Udara Rusia Terima Batch Kedua (2 Unit) Sukhoi Su-35S

Setelah mengirimkan batch (gelombang) perdana di tahun 2024 untuk jet tempur Sukhoi Su-35S pesanan Kementerian Pertahanan pada awal April lalu, maka pada 8 Mei 2024, kembali United Aircraft Corporation (bagian dari Rostec State Corporation) mengirimkan dua unit jet tempur Sukhoi Su-35S pesanan Kementerian Pertahanan untuk kebutuhan Angkatan Udara Rusia.

Baca juga: Setelah Su-34, Angkatan Udara Rusia Terima Batch Perdana (2 Unit) Sukhoi Su-35S

Kabar ini terungkap melalui pernyataan resmi United Aircraft Corporation (UAC). Menariknya, sebuah video yang dirilis oleh UAC memperlihatkan sepasang Su-35S, yang nomer pada samping kokpit sengaja dikaburkan.

Menurut postingan yang beredar di situs UAC, manufaktur penerbangan Komsomolsk-on-Amur, dinamai Yuri Gagarin (KnAAZ) telah memproduksi dan berhasil mengirimkan pesawat Su-35S baru ke Kementerian Pertahanan Rusia.” Pesawat tempur generasi 4++ ini menyelesaikan serangkaian uji darat dan penerbangan dalam berbagai mode sebelum berangkat dari bandara KnAAZ dan menuju ke pangkalan utama mereka.

Direktur Jenderal UAC, Yury Slyusar, menyatakan bahwa Komsomolsk-on-Amur telah memenuhi jadwal produksinya sebagai bagian dari program tahun 2024 mereka. Slyusar menegaskan, perusahaan konsisten memenuhi komitmen terkait pengiriman pesawat, sekaligus mempersiapkan batch produksi baru pesawat tempur Su-35 dan Su-57.

Pada tanggal 12 April 2024, manufaktur penerbangan Komsomolsk-on-Amur mencapai tonggak penting dengan menyelesaikan pengiriman gelombang perdana pesawat tempur Su-35S ke Kementerian Pertahanan Rusia. Rekaman video dari pabrik tersebut mengungkapkan hanya sepasang pesawat tempur canggih ini. Kualitas teknologi tinggi dari pesawat tempur ini merupakan hasil perombakan ekstensif dalam desain produksi pabrik, seperti yang disebutkan oleh Slyusar.

Sebulan sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia menayangkan rekaman Su-35S dalam penerbangan operasional yang ditugaskan ke Angkatan Udara Rusia. Misi ini menunjukkan pembom tempur Su-34, yang dipandu oleh Su-35, berhasil menargetkan dan menghancurkan pos komando dan personel militer Ukraina sebelum kembali dengan selamat ke pangkalan.

Su-35S adalah varian lanjutan dari pesawat tempur superioritas udara era Soviet, Sukhoi Su-27. Pesawat ini adalah produk pemikiran cerdik di Sukhoi Aviation Corporation Rusia, yang mewujudkan esensi sejati dari pesawat tempur multirole. Tanda ‘S’ pada Su-35S diterjemahkan menjadi ‘Seriyniy’ atau ‘produksi’ dalam bahasa Inggris, yang menunjukkan statusnya sebagai model produksi.

Perbedaan signifikan dari model dasar Su-35 dapat diamati pada Su-35S, khususnya pada fitur fundamentalnya. Reputasinya karena memiliki badan pesawat yang ditingkatkan berasal dari penggunaan material komposit secara ekstensif yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan manuver dan mengurangi bobot. Rangkaian avionik yang ditingkatkan menjadikannya lebih unggul dari Su-35 asli. Dan puncak dari semuanya adalah adopsi thrust-vectoring engines yang memberikan kecepatan dan kelincahan superior.

Secara spesifik, Su-35S memiliki panjang 21,9 meter, lebar sayap 15,3 meter, dan tinggi 5,9 meter. Jet tempur ini unggul dengan berat lepas landas maksimum 34.500 kg dan mencapai kecepatan maksimum 2.500 km per jam di ketinggian jelajah. Su-35S ditenagai dua mesin turbofan afterburning Saturn AL-41F1S, yang masing-masing menghasilkan daya dorong 142 kN.

Su-35S memiliki jangkauan 3.600 km hanya dengan bahan bakar internal. Dan dapat ditingkatkan dengan penambahan tangki drop atau pengisian bahan bakar di udara (air refueling) dalam penerbangan, yang menegaskan jangkauan pesawat yang luar biasa. Seperti pada Desember 2023, empat unit Su-35 terbang jarak jauh ke Dubai, Uni Emirat Arab dalam misi pengawalan pada pesawat VVIP Presiden Rusia Vladimir Putin, Ilyushin Il-96.

Rute penerbangan (direct) tersingkat antara Moskow dan Abu Dhabi sekitar 3.737 km dengan melintasi ruang udara beberapa negara bersahabat, dan menempuh durasi hampir 6 jam. Dengan jarak jangkau Su-35 berbahan bakar penuh sekitar 3.600 km, maka dengan membawa sejumlah payload dan aspek keamanan dalam penerbangan, maka minimal diperlukan satu kali air refueling. (Gilang Perdana)

Dari Analisa Foto Satelit, Rusia Diduga Tingkatkan Produksi Jet Tempur Sukhoi Su-35