Korea Selatan Bakal Bangun Kapal Selam Nuklir dengan Vertical Launching System
|Kiblat teknologi kapal selam Indonesia memang bukan ke Korea Selatan, namun harus diakui Indonesia ‘berguru’ ke Korea Selatan guna membangun industri kapal selam, yaitu dalam skema ToT (Transfer of Technology) lewat pengadaan kapal selam Nagapasa Class yang digarap DSME bersama PT PAL. Bila dirunut dari sejarahnya, Korea Selatan sejatinya juga menerima ToT dari Jerman Barat dalam mewujudkan Changbogo Class (Type 209 Class) pada awal 1989.
Baca juga: Ternyata Kilo Class Milik India Pernah ‘Tenggelamkan” Kapal Selam Nuklir AS
Hingga kini Korea Selatan telah memantapkan posisinya sebagai produsen kapal selam yang cukup disegani. Namun, segmen kapal selam Korea Selatan masih di ‘zona’ diesel listrik. Lantaran masih berstatus siaga berperang dengan Korea Utara, arsenal siluman bawah laut Korea Selatan dikenal lumayan banyak, yaitu mencapai 22 unit yang terbagi dalam Dosan Ahn Changho Class, Sohn Wonyil Class (Type 214) dan Changbogo Class.
Mungkin melihat dinamika pertempuran yang bakal terjadi di masa mendatang, baru-baru ini ada pernyataan bahwa pihak AL Korea Selatan akan membangun kapal selam bertenaga nuklir. Dikutip dari navyrecognition.com, pihak AL Korea Selatan mengungkapkan rencana tersebut pada 10 Oktober 2019.
“Memiliki kapal selam nuklir merupakan merupakan perspektif jangka panjang yang akan dirumuskan dalam gugus tugas tersendiri. Hal ini telah disampaikan kepada parlemen dan akan diputuskan lewat kebijakan nasional,” ujar Kepala Staf Gabungan dan Kementerian Pertahanan Korea Selatan. Meski sebelumnya belum pernah menyatakan bakal membangun kapal selam nuklir, namun ‘tanda-tanda’ ke arah sana sebenarnya sudah mulai terendus pada tahun 2003.
Para analis militer menduga rancang bangun kapal selam nuklir Korea Selatan nantinya akan menggunakan konsep Changbogo III (KSS-III), yaitu kapal selam dengan bobot 3.000 – 3.500 ton. Sebagai informasi, Korea Selatan mulai tahun ini mulai serius membangun kapal selam rancangan ‘sendiri’ yang ditargetkan dapat rampung pada periode 2025 – 2031.
Mengutip sumber dari globalsecurity.org, pada tahun 2011, Korea Selatan telah mencanangkan pembangunan heavy attack submarine dengan bobot 3.000-an ton, yang disebutkan pembangunannnya sudah dirintis sejak 2018.
Dalam proyek tersebut, dua manufaktur kapal selam Negeri Ginseng dikabarkan akan bekerjasama, yaitu Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) dan Heavy Industries. Kerjasama antara dua nama besar itu memang diperlukan, lantaran pra syarat kapal selam pemburu ini harus dilengkapi 6 – 10 tabung VLS (Vertical Launching System) untuk pelepasan rudal balistik guna merespon serangan dari Korea Utara.
Sebagai perbandingan, bila kelak Changbogo III Class punya bobot 3.000 ton, maka Changbogo Class yang digunakan TNI AL saat ini (aka – Nagapasa Class – Type 209/1400) punya bobot 1.400 ton. (Gilang Perdana)
Tetap saja belum menggeser Jepang yang akan menambah Soryu lagi bahkan batch 2 berjumlah 12 unit. Jepang sendiri punya target 32 Soryu class dan bikin kapal selam Rusia makin pikir panjang buat masuk perairan Jepang agar tidak bernasib sama dengan 3 midget Korea Utara
Itu murni utk kebutuhan angkatan laut korea selatan Ntung.
Jng diplesetkan dan di hoaxkan lg klo itu akan dipesan buat TNI AL.
TNi AL gak ada pesan yg tenaga nuklir Ntung. Mohon jng menyesatkan Ntung.
Bung Admin, 3 pesanan kapal selam yg dibangun di PT. PAL blom satupun yg menggunakan AIP ya.? Murni masih disel elektrik semua spt sebelumnya.?
Tanpa AIP. Yang berikutnya dengan AIP jadi duel Turki & Jerman vs Korsel vs Prancis. Bye bye buat Rusia
Ada dendam kesumat niii rupanya sama si ntung
Betul sekali, ketiga Nagapasa Class saat ini tanpa AIP 🙂
Indonesia wajib kerja sama ini dengan Korsel atau Prancis biar bisa bangun kasel Nuklir yang bisa ngeluncurin rudal jelajah. Min punya 4 Unit kasel Nuklir
Semangat bang ruskye
Memang kita ada dananya.
silahkan download film seri perang laut modern antara AL Rusia & AL US https://melongfilm.in/?s=The+Last+Ship
Hehehe mancing mania lagi nih
Jangankan melawan US Navy kekuatan Russia Navy baik surface combatant fleet dan submarine fleet sudah dilangkahi PLAN
Malahan surface combatant fleet Russia Navy cuma peringkat 4 dibawah JMSDF dan jujur saja modernisasi surface combatant fleet Russia Navy sama kacrutnya dengan Royal Navy. Siap siap saja disalip sama India, Korea Selatan, Australia, Italia dan Spanyol yang program modernisasi surface combatant fleet mereka lebih agresif
Untuk Indonesia peringkatnya jangan ditanyakan, surface combatant lemah, tidak ada modernisasi yang cukup
India, Korea Selatan, Australia, Italia dan Spanyol saya ngga yakin mereka punya dananya bung. kemungkinan mereka modernisasi surface combatant fleet hanya 40% untuk 5 tahun ke depan, ekonomi mereka lagi suram.