Update Drone KamikazeKlik di Atas

Pertama Kali, Ukraina Gunakan USV Kamikaze Bersenjata Rudal R-73 “FrankenSAM”

Dihancurkannya drone laut atau USV (Unmanned Surface Vehicle) kamikaze Ukraina oleh Kamov Ka-29 Rusia, telah menarik perhatian, pasalnya untuk pertama kali, sebuah USV kamikaze dipersenjatai rudal permukaan ke udara. Temuan ini menyiratkan USV kamikaze bukan hanya menjadi ancaman bagi kapal perang di permukaan.

Baca juiga: [Video] Helikopter Kamov Ka-29 Helix-B AL Rusia Buru dan Hancurkan USV Kamikaze Ukraina

Lebih dari itu, USV kamikaze kini dapat menjadi ancaman langsung bagi wahana udara seperti helikopter dan pesawat udara. Dari analisa pada video, kuat dugaan dua rudal yang terpasang pada USV Ukraina adalah rudal R-73. Sejatinya R-73 (AA-11 Archer – dalam kode NATO) adalah rudal udara ke udara jarak pendek dengan kemampuan menguber sumber panas dari sasaran. Namun, fungsinya telah diubah sebagai rudal permukaan ke udara.

Analis persenjataan yang aktif sebagai penulis, HI Sutton, menyebut temuan rudal permukaan ke udara yang ada pada USV kamikaze Ukraina sebagai FrankenSAM (Surface to Air Missile). USV kamikaze ini dipersenjatai dengan dua rudal R-73, kedua rudal tampak berada di rel tiang pesawat tempur, tetapi dipasang terbalik pada ketinggian tetap. Pengaturan ini sederhana dan mudah, R-73 adalah rudal yang dipersiapkan untuk meladeni dogfighting pada era Soviet yang masih digunakan oleh Ukraina dan Rusia hingga saat ini.

(HI Sutton)

Rudal ini memiliki jangkauan udara-ke-udara 30-40 km meskipun secara teoritis jangkauan permukaan ke udara adalah sekitar setengahnya. HI Sutton menyebut, kinerja rudal sebenarnya akan dibatasi oleh sensor onboard, sehingga kemungkinan besar jauh jangkauannya lebih pendek. Meski begitu, rudal ini kemungkinan besar efektif sebagai rudal permukaan ke udara.

Meskipun USV kamikaze berhasil dihancurkan oleh helikopter, namun konsep USV FrankenSAM bisa berdampak pada taktik Rusia. Sampai saat ini USV hampir tidak berdaya melawan pesawat terbang, dan Rusia memiliki superioritas udara di sebagian besar wilayah Laut Hitam.

Meski begitu, USV mampu lolos dan mencetak sejumlah serangan signifikan terhadap kapal perang Rusia. Dengan penambahan pertahanan udara pada beberapa USV mungkin membuat mereka semakin sulit dilawan oleh Rusia.

Sebagai peninggalan Perang Dingin, R-73 pertama kali dikembangkan pada tahun 1973 oleh Vympel NPO. Dan setelah lewat serangkaian uji, R-73 mulai digunakan oleh Angkatan Udara Soviet pada tahun 1982. Serupa dengan Sidewinder, R-73 juga mengincar panas yang dihasilkan target, yakni dengan pemandu sensor infra merah (infra red guided) all aspect.

R-73: Dibalik Kecanggihan Rudal Pemburu Panas Sukhoi TNI AU

Ini artinya R-73 dapat menghajar target dari beragam sudut dan posisi. Rudal ini dipersiapkan untuk meladeni dog fight paling berat sekalipun, yaitu hingga level 12G, tidak itu saja, R-73 secara teori dapat dioperasikan dari segala kondisi cuaca, dan hebatnya lagi rudal ini sudah anti jamming.

R-73 dapat menguber sasaran hingga kecepatan Mach 2,5,. Dari berat totalnya yang 105 kg, 7,4 kg di dalamnya berupa hulu ledak. R-73 ditenagai oleh sebuah mesin roket berbahan bakar padat (solid fuel rocket engine). Untuk bermanuver, R-73 memiliki empat sirip kontrol yang terletak di bagian depan serta stabilizer di bagian belakang sayap. Tak kalah dengan Sidewinder terbaru, R-73 juga memiliki thrust-vectoring yang memungkinkannya untuk melakukan manuver paling ekstrim sekalipun. (Gilang Perdsana)

India Tampilkan Samar-2 Air Defense System – Senjata Hanud dengan Basis Rudal Udara ke Udara R-27

One Comment