Video Lama Viral, Drone Copter Milik Turis Cina Mendarat di Deck Kapal Induk Canberra Class Tanpa Terdeteksi
|Sebuah video lama kembali viral, yakni memperlihatkan rekaman penerbangan drone copter FPV (First Person View) yang terbang mendekati kapal induk helikopter – Landing Helicopter Dock (LHD) Angkatan Laut Australia Canberra class. Tidak seperti insiden drone yang terbang di atas kapal induk Jepang JS Izumo, drone yang mendekati LHD Canberra class bahkan sempat mendarat tanpa diketahui.
Ada persamaan dari insiden penerbangan drone yang mendekat JS Izumo, yaitu tempat kejadian justru berada di dermaga angkatan laut, dan pelakunya adalah warga negara Cina yang berstatus sebagai pelancong.
Dermaga angkatan laut umumnya tidak jauh dari akses publik, dan ini telah menjadi kerentana tersendiri. Meski dengan dalih iseng, namun drone yang terbang sangat dekat dan tanpa terdeteksi, bisa menjadi ancaman serius, terutama bila dikaitkan dengan upaya mata-mata dan sabotase.
A Chinese tourist in Australia recorded close-up footage of Australian warships, with the drone even landing on the ships.
The footage was then posted on Weibo, and police reportedly told him not to do it again when he was caught.
Source: @whyyoutouzhele pic.twitter.com/3iaMveUCXM
— Clash Report (@clashreport) December 15, 2024
Dari rekaman video yang dipulikasi ulang oleh akun X Clash Report, disebut bahwa rekaman video itu sebelumnya telah beredar di jaringan media sosial Cina, Weibo.
Seperti dikutip The Guardian (17/12/2024), Departemen Pertahanan Australia telah membela tingkat keamanan di pangkalan angkatan laut utama Sydney setelah rekaman video di media sosial Cina memperlihatkan pendaratan drone tersebut.
Rekaman video tersebut, yang diketahui sudah berumur beberapa tahun, diunggah di situs media sosial Weibo dan diambil oleh drone DJI yang terbang di atas kapal perang Australia – bahkan mendarat di salah satunya – yang berlabuh di pangkalan angkatan laut Garden Island di Sydney. Terletak di pelabuhan Sydney, pangkalan tersebut berjarak sekitar 1 km di sebelah timur Gedung Opera Sydney.
Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara pertahanan mengatakan Departemen Pertahanan Australia mengetahui unggahan media sosial tersebut dan mengonfirmasi rekaman video di Pangkalan Armada Timur “sudah berumur beberapa tahun”.
Kawasan pertahanan Garden Island telah ada di Pelabuhan Sydney sejak tahun 1880-an dan dianggap sebagai salah satu pangkalan angkatan laut terpenting di Australia.
“Mengingat lokasinya yang strategis, beberapa aktivitas di kawasan pertahanan Garden Island dapat diamati oleh masyarakat umum. Langkah-langkah untuk melindungi informasi sensitif diambil sesuai dengan itu,” kata juru bicara tersebut.
Regulator yang mengawasi regulasi drone, Civil Aviation Safety Authority (Casa) melarang penerbangan drone di atas Fleet Base East, kata juru bicara tersebut.
Menanggapi klaim bahwa polisi telah berbicara dengan orang yang menerbangkan drone dan merekamnya, juru bicara kepolisian New South Wales mengatakan masalah tersebut telah dirujuk ke Departemen Pertahanan. (Bayu Pamungkas)
coba baca berita militer dunia eurasian times.. cina tidak cuma akan melebarkan perimeter ke natuna tapi juga sampai kalimantan.. tolong pertahanan termasuk gerilya, jamming, anti drone, serangan pantai dan sistem pertahanan anti serangan udara di kalimantan dikuatkan..
Saat pemeriksaan Imigrasi baik di bandara maupun pelabuhan, turis asal negeri tirai bambu khususnya harus diperiksa barang bawaan mereka jika kedapatan membawa drone serta perangkat elektronik yang mencurigakan langsung sita demi keamanan negara agar kasus seperti yang sudah terjadi ini tak terulang lagi