Prototipe Kendaraan Peluncur Roket Balitbang Kemhan Sukses Luncurkan Roket R-Han 122B
Sejak kemunculannya, sosok prototipe peluncur roket RHan-122 milimeter ini terbukti mampu menyedot perhatian, terutama dari rancangan desainnya yang unik, seolah merupakan hasil kawin silang antara panser Anoa dengan M142 HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System). Lantaran desainnya yang tak ‘lazim,’ tak sedikit netizen yang skeptis pada kemampuan self propelled Multiple Launch Rocket System buatan PT Prafir Jaya Abadi ini.
Baca juga: Prototipe Self Propelled MLRS dari Bandung, Tampilkan Desain ‘Kawin Silang’ Anoa-HIMARS
Namun, dari uji coba penembakan pada 14 November 2019 di Pameungpeuk, Garut, Jawa barat, telah merubah persepsi, setidaknya dalam video yang dirilis Kementerian Pertahanan, bahwa Balitbang Kemhan berhasil meluncurkan roket R-Han 122 mm dari prototipe ranpur berdesain unik ini.
Kilas balik ke Februari 2018, dalam Pameran Bursa Litbang Pertahanan di Gedung Balitbang Kementerian Pertahanan, Pondok Labu, Jakarta Selata, Pihak PT Prafir menyebutkan bahwa sampai saat itu belum juga dilakukan uji tembak roket, lantaran roket dari pihak LAPAN yang belum siap.
Selain desain ‘gado-gado’ yang unik, MLRS ini dilengkapi 4 Buah Levelling Aktuator, menjadikan proses loading munisi pada peluncur roket lebih cepat.
Untuk bagian peluncur roket, nampak berbeda dengan desain MLRS RM70 Grad/Vampire milik Korps Marinir. Dalam spesifikasinya, peluncur ini dapat disiapkan untuk 18 sampai 40 peluncur roket 122 mm. Fitur lain yang ada pada kendaraan peluncur roket ini adalah all around view camera (eagle eye) dan cylinder position monitoring sensor.
Bila kompartemen depan identik dengan Anoa, maka elemen peluncur di prootipe ini langsung mengingatkan kita pada M142 HIMARS. Jenis MLRS canggih ini merupakan produksi Lockheed Martin Missiles & Fire Control, sementara sasisnya dari BAE Systems. M142 HIMARS sudah digunakan secara penuh dalam Perang di Afghanistam, Suriah, dan Irak.
Walau terlihat kokoh, sentuhan desain luar kendaraan dari basis truk diesel 7600cc ini masih terlihat kurang rapih. Namun yang menarik adalah bagian kompartemen kemuudi. Selain desain mengacu moncong panser Anoa, body kompartemen berikut kaca kemudi ternyata sudah berlapis baja yang mampu mehanan terjangan proyektil kaliber sedang.
Tentang roket R-Han 122B, meski akan dibuat oleh PT Pindad, proyek R-Han 122B sejatinya adalah garapan Konsorsium Roket Nasional dan Balitbang Kemhan. Konsorsium Roket Nasional terdiri dari LAPAN, PT Pindad, PT Dahana dan PT Dirgantara Indonesia, yang kesemuanya dikoordinasikan oleh Ristek BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi).
R-Han 122B punya bobot 64 kg, dimana 18 kg di dalamnya berupa hulu ledak. Dengan bahan bakar solid propelan, R-Han 122B dapat melesat sampai kecepatan Mach 2.95. Dengan sudut peluncuran 50 derajat, roket ini dapat mencapai jarak tembak 30 km. R-Han 122B punya panjang 2.820 mm dan lebar diameter 122 mm.
Baca juga: PT Pindad Persiapkan Produksi Massal Roket R-Han 122B untuk Korps Marinir
Setelah melewati beberapa kali uji coba sejak tahun 2014, akhirnya ada titik terang bahwa roket balistik R-Han 122B tengah disiapkan untuk proses produksi secara massal. Kesiapan produksi tersebut diungkapkan PT Pindad, dimana R-Han 122B akan dibuat untuk memasok kebutuhan Artileri Medan Korps Marinir, khususnya sebagai senjata utama pada alutsista MLRS (Multiple Launch Rocket System) RM70 Grad, RM70 Vampire dan Norinco Type 90B. (Bayu Pamungkas)
Produksi massal dooooooong
Ayo kembangin 122C berjarak 40 KM. Tinggal tambahin panjang bagian propelannya 25cm. Sekalian kembangin 200A berjarak 60 km dan 200B berjarak 80 km
kurang rapi dikit gpp…dng koreksi dr user mngkin nantiny desain akhir sdh oke…
kl afa anggaran…bs tu d produksi massal unt kbutuhan TNI ..
ayo kemenhan borong ini barang…majukan inhan dlm negeri…
ts ketinggalan kereta spertinya, itu desain lama, skarang gak pake moncong anoa kale
Min, yang ini sdh gk moncong anoa lagi. Ada itu fotonya di IG @ediyantomuhammad.
Tolong sasis nya diperpanjang untuk tampung amunisi, kalo bisa ambil sasis crane “sanny”
Sekian…
Segera produksi 500 Unit untuk TNI AD dan TNI AL mending buatan dalam negeri daripada harus beli. Semoga kedepannya bisa diisi gak hanya munisi kaliber 122mm. Mungkin kaliber 300mm keatas
pilihan kemenhan balitbang tdk salah meniru desain M142 HIMARS yang sudah teruji battle provennya dan strong bangeeeet