Selat Hormuz Memanas, AL Inggris Uji Rudal Martlet di Frigat HMS Sutherland

Nama frigat Type 23 HMS Sutherland lumayan banyak disebut pada September 2018 lalu, lantaran kapal perang AL Kerajaan Inggris ini nekad berlayar menuju Laut Cina Selatan dalam kampanye kebebasan berlayar di wilayah sengketa tersebut. Dan setelah sukses membuat murka Beijing, ada kabar terbaru HMS Sutherland belum lama ini telah melangsungkan uji perdana penembakan rudal Martlet untuk menyasar target di permukaan. Tentu ini hal baru, pasalnya Martlet sejatinya adalah rudal udara ke permukaan dan permukaan ke permukaan ringan.

Baca juga: TNI AL Lirik Schiebel (Rajawali) S-100, Apa Saja Keunggulan Naval Drone Asal Austria Ini?

Rudal Martlet selama ini lebih dikenal dengan sebutan Lightweight Multirole Missile (LMM). Rudal dengan bobot 13 kg dan panjang 1,3 meter ini banyak dikira orang sebagai rudal hanud MANPADS (Man Portable Air Defence System), padahal perannya banyak digunakan AL Inggris sebagai senjata serangan udara ke permukaan ringan, persisnya rudal ini menjadi kelengkapan senjata pada helikopter AW159 Wildcat. Selain itu rudal ini juga menjadi kelengkapan pada drone copter Schiebel S-100. Baru belakangan Marinir Inggris menjajal LMM untuk rudal hanud dengan sasaran target drone Banshee.

Peran Martlet sebagai rudal hanud memang tak populer, lantaran kecepatan lesatnya tak sefantastis rudal MANPADS SHORAD. Kecepatan luncur Martlet ‘hanya’ Mach 1.5. Tapi toh Inggris memang punya rudal MANPADS SHORAD Starstreak yang mampu melesat hingga Mach 4. Sebagai informasi, Martlet dan Starstreak dibuat oleh manufaktur yang sama, yaitu Thales Air Defence.

HMS Sutherland

Dan pada 16 Juli 2019, pihak AL Inggris mengeluarkan rilis terkait uji coba terbaru pada peran Martlet. Peluncur Martlet ditempatkan terintegrasi pada kubah kanon DS30M Mk2 kaliber 30 mm. Disebutkan dalam uji coba yang berlangsung di Lepas Pantai Wales (Laut Irlandia), rudal jarak pendek dengan jangkauan 8 km ini berhasil menghantam target berupa speed boat yang melakukan manuver. Dalam uji coba penembakan, empat Martlet dilepaskan untuk menguji akurasi dan telemetrinya.

Situs telegraph.co.uk (16/7) menyebut bahwa uji coba rudal Martlet merupakan bentuk kesiapan Inggris dalam merespon ketegangan yang terjadi dengan Iran di Selat Hormuz, Teluk Persia. Hadirnya Martlet sebagai senjata anti permukaan akan memperkuat elemen pertahanan pada HMS Sutherland.

LMM-Thales-Martlet

Komposisi pertahanan anti permukaan frigat berbobot 5 ribu ton ini terdiri dari 8 peluncur rudal anti kapal Harpoon, 1 pucuk meriam BAE 4.5 inch Mk 8 naval gun dan 2 pucuk kanon DS30M Mk2. Sejauh ini Inggris telah mengirimkan dua kapal perangnya ke Teluk Persia, dan boleh jadi akan ditambah jumlahnya bila konflik semakin memanas dengan Iran.

Martlet pada AW159 Wildcat.

Baca juga: MBDA Validasi Kemampuan Mistral Sebagai “Rudal Anti Kapal”

Sejauh ini AL Inggris punya ‘stok’ Martlet yang cukup banyak, lebih dari 1.000 unit yang diakuisisi sejak 2013. Serupa tapi tidak sama, rudal hanud Mistral pada Januari 2019 juga telah divalidasi kemampuan barunya oleh MBDA, yaitu sebagai rudal rudal “anti kapal” ringan. (Gilang Perdana)

Spesifikasi Rudal Martlet
– Berat: 13 kg
– Panjang: 1,3 meter
– Diameter: 76 mm
– Berat Hulu ledak: 3 kg
– Detonasi: Laser proximity sensor
– Propellant: 2-stage solid propellant
– Operational range: 8 km
– Speed: Mach 1.5
– Guidance system: Multi-mode guidance (Laser beam riding and/or semi-active laser guidance & terminal infrared homing)

11 Comments