Boeing Tawarkan Lisensi dan Basis Produksi F-15EX untuk India
|
Strategi bisnis Boeing di India layak diacungi jempol, betapa tidak, raksasa manufaktur dirgantara dan alutsista asal Negeri Paman Sam ini seolah mampu ‘mengunci’ pilihan Negeri Anak Benua. Setelah sukses menjual 9 unit pesawat intai maritim P-8I Poseidon, plus order tambahan 3 unit lagi. Boeing juga tengah menggeber tawaran F/A-18 Block III Super Hornet untuk Angkatan Laut India, termasuk meyakinkan bahwa Super Hornet bisa lepas landas dengan ski jump di kapal induk. Lepas dari itu, Boeing juga menawarkan paket spektakuler untuk Angkatan Udara India.
Baca juga: Ditawarkan ke AL India, Boeing Uji Lepas Landas F/A-18 Super Hornet Lewat Ski Jump
Yang dimaksud spektakuler untuk Angkatan Udara India adalah F-15EX Advanced Eagle. Dikutip dari Janes.com (29/1/2021), disebutkan bahwa penawaran Boeing untuk F-15EX ke India telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Pertahanan AS. Tidak itu saja, tawaran Boeing juga akan didukung oleh prakarsa industri baru, dimana Boeing menawarkan pembangunan pusat kedirgantaraan untuk pesawat militer dan komersial di India.
Seorang juru bicara Boeing mengatakan bahwa pemerintah AS “baru-baru ini menyetujui lisensi untuk memasarkan F-15EX ke India”. Pada
konferensi pers jelang Aero India di New Delhi, Boeing mengungkapkan rencana untuk meluncurkan proyek kedirgantaraan yang disebut Boeing India Repair Development and Sustainment (BIRDS) hub initiative. Boeing mengatakan bahwa BIRDS akan mengedepankan ekosistem MRO (maintenance, repair and overhaul) yang kompetitif untuk layanan teknik, pemeliharaan, keterampilan, perbaikan dan pemeliharaan pesawat militer dan komersial di India.
Proyek pengadaan jet tempur untuk AU India memang menggiurkan bagi para manufaktur dirgantara, pasalya AU India berniat mengganti armada jet tempur yang sebagian besar buatan Rusia. Dari tender yang dibuka pada tahun 2018, setidaknya AU India membutuhkan 114 unit jet tempur, dengan syarat alih teknologi, dimana jet tempur yang terpilih harus dibangun oleh industri dalam negeri India.
Boeing dalam situs resminya menyebut F-15EX sebagai most cost-effective, ready and advanced solution. Yang pertama most cost-effective, artinya terkait biaya. Jika dibandingkan dengan F-35A, F-15EX punya biaya operasional per jam US$27.000, sementara F-35A yang stealth mencapai US$35.000.
Pada prinsipnya ada lima elemen keunggulan yang ditawarkan Boeing di F-15EX, yaitu advanced cockpit system, enhanced sensors, unrivaled payload, enhanced engines, dan enhanced survivability. Advanced cockpit system menyajikan kokpit canggih khas jet tempur abad-21 yang terintegrasi real-time dengan battlefield information. Kemudian Enhanced sensors mengedepankan agregat sensor data dalam cakupan 360 derajat. (Bayu Pamungkas)
Padahal india banyak membeli produk dari rusia termasuk rudal S400 yg membuat negara pembelinya terkena CAATSA dari Amerika tapi malah ditawari F15EX dan F18 super hornet , indonesia yg baru mau beli sokhoi 35 malah tdk jadi beli takut sangsi CAATSA amerika hal yg bertolak belakang peraturan yg dibuat amerika
Bismillah kapan indonesia ditawar produk boeing untuk skadron F.15 EX nya,setelah itu memproduksi masal truk amphibi karya anak bangsa sendiri ,Informasi yang dihimpun menyebutkan, generasi awal truk ampibi ini mengadopsi basis truk Unimog U1300L. Selanjutnya, Bengpuspal Ditpalad menyulap Hino Ranger FM260 TI keluaran 2012 menjadi truk ampibi.
Sumber tenaga truk ampibi ini menggunakan mesin diesel empat langkah dengan enam silinder yang bertenaga 260PS/2.500 RPM. Dengan kapasitas mesin 7.684 cc berbahan bakar 280 liter, Hino Ranger FM260 TI ini dapat melaju hingga kecepatan maksimum 80 km per jam di darat dan 5-8 knots per jam di air.
Untuk melaju di air, truk berpengggerak 4×4 ini dilengkapi dua unit propeller dari motor hidrolik. Truk ampibi punya panjang 10,63 meter, lebar 2,63 meter, tinggi 4,16 meter, dan bobot sampai 11,8 ton. Dengan ground clearance sekitar 34 cm, body perahu yang menjadi ‘casing’ truk ini dibuat dari plat dengan tebal 4 mm…. teknologi inovatif dari anak bangsa,bisa dipergunakan untuk mengevakuasi korban banjir dan paseein rumah sakit didaerah pesisir dan sungai.
bukan berapa pesanan kunci utamanya,tapi daya tawar satu negara yang buat penawaran tinggi rendahnya.
pengembangan nuklir india awal awal ditentang banyak negara terutama usa,tetapi liat kini apa yang terjadi,wajib mandiri itu lah yang utama.
India sudah bisa bikin pesawat tempur sendiri.
Tetapi sebelum mereka bikin pespur sendiri itu mereka sudah terlebih dulu memenuhi kebutuhan essential mereka dengan memiliki ratusan unit Jaguar Sepecat untuk serang darat dan ratusan unit Mig-21 untuk interceptor. Selain itu India juga memiliki terlebih dulu 40an unit Mirage 2000 untuk mengimbangi F16 Pakistan. Jadi mereka menyiapkan dulu kuantitas jet tempur mereka agar memenuhi kebutuhan essential pertahanan udara mereka.
Baru sesudah itu mereka berupaya membuat sendiri pesawat tempur mereka baik melalui joint production seperti Su-30MKI ataupun merancang sendiri pesawat tempur seperti Tejas.
Kita pun bisa meniru cara mereka dengan memenuhi kebutuhan essential pesawat tempur serang darat yang murah seperti FA50 sebanyak 98 unit dan Super Tucano sebanyak 66 unit sambil memenuhi kebutuhan akan pesawat interceptor yang murah biaya operasionalnya seperti F16 sebanyak 98 unit jika tanpa CFT atau 60 unit jika dengan CFT. Pesawat double engine untuk air superiority seperti F15 sebanyak 34 – 41 unit atau untuk maritim strike seperti Rafale sekitar 36-48 unit bolehlah dimiliki sesudah kebutuhan akan jet tempur workhorse terpenuhi.
Duitnya dari mana?
Ya ngutang dululah pakai Foreign Loan aka Pinjaman Luar Negeri atau naikin dulu anggaran jadi 3% GDP supaya bisa mendongkel posisi Brazil di ranking 10 CEOWorld.
Pakistan saja bisa tuh punya anggaran pertahanan lebih dari usd 12 miliar, lha kita yang kemampuan blanjanya (purchase power) tiga kali lipat dari Pakistan mosok cuma punya anggaran pertahanan kurang dari usd 10 miliar. Mestinya bisa tuh anggaran pertahanan kita tiga kali lipat juga dari anggaran pertahanan Pakistan.
anggaran belanja pertahanan banyak diserap buat belanja pegawai, bos… bwt akuisisi alutsista sisa2nya doang
Dari sisi penyederhanaan tipe Pespur, RAAF juga bisa dijadiin benchmark om merk Pes Pur nya cuma 3, F 35 A, F 18 E /F, EA 18 G, F 18 A/B (dah mulai di phase out), BAE Hawk (LIFT) CMIIW.
IMHO, untuk Indonesia yang penting semua area bisa dicover dulu gak ada yang bolong2, dan F 16 suka atau gak suka masih pilihan yang terbaik ngeliat dari kondisi kantong negara sekarang dan beberapa tahun ke depan.
pion om
https://www.youtube.com/watch?v=Wt8_5EKbkRc
walaau cm channel utube tp sapa tau dpt nskahnya dr mana hehehe
maap nubie
” F-15EX punya biaya operasional per jam US$27.000, sementara F-35A yang stealth mencapai US$35.000. ”
————————————————————-
Jet tempur Sukhoi series TNI saja sdh dicap ATM terbang oleh para Fanboys barat krn punya biaya operasional per jam sebesar US$7.000.
Lha klo beli F-15 ini atau ngotot akuisisi F-35 mungkin bisa diberi gelar ” Bank Terbang “. Yg siap menguras duit negara berkarung2 yg hanya bisa digunakan menghadapi satu musuh potensial saja.
Jika spt itu sdh bener langkah pak Prabowo jika hendak mengakuisisi Eurofighter/Thypoon yg biaya operasionalnya $ 8.200 USD/jam/unit dan pesawat tempur Rafaele yg $ 16.500,/unit/jam. Masih dlm koridor kemampuan anggaran pemerintah jika yg menjadi sandungan adalah CAATSA. Tp jika hrs tetap mengambil F-15 atau seandainya terwujud mendatangkan F-35 maka itu artinya bersiap anggaran TNI akan selalu batuk2..😀
Yang usd 7 ribu per jam itu biaya cpfh dari f16.
Sukhoi Su-30 itu cost per flight hour nya (cpfh) usd 23 ribu per jam.
Makanya sekarang dibanyakin simulator Sukhoi supaya tidak memeras biaya operasional yang besar.
Sumber IHS Jane dan Defence.pk serta lapak sebelah mengatakan
F-16 AS cpfh nya $ 7,700.
F-35 cpfh nya $21,000 dollar-$31,000 bergantung typenya.
SU-35 cpfh nya $14,000
SU-27/30 cpfh nya $7,000
Yaelah ruskey itu tukang HOAX
Dimana2 cost perflight sukhoi itu lebih besar bos.
Cost per flightnya 30 – 40 ribu US per jam
Sedangkan F15 di sekitar 27 ribu US per jam.
Bung kok segitu memalukannya ya sampai hoax segala hahaha.
Mohon admin info hoax begini yg bisa buat missleading ditakedown dong.
Ruskey Hoax Bingittssss
Klo mau berargumen silakan pake data rujuakan dmn yg mengatakan Cost per flightnya sukhoi itu US$ 30 – 40 ribu ? No data = HOAX