Australia Pensiunkan HMAS ANZAC (FFH 150) – Frigat Canggih dengan Usia Masih Tergolong ‘Muda’
|Dari segi kecanggihan, kapal perang milik Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy/RAN) yang satu ini masih tergolong canggih, bahkan efek deterennya berada paling atas di antara kapal-kapal perang milik negera di Asia Tenggara. Dari segi usia pun, kapal perang ini masih tergolong muda (untuk ukuran Indonesia). Namun, pada hari ini, 18 Mei 2024, RAN secara resmi menggelar upacara untuk melepas alias memensiunkan secara resmi HMAS ANZAC (FFH 150).
Baca juga: Frigat Hunter Class – Jurus Australia Hadapi Ekspansi Kekuatan Bawah Laut Cina
Lewat sebuah upacara yang dihelat di Fleet Base West – pangakalan angkatan laut (lanal) HMAS Stirling – berada tak jauh dari kota Perth, Angkatan Laut Australia menggelar upacara perpisahan pada unit pertama dari frigat ANZAC class – yang secara keseluruhan ada sepuluh unit yang berhasil dibangun oleh Tenix Defence di Williamstow. Sebagai catatan, dua di antara sepuluh unit ANZAC class dioperasikan oleh Angkatan Laut Selandia Baru.
Peletakan lunas pertama HMAS ANZAC (FFH 150) dilakukan pada 5 November 1993 dan kapal diluncurkan pada 16 September 1994. Secara resmi HMAS ANZAC masuk ke arsenal Angkatan Laut Australia pada 18 Mei 1996. Pelepasan operasional pada 18 Mei 2024, menyiratkan selesainya pengabdian kapal perang berbobot 3.600 ton ini, setelah 28 tahun beroperasi.
ANZAC class dibangun dari desain MEKO200 oleh Tenix Defence Systems, frigat ini mengandalkan meriam MK45 kaliber 127 mm pada haluan, rudal anti kapal Harpoon 2×4 dan rudal hanud Sea Sparrow dan Evolved Sea Sparrow dalam peluncur VLS (Vertical Launching System). Sementara bekal senjata aspek bawah laut terdiri dari dua triple tube torpedo MK32 kaliber 324 mm. Dalam setiap pelayaran, frigat ANZAC class membawa satu unit helikopter anti kapal selam mutakhir Sikorsky MH-60R Seahawk.
HMAS ANZAC ditenagai 1 × General Electric LM2500 gas turbine yang menyodorkan tenaga 30.000 hp dan 2 × MTU 12v 1163 TB83 diesels yang menghasilkan tenaga 8.840 hp. Kecepatan maksimum frigat ini mencapai 27 kntos, sementara jarak jelajahnya sampai 11.000 km pada kecepatan ekonomis 18 knots. Dari spesifikasi, frigat dengan 170 awak ini punya panjang 118 meter dan lebar 15 meter.
Meski terlihat strong, namun Australia sejak beberapa tahun lalu telah mencanangkan pengganti ANZAC Class, yaitu frigat Hunter Class. Bagi Australia, armada ANZAC Class yang telah beroperasi sejak 1996 sudah mulai dianggap tua dan rencananya akan dipensiunkan secara bertahap sampai tahun 2030.
Setelah HMAS ANZAC (FF 150), kapal kedua ANZAC class yakni HMAS Arunta (FFH 151) dijadwalkan akan dipensiunkan pada tahun 2026. Dengan spesifikasi yang mumpuni, ditambah usia operasional yang masih tergolong ‘muda’, maka bukan tak mungkin HMAS ANZAC akan langsung ditawar oleh negara lain, seperti kasus frigat Adelaide Class – HMAS Melbourne dan HMAS Newcastle, yang setelah pensiun langsung menemukan pembeli.
Untuk Indonesia? meski dari segi persenjataan, sistem elektronik dan usia kapal menarik perhatian, namun adopsi mesin jenis gas turbine sepertinya tidak cocok untuk spesifikasi TNI AL, lantaran dianggap lebih boros konsumsi bahan bakar. (Gilang Perdana)
HMAS Parramatta 154 – Lambang Supremasi Kekuatan Australia di Laut Cina Selatan
sahabat atau calon musuh kita bisa dari utara, timur, selatan dan barat, baiknya duit yg ada utk matra laut dikelola PT PAL, mau bikin sendiri, kerjasama maupun dg pola ToT, akhiri saja beli bekasan, resiko teknologi sista nya sangat tinggi.
Kalau saya jadi Australia… Saya akan tawarkan kapal ini kepada Indonesia dengan skema hibah dimana Repowering akan dilakukan sepenuhnya di Indonesia sebagai upaya untuk “menurunkan” tensi darah terhadap pengadaan kapal selam nuklir yang akan menjadi inventori angkatan laut negeri kangguru…
Bukannya mesin turbinnya hanya sebagai mesin bantu saat dibutuhkan ngebut saja? Karena ada 2 mesin diesel MTU V12 TB83 untuk operasional ekonomis …
Jangan2 mungkin nanti gantian Ostrali yang tak mau jual ni fregat ke Indonesia karena alutsista strategis ini masih sangat gahar.
OPV rasa heavy fregat taon de ravel juga pakai gas turbin.
mungkin alasan tepatnya gensi aja kita
Anzac kemungkinan besar dikasihkan ke Filipina
Perlu dibeli ini. Itung2 karena gagalnya pembelian batch 2 SIGMA CLASS di damen. Dari segi senjata masih sangat mumpuni untuk situasi 10 s.d 15 tahun kedepan.
Setidaknya bisa mempercepat pensiun fregat Ahmad Yani Class yang besar biayanya
Frigate OHP bekasnya waktu itu sudah dijual ke Cile, mungkin kelas Anzac ini patut kita pertimbangkan
Dibeli saja ni tapi full armament beberapa unit, bbm gas siapa bilang mahal, disubsidi lah khusus utk ni kapal perang, katanya kita negara penghasil gas terbesar kita kan darurat fregat dan kapal perang jangan terlalu sesuai buku pedoman, saat tak di mode tempur cukup di mode ekonomis, mumpung ada barang bagus tapi punya wang. Tapi kalau senjata andalan FFBNW sudah mengakar ya apa boleh buat, pemerintah lebih takut jika awak kapal ngambek ndak mau jalankan.
Hmmmmm….mungkin perfoma radar CEAFAR nya kurang memuaskan 🤔
Punya mesin turbin gas bukan alasan untuk tidak diakuisisi. Nanti sesudah dibeli bisa diretrofit dan diganti mesin diesel.
Baiknya ini dibeli dengan alasan :
1. Memupuk hubungan baik dengan tetangga selatan
2. Sebagai stop gap pembangunan fregat merah putih yang masih harus menunggu 8 atau 9 tahun lagi.
3. Untuk menambah jumlah fregat sehingga bisa semakin mendekati target jumlah fregat yang 36 unit itu.
4. Lumayan bisa dipakai 10 – 15 tahun lagi.