Banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam mengadopsi jenis kapal selam baru. Selain keunggulan sistem senjata, dapur pacu, dan sensor, hal lain yang tak kalah penting adalah keunggulan pada teknologi CMS (Combat Management System). Tak ubahnya seperti Sewaco (Sensor, Weapon and Control System) yang kondang di kapal perang permukaan, pada kapal selam dibutuhkan karakteristik khusus untuk pengendalian jenis senjata dan sensor yang butuh penanganan berbeda. (more…)
Bicara tentang kapal selam tentu tak bisa dilepaskan dari keberadaan periskop. Ya, alat inilah yang digadang bagi para awak kapal untuk bisa melihat kondisi langsung di permukaan saat kapal sedang di bawah permukaan air. Selain fungsinya untuk mengamati kondisi aneka obyek di permukaan, periskop juga dapat difungsikan sebagai perangkat bantu bidik untuk penembakkan torpedo. (more…)
Dengan basis rancangan yang kustom, tiga kapal selam Nagapasa class TNI AL punya racikan sistem navigasi, sensor, dan sistem senjata yang digadang bisa memberi keunggulan dalam operasionalnya. Setelah di artikel terdahulu Indomiliter.com mengupas elemen radar intai taktis, CMS (Combat Management System), tipe periskop, dan sistem senjata yang diadopsi Nagapasa class, yang tak boleh dilewatkan adalah mengetahui tentang sistem navigasi Nagapasa class yang mengadopsi produksi buatan Perancis. (more…)
Ada kabar baik untuk warga Korps Hiu Kencana TNI AL, khususnya bagi awak kapal selam Nagapasa class, yakni Kementerian Pertahanan RI dan PT BTI Indo Tekno – selaku agen Submarine Manufacturing and Products Ltd (SMP) di Indonesia, telah menandatangani kontrak pengadaan Submarine Rescue Vehicle System (SRVS) yakni kapal selam yang berfungsi untuk mengevakuasi awak kapal selam yang mengalami kondisi kedaruratan di bawah permukaan air. (more…)
Bicara tentang kapal selam, tentu kita sering mendengar sosok Changbogo Class, lantaran sebelum Indonesia memberi label KRI Nagapasa 403 (lead Nagapasa Class), kita menyebut pesanan kapal selam produksi Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) sebagai Changbogo Class TNI AL. Namun, usia Changbogo Class milik AL Korea Selatan kini sudah tak muda-muda amat, pasalnya generasi pertama kapal selam dari basis Type 209 ini sudah mulai dioeperasikan Korea Selatan pada rentang 1993 dan 2001. (more…)
Diluncurkan dari kedalaman 55 meter di bawah permukaan laut, kemudian melesat sejauh 40 km menuju sasaran di permukaan, untuk pertama kalinya di Asia Tenggara diluncurkan uji coba penembakan rudal anti kapal dari kapal selam. (more…)
Seolah menjawab keraguan dari beberapa pihak, kapal selam Nagapasa Class yang dibangun di fasilitas PT Pal Indonesia, yakni KRI Alugoro 405, diwartakan sukses menjalani uji Nominal Diving Depth (NDD) di Perairan Banyuwangi, Jawa Timur dan Perairan Bali. NDD adalah salah satu tahapan uji yang krusial bagi sebuah kapal selam dalam masa sea trial. Pada uji NDD yang dilakukan pada 20 Januari lalu, KRI Alugoro mampu menyelam sampai kedalaman 250 meter. (more…)
Kiblat teknologi kapal selam Indonesia memang bukan ke Korea Selatan, namun harus diakui Indonesia ‘berguru’ ke Korea Selatan guna membangun industri kapal selam, yaitu dalam skema ToT (Transfer of Technology) lewat pengadaan kapal selam Nagapasa Class yang digarap DSME bersama PT PAL. Bila dirunut dari sejarahnya, Korea Selatan sejatinya juga menerima ToT dari Jerman Barat dalam mewujudkan Changbogo Class (Type 209 Class) pada awal 1989. (more…)
Kontrak pengadaan kapal selam Nagapasa Class batch kedua yang terdiri dari tiga unit kapal telah ditandatangani pada 12 April lalu oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan). Dengan kontrak senilai US$1,2 miliar menandakan target jumlah kapal selam TNI AL pada MEF (Minimum Essential Force) III akan dapat dipenuhi, yaitu dengan ketersediaan delapan unit kapal selam. Dan masih terkait pengadaan tentang kapal selam untuk TNI AL, ada kabar dari Savunma Teknolojileri Mühendislik ve Ticaret A.Ş (STM). (more…)
Hanya berselang sehari setelah peluncuran kapal selam KRI Alugoro 405, pada hari Jumat ini (12/4/2019), telah dilakukan penandatanganan kontrak pembelian tiga unit kapal selam (batch kedua) Nagapasa Class. Kontrak yang dilakukan Kementerian Pertahanan (Kemhan) di Bandung ini menargetkan ketiga kapal selam dapat dirampungkan PT PAL dalam 77 bulan mendatang. (more…)